Mazmur 18 (Part 2) "Di dalam kesesakan, Tuhan membebaskan umat-Nya" Seri Mazmur - by Febrian
08 Desember 2024
Mazmur 18 "Di dalam kesesakan, Tuhan membebaskan umat-Nya" Seri Mazmur Part 2 - by Febrian
Untuk membaca secara keseluruhan klik Link di bawah:
Part 1: https://www.airkehidupan.com/2024/12/mazmur-18-tuhan-sang-pembebas-umat-nya.html
Part 2: https://www.airkehidupan.com/2024/12/mazmur-18-di-dalam-kesesakan-tuhan.html
Part 3: https://www.airkehidupan.com/2024/12/mazmur-18-pembalasan-adalah-hak-tuhan.html
Part 4: https://www.airkehidupan.com/2024/12/mazmur-1821-30-tuhan-membalas-kebenaran.html
Part 5: https://www.airkehidupan.com/2024/12/mazmur-18-part-5-tuhan-saja-yang.html
II. Seruan dalam kesesakan
1. Mazmur 18:5
"Tali-tali maut telah melilit aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku;"
Dalam ayat di atas, raja Daud menggambarkan betapa mencekam ancaman maut yang ia hadapi, seperti tali yang melilit dan bagaikan banjir besar yang siap menelan dirinya. Situasi seperti ini sering kali membuat kita merasa tidak ada harapan, namun di tengah keterpurukan, pasti selalu ada jalan keluar, di kala kita berseru kepada Tuhan.
2. Mazmur 18:6
"Di dalam kesesakanku aku berseru kepada Tuhan, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya."
Di sini ditegaskan, bahwa Tuhan tidak pernah menutup Telinga-Nya terhadap seruan umat-Nya, sebaliknya Ia selalu mendengar semuanya dengan saksama dari Surga. Dalam masa-masa kekelaman, jangan pernah berhenti berdoa, sebab Tuhan senantiasa mendengar seru doa kita.
3. Mazmur 18:7
"Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya. "
Perasaan sesak di dada yang membuat diri kita seperti kehilangan pegangan, ingin mengakhiri segalanya, ingin keluar dari kesesakan tersebut.
Tuhan, Allah kita Juru Selamat kita, Tuhan Yesus Kristus, pernah mengalami apa yang semua umat manusia pernah rasakan, Ia mengerti penderitaan yang manusia alami. Ia pernah menderita dan mengalami kesesakan luar biasa, jadi kita jangan pernah takut, Ia mengerti semua penderitaan kita.
Di saat-saat seperti itu, jangan pernah sedetik pun mengalihkan pikiran, hati dan pandangan kita dari Tuhan, Allah kita. Berserulah kepada-Nya minta pertolongan. Wajah-Nya dan sorot Mata-Nya yang lemah lembut, menyinari kita dan memberikan kita damai sejahtera. Pertolongan-Nya tidak pernah terlambat.
Jangan pernah kehilangan harapan. sabarlah menanti jawaban dan pertolongan Tuhan. Waktu kita bukan waktunya Tuhan. Kita hanya bisa percaya dan beriman, bahwa Tuhan sudah bertindak, sesuai dengan waktunya Tuhan.
"Orang yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan."
Roma 10:13
Amin
Komentar
Posting Komentar