Mazmur 69 Part 1 Tentang "Tetaplah kuat dalam doa dan pengharapan kepada Allah" Seri Mazmur by Febrian

15 Februari 2025

Mazmur 69 Part 1 Tentang "Tetaplah kuat dalam doa dan pengharapan kepada Allah " Seri Mazmur 

Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan melanjutkan renungan Mazmur 69 yang mengisahkan bahwa iman raja Daud telah membuahkan kekuatan yang diungkapkan dalam Doa Ucapan Syukurnya kepada TUHAN. 
Kiranya Tuhan Yesus memberikan hikmat dan pengertian-Nya bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati.

Mazmur 69 <-- Klik di sini untuk membaca keseluruhan ayat

1. Raja Daud dikejar-kejar musuh

Mazmur 69:1-5

69:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Bunga bakung. Dari Daud. 

(69-2) Selamatkanlah aku, ya Allah, sebab air telah naik sampai ke leherku! 
69:2 (69-3) Aku tenggelam ke dalam rawa yang dalam, tidak ada tempat bertumpu; 
aku telah terperosok ke air yang dalam, gelombang pasang menghanyutkan aku. 
69:3 (69-4) Lesu aku karena berseru-seru, kerongkonganku kering; 
mataku nyeri karena mengharapkan Allahku. 
69:4 (69-5) Orang-orang yang membenci aku tanpa alasan 
lebih banyak dari pada rambut di kepalaku; 
terlalu besar jumlah orang-orang yang hendak membinasakan aku, 
yang memusuhi aku tanpa sebab; 
aku dipaksa untuk mengembalikan apa yang tidak kurampas. 

Ia betul-betul merasa seperti orang yang tenggelam di rawa, tidak ada harapan diselamatkan. Ia merasa lelah dalam mengharapkan pertolongan Tuhan. Orang-orang yang membencinya sangat banyak, orang yang hendak membinasakannya terlalu besar

2. Raja Daud mengakui kesalahannya 

Mazmur 69:6

69:5 (69-6) Ya Allah, Engkau mengetahui kebodohanku, 
kesalahan-kesalahanku tidak tersembunyi bagi-Mu. 

Kehidupan Raja Daud memberi kita pelajaran, bahwa sebagai seorang raja yang besar dan ditakuti banyak orang pun, ia juga bisa jatuh dalam dosa dan penderitaan. Ia berada di titik terbawah dalam hidupnya. Namun ia tetap berteriak kepada Allah, bukan protes, melainkan mengakui dosanya. 

Raja Daud tidak hanya berkeluh kesah, ia juga mengakui kebodohan dan kesalahannya. Ini yang sudah mulai jarang dilakukan orang. Berlaku salah, tetapi tetap dalam pendiriannya, bahwa ia tidak merasa salah, atau bahkan sudah lupa ia pernah berbuat salah. Ini parah.

1 Yohanes 1:9

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan

Setiap orang yang mau datang kepada Tuhan, mengakui dosanya, berbalik dari jalannya yang jahat, maka niscaya Allah akan mengampuni segala dosa dan kejahatannya, serta memberikan pengudusan.

3. Raja Daud menyadari dampak dari kesalahan dan dosanya 

69:6 (69-7) Janganlah mendapat malu oleh karena aku 
orang-orang yang menantikan Engkau, ya Tuhan, ALLAH semesta alam! 
Janganlah kena noda oleh karena aku 
orang-orang yang mencari Engkau, ya Allah Israel! 
69:7 (69-8) Sebab oleh karena Engkaulah aku menanggung cela, 
noda meliputi mukaku. 
69:8 (69-9) Aku telah menjadi orang luar 
bagi saudara-saudaraku, orang asing bagi anak-anak ibuku; 
69:9 (69-10) sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, 
dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku. 
69:10 (69-11) Aku meremukkan diriku dengan berpuasa, 
tetapi itupun menjadi cela bagiku; 
69:11 (69-12) aku membuat kain kabung menjadi pakaianku, 
aku menjadi sindiran bagi mereka. 
69:12 (69-13) Aku menjadi buah bibir orang-orang yang duduk di pintu gerbang, 
dengan kecapi peminum-peminum menyanyi tentang aku.

Raja Daud menyadari bahwa akibat dari segala kebodohan dan kesalahannya, maka aib tertimpa kepadanya. Setiap dosa umat manusia adalah celah bagi kuasa kegelapan, untuk dapat masuk dan mendakwa kita. Dengan dakwaan itulah, segala kesengsaraan harus kita tanggung atas seizin Allah.

Akan tetapi tidak sepenuhnya penderitaan seseorang akibat dari dosa dan kejahatan, ada pula yang mengalaminya, atas seizin Allah demi suatu tujuan-Nya. Misalnya kehidupan Ayub, kehidupan Naomi dan Rut, bahkan kehidupan Tuhan Yesus sendiri pun juga mengalami penderitaan karena Tuhan memiliki kehendak besar di akhir kisah.

Bagi kita, adalah lebih baik kita memohon pengampunan, dalam kehidupan kita, jika kita sadar akan perbuatan dosa kita. Jangan pernah menunda-nunda, karena semakin lama kita bertobat, semakin menjalar "kanker" Dosa itu di dalam kehidupan kita.

4. Doa raja Daud memohon pertolongan Tuhan

69:13 (69-14) Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, 
pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; 
demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku 
dengan pertolongan-Mu yang setia! 
69:14 (69-15) Lepaskanlah aku dari dalam lumpur, supaya jangan aku tenggelam, 
biarlah aku dilepaskan dari orang-orang yang membenci aku, 
dan dari air yang dalam! 
69:15 (69-16) Janganlah gelombang air menghanyutkan aku, 
atau tubir menelan aku, atau sumur menutup mulutnya di atasku. 
69:16 (69-17) Jawablah aku, ya TUHAN, sebab kasih setia-Mu baik, 
berpalinglah kepadaku menurut rahmat-Mu yang besar! 
69:17 (69-18) Janganlah sembunyikan wajah-Mu kepada hamba-Mu, 
sebab aku tersesak; segeralah menjawab aku! 
69:18 (69-19) Datanglah kepadaku, tebuslah aku, 
bebaskanlah aku oleh karena musuh-musuhku 

Segera setelah menyadari segala dampak akibat dosanya, raja Daud memohon pertolongan dan keselamatan yang dari TUHAN, Allah. Segala Kasih Setia dan Rahmat Allah saja lah yang menjadi harapan raja Daud.

Demikianlah adanya kita semua, dalam menghadapi pergumulan kehidupan, ingatlah untuk bertobat dari segala dosa kita, dan memohon pertolongan dan keselamatan dari Allah kita. Hanya Ia lah pengharapan yang tidak mengecewakan. 

Mazmur 43:5

Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

Pengharapan dan permohonan, hanya boleh diarahkan kepada Allah saja. Kita sebagai umat Allah yang dikasihi-Nya, diberi kesempatan untuk memohon kepada Allah, segala keinginan hati kita. Namun ada kalanya kita tidak mendapatkan apa yang kita minta, karena belum membereskan dosa-dosa kita.

Yesaya 59:1

Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; 

Jadi kembali lagi ke pokok pikiran sebelumnya, seseorang wajib membereskan dulu dosa-dosanya dan sikapnya di hadapan Allah, baru memohon Allah menolongnya. Mengapa demikian? Allah adalah kudus, tidak bisa seseorang yang tidak kudus mendekat kepada-Nya. Jadi kekudusan adalah pintu masuk bagi kita untuk mendekat dan berbicara kepada Allah.

5. Doa raja Daud kepada Allah mohon pembalasan bagi musuh-musuhnya

Mazmur 69:20-29 

69:19 (69-20) Engkau mengenal celaku, maluku dan nodaku; 
semua lawanku ada di hadapan-Mu. 
69:20 (69-21) Cela itu telah mematahkan hatiku, dan aku putus asa; 
aku menantikan belas kasihan, tetapi sia-sia, 
menantikan penghibur-penghibur, tetapi tidak kudapati. 
69:21 (69-22) Bahkan, mereka memberi aku makan racun, 
dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam. 
69:22 (69-23) Biarlah jamuan yang di depan mereka menjadi jerat, 
dan selamatan mereka menjadi perangkap. 
69:23 (69-24) Biarlah mata mereka menjadi gelap, sehingga mereka tidak melihat; buatlah pinggang mereka goyah senantiasa! 
69:24 (69-25) Tumpahkanlah amarah-Mu ke atas mereka, 
dan biarlah murka-Mu yang menyala-nyala menimpa mereka. 
69:25 (69-26) Biarlah perkemahan mereka menjadi sunyi, 
dan biarlah kemah-kemah mereka tidak ada penghuninya. 
69:26 (69-27) Sebab mereka mengejar orang yang Kaupukul, 
mereka menambah kesakitan orang-orang yang Kautikam. 
69:27 (69-28) Tambahkanlah salah kepada salah mereka, 
dan janganlah sampai Engkau membenarkan mereka! 
69:28 (69-29) Biarlah mereka dihapuskan dari kitab kehidupan, 
janganlah mereka tercatat bersama-sama dengan orang-orang yang benar!  

Dalam doanya, raja Daud menceritakan kepada Tuhan, bahwa ia sudah nyaris putus asa karena segala kejahatan yang dilakukan para musuh-musuhnya. Ia memohon kepada Tuhan, agar membalas segala kejahatan mereka. Doa seperti ini adalah manusiawi dan tepat jika kita sampaikan hanya kepada Allah, jangan kita keluhkan kepada manusia. Mengapa? Tidak ada satu pun manusia yang kekal, hari ini kita bisa mengandalkannya, di hari yang lain ia mengkhianati kita. 

Allah kita lah satu-satunya sumber pengharapan yang tidak mengecewakan:

Mazmur 25:3

"Ya, semua orang yang menanti-nantikan Engkau takkan mendapat malu; yang mendapat malu ialah mereka yang berbuat khianat dengan tidak ada alasannya."

Yesaya 49:23

"Maka engkau akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, dan bahwa orang-orang yang berharap kepada-Ku tidak akan mendapat malu."

Yeremia 17:7

"Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!"

Ratapan 3:25-26

"TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia. Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN."

Roma 8:24-25

"Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat bukan pengharapan lagi: sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikan nya dengan tekun."

Jadi dalam renungan Mazmur 69 Part 1 ini, kita bersama diajar melalui pengalaman dan iman raja Daud dalam menghadapi pergumulannya, ia tidak melupakan Tuhan dan perlindungannya. Beberapa sikapnya dapat menjadi teladan bagi kita.

Demikianlah firman Tuhan ini semoga menjadi berkat. 

Untuk melanjutkan silakan klik link berikut ini: Mazmur 69 Part 2

"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."

Filipi 4:6-7 

Amin.

Komentar

Postingan Populer