Natal 2025 "Keselamatan telah datang bagi kita" by Febrian

25 Desember 2025 
It's Christmas Time!!

Image by Freepik.com

Natal 2025 "Keselamatan telah datang bagi kita"

Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Selamat Natal bagi kita semua. Hari ini kita bersama akan merenungkan tentang kelahiran Tuhan Yesus Kristus sebagai penggenapan nubuatan tentang Mesias.
Semoga kita semua bisa mendapat berkat dari firman Tuhan di atas. Tuhan Yesus memberkati.

Yesaya 9:6-7

Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: 

Penasihat Ajaib, 

Allah yang Perkasa, 

Bapa yang Kekal, 

Raja Damai. 

Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.

Lukas 2:1-20

Kelahiran Yesus

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. 

Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, - karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud - supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. 

Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

Gembala-gembala

Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. 

Lalu kata malaikat itu kepada mereka: 

"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 

Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." 

Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: 

"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.

Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." 

Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. 

Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

Selamat Natal, Merry Christmas, ¡Feliz Navidad!, Joyeux Noël, 圣诞快乐, عيد ميلاد مجيد, Frohe Weihnachten, Feliz Natal, メリークリスマス, 메리 크리스마스, Buon Natale.

Hari ini kita merayakan Natal, yaitu hari kelahiran Sang Juru Selamat umat manusia yaitu Tuhan Yesus Kristus. Namun, apa sesungguhnya tujuan Tuhan Yesus lahir ke dalam dunia ini? Berikut adalah beberapa petikan ayat Alkitab yang berkaitan dengan hal tersebut:

Yohanes 3:16 

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 

Matius 1:21

Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.

Lukas 2:10–11

Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”

Yohanes 1:14

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Yohanes 6:38–40

Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku sendiri, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

1 Timotius 1:15

Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa.

1 Yohanes 3:8b

Anak Allah menyatakan diri-Nya untuk membinasakan pekerjaan-pekerjaan Iblis.

Lukas 19:10

Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.

Kita juga percaya, bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Allah yang Maha Kuasa Pencipta langit dan bumi, yang rela mengosongkan diri-Nya turun ke dalam dunia, mengambil rupa yang sama dengan manusia, agar setiap orang yang mau percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal bersama-Nya kelak.

Hari ini sesungguhnya saya ingin menceritakan sesuatu yang berbeda dengan ulasan natal yang umum. Ada beberapa kejadian di dunia ini, yang sesungguhnya merupakan penyesatan yang dibuat oleh penguasa-penguasa di udara untuk menghilangkan makna sesungguhnya dari Natal Tuhan.

Kita tahu bahwa Natal artinya adalah Kelahiran Kristus ke dunia sebagai manusia, yaitu Tuhan Yesus. Peringatan Natal, berarti perayaan mengingat dan mensyukuri kelahiran-Nya di dunia ini.

Jadi begini, berjalan dengan waktu perayaan kelahiran Yesus pada akhirnya melebur dengan banyak tradisi lokal, kebiasaan rakyat, literatur, imigrasi, dan kekuatan budaya massa sehingga fokus perayaan bergeser di banyak tempat dari sekadar peringatan liturgi menjadi pesta keluarga, pertukaran hadiah, dan figur pemberi hadiah (Sinterklaas / Santa Claus) yang bersifat sangat populer dan sekuler. Perubahan itu terjadi bertahap selama sekitar 1.700 tahun, bukan dalam satu kali kejadian, dan dipengaruhi aktor-aktor yang berbeda: gereja awal, tradisi rakyat Eropa, penulis dan ilustrator, pemilik toko dan pengiklan, serta penyebaran budaya lewat migrasi dan media massa. 

Awal sejarah perayaan natal:

Perayaan resmi “Hari Kelahiran” Yesus (Feast of the Nativity) baru muncul dalam kalender gereja beberapa abad setelah Yesus hidup; catatan gereja di Roma pada tahun 336 M menunjukkan perayaan Natal pada 25 Desember, dan pilihan tanggal itu berakar pada perhitungan teologis (mis. penanggalan penjumlahan masa konsepsi) serta konteks budaya Romawi yang sudah merayakan titik balik matahari di akhir Desember. Jadi penetapan liturgi ini adalah keputusan komunitas Kristen awal di kawasan Romawi pada abad ke-3–4. 

Asal muasal “Sinterklaas” - Tradisi santo dan pemberian hadiah di Eropa awal

Figur bersejarah yang paling berpengaruh terhadap tradisi pemberian hadiah adalah Santo Nikolas, seorang uskup dari Myra (daerah Asia Kecil/Anatolia) abad ke-4, yang pada tradisi rakyat Eropa dikisahkan memberi sedekah secara rahasia — kisah-kisah ini dikumpulkan dan disebarkan lewat karya-karya hagiografi menengah (mis. The Golden Legend) dan tradisi rakyat sejak Abad Pertengahan. Perayaan hari Santo Nikolas (6 Desember) menjadi momen lokal untuk memberi hadiah kepada anak-anak di berbagai negara Eropa. Ini adalah titik awal utama tradisi “pemberi hadiah” yang kelak bertransformasi. 

Pengaruh perayaan musim dingin pra-Kristen

Di banyak tempat di Eropa, perayaan musim dingin sudah dilakukan oleh penduduk setempat (contoh: Saturnalia di dunia Romawi, Yule di dunia Jermanik/Nordik) yang menonjolkan makan, berkumpul, dan pertukaran hadiah. Saat gereja membentuk kalender liturgi, beberapa kebiasaan rakyat ini bertemu dan terkadang menyatu dengan perayaan Kristiani, sehingga suasana perayaan akhir tahun menjadi campuran liturgi dan adat lokal. Namun, para sejarawan berbeda pendapat tentang sejauh mana “penyerapan” pagan terjadi; ada bukti kuat mengenai tumpang-tindih praktek rakyat dan liturgi, tapi detail operasional bervariasi menurut tempat dan zaman. 

Variasi nasional dan figur “Father Christmas” / “Sinterklaas” — evolusi lokal (What / Where / When).

Selama Abad Pertengahan hingga awal Modern, Eropa mengembangkan beragam figur perayaan: di Belanda muncul “Sinterklaas” (Sint Nikolaas) yang memberi hadiah pada tanggal 5–6 Desember; di Inggris muncul tradisi “Father Christmas” yang semula lebih berkaitan dengan pesta dan keriuhan pemberian hadiah untuk anak-anak; di Jerman dan negara-negara lain bentuk dan tanggalnya berbeda-beda. Perbedaan inilah yang memungkinkan, ketika tradisi berpindah tempat lewat migrasi, figur lokal berubah bentuk di lingkungan baru. 

Migrasi ke Amerika Utara - konsolidasi citra pemberi hadiah.

Ketika penjajah dan imigran Belanda membawa tradisi Sinterklaas ke New Amsterdam (New York) pada abad ke-17, nama dan beberapa kebiasaan ikut terbawa. Pada awal abad ke-19, puisi anonim “A Visit from St. Nicholas” (sering disebut 'Twas the Night Before Christmas', pertama terbit 1823 dan secara tradisional dikaitkan dengan Clement Clarke Moore) memperkenalkan banyak unsur yang sekarang dianggap khas Santa: datang malam Natal, menaiki kereta terbang, masuk lewat cerobong, dan mengisi stocking. 

Lalu pada pertengahan abad ke-19 ilustrator seperti Thomas Nast mengembangkan dan menyebarkan gambar Santa yang lebih konsisten secara visual dalam majalah populer Amerika. Kombinasi puisi, ilustrasi, dan budaya urban Amerika membantu memusatkan dan mengubah Sinterklaas lokal menjadi figur Santa Claus yang modern. 

Komersialisasi, media massa, dan pembentukan citra global

Memasuki abad ke-20, faktor-faktor ekonomi dan media mempercepat perubahan: toko besar, departement store, majalah, iklan, film, radio, lalu televisi, menjadikan Santa sebagai alat pemasaran yang ampuh — toko mempromosikan Santa agar anak datang bersama orangtua; perusahaan-perusahaan iklan dan merek menggunakan citra Santa untuk kampanye penjualan. 

Salah satu momen visual penting adalah kampanye iklan Coca-Cola tahun 1930-an yang menampilkan Santa versi Haddon Sundblom: sosok gemuk, ramah, berjubah merah-putih yang diulang dalam iklan cetak berjangkauan luas sehingga menguatkan citra itu di mata publik. 

Perlu ditegaskan: Coca-Cola tidak “menciptakan” Santa, tetapi iklannya menyebarluaskan dan mempopulerkan rupa tertentu dari Santa yang sudah mulai dikenal. Akibatnya, figur pemberi hadiah yang dulunya beragam menjadi citra tunggal yang mudah dikenali secara massal. 

Sekularisasi dan adopsi lintas agama/ras/suku — mengapa akhirnya “Natal terasa milik semua”

Setelah citra Santa dan praktik pertukaran hadiah menjadi bagian penting dari rutinitas keluarga modern (khususnya di negara-negara Barat) — dan setelah pengaruh budaya populer Amerika menyebar ke seluruh dunia lewat film, musik, televisi, dan perdagangan global pasca-Perang Dunia II — unsur-unsur non-liturgis Natal (pohon, Santa, hadiah, dekorasi) berubah menjadi simbol kebudayaan musim dingin yang dapat diadopsi oleh semua kelompok tanpa perlu mengadopsi keyakinan Kristen. 

Beberapa faktor-faktor penjelas, yaitu sifat simbolik Santa yang mudah dinikmati anak-anak dari latar mana pun; kepentingan ekonomi (ritel, industri mainan); serta pendekatan sekuler negara-negara modern yang menjadikan hari akhir tahun sebagai waktu libur publik—semua ini membuat perayaan tampak “netral” secara agama di banyak tempat. Akibatnya, banyak non-Kristen merayakan aspek-aspek sosial-budaya Natal tanpa menganggapnya sebagai ritual keagamaan khusus. 

Bukti dan batas-batas bukti (keabsahan historis).

Yang dapat dibuktikan dengan baik, adanya catatan liturgi dan kalender gereja (mis. penempatan Natal pada 25 Desember di Roma pada 336), sumber-sumber hagiografi dan literatur rakyat yang menyebarkan cerita tentang Santo Nikolas (The Golden Legend dan variasi rakyat), naskah puisi A Visit from St. Nicholas (terbit 1823) dan koleksi ilustrasi Thomas Nast yang tersedia di arsip, serta arsip iklan Coca-Cola dan karya Haddon Sundblom. 

Di sisi lain, beberapa klaim populer — mis. bahwa Gereja memilih 25 Desember secara semata-mata untuk “mengganti” Saturnalia — adalah penyederhanaan; sejarah lebih kompleks dan para sejarawan mengemukakan beberapa faktor sekaligus (perhitungan teologis, tradisi liturgi, dan tumpang-tindih adat rakyat), sehingga perlu kehati-hatian menafsirkan bukti. 

Jadi singkatnya, bahwa Transformasi Natal menjadi perayaan umum yang menonjolkan Sinterklaas/Santa dan hadiah adalah hasil dari akumulasi proses panjang: 

(a) kelahiran perayaan liturgis di gereja awal; 

(b) tradisi rakyat tentang santo dan perayaan musim dingin; 

(c) variasi budaya lokal yang dibawa oleh imigran; 

(d) konsolidasi unsur-unsur tertentu lewat puisi dan gambar populer di abad ke-19; dan 

(e) penyebaran cepat oleh media, ritel, dan industri periklanan di abad ke-20 sehingga simbol-simbol non-religius menjadi mudah diadopsi lintas komunitas. Hasilnya: di banyak negara Natal kini memiliki dua wajah—sebuah hari suci iman Kristen bagi orang percaya, dan juga sebuah perayaan budaya/komersial yang dapat dinikmati (atau sekadar diikuti) oleh masyarakat luas tanpa keterikatan agama. 

Bagi kita yang telah mengetahui makna dan arti sesungguhnya dari Natal, sebaiknya kita kembali kepada Alkitab. Mari kita memperingati Natal, dengan semangat dan sukacita yaitu menyambut Kristus yang sudah lahir dan menjadi Raja di dalam kehidupan kita.

Sumber-sumber utama yang mendukung uraian ini (yang saya gunakan untuk ringkasan kronologis di atas): Britannica tentang tanggal 25 Desember dan asal liturgis Natal; History.com dan StNicholasCenter tentang asal-usul Santo Nikolas dan Sinterklaas; arsip-puisi dan kajian tentang A Visit from St. Nicholas (1823); karya dan ilustrasi Thomas Nast (Harper’s Weekly); serta dokumentasi kampanye Haddon Sundblom / Coca-Cola yang memperkuat citra Santa pada 1930-an. Semua bahan ini tersedia di arsip dan publikasi yang saya kutip dalam teks. 

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Yohanes 1:14
Amin

Komentar