Yeremia 36 Tentang "Firman yang Tidak Terbakar" Seri Nabi Besar by Febrian
24 November 2025
Image by Freepik.comYeremia 36 Tentang "Firman yang Tidak Terbakar" Seri Nabi Besar
Yeremia 36 <-- Klik di sini untuk membaca ayat
Yeremia 36 adalah salah satu pasal yang paling dramatis dan penting dalam Alkitab, yang menggambarkan pertarungan abadi antara kuasa manusia yang angkuh dengan Firman Tuhan yang berdaulat.
1. Niat Kasih Tuhan yang Tertolak (Ayat 1-3)
Tuhan memerintahkan Yeremia untuk menuliskan semua nubuat penghukuman-Nya. Tujuannya bukan untuk menghancurkan, tetapi untuk memulihkan. Kalimat "Mungkin... mereka masing-masing akan bertobat" (ayat 3) menunjukkan hati Allah yang penuh belas kasihan, yang memberi kesempatan terakhir bagi umat-Nya untuk berbalik sebelum penghukuman benar-benar jatuh. Ini adalah puncak kasih karunia.
2. Respons Takut Akan Tuhan yang Salah (Ayat 4-26)
Ketika Firman Tuhan dibacakan, kita melihat dua macam respons:
Para Pemimpin (Ayat 16, 19): Mereka "terkejut" dan takut, tetapi takut mereka bukanlah "takut akan Tuhan" yang menghasilkan pertobatan. Mereka hanya takut akan konsekuensi politiknya. Mereka bahkan melindungi Barukh dan Yeremia, menunjukkan bahwa hati nurani mereka tahu bahwa ini adalah Firman Tuhan, tetapi mereka tidak punya keberanian untuk bertindak sesuai dengan keyakinan itu.
Raja Yoyakim (Ayat 20-26): Responsnya adalah puncak dari pemberontakan. Dengan dingin dan penuh penghinaan, ia mengoyak-ngoyak dan membakar gulungan kitab itu. Tindakan ini adalah simbol dari manusia yang merasa bisa menghancurkan Firman Tuhan dan mengendalikan takdirnya sendiri. Ia menolak untuk "terkejut" atau bertobat (ayat 24), mengeraskan hatinya sepenuhnya.
3. Kedaulatan Firman yang Tak Terkalahkan (Ayat 27-32)
Tindakan Yoyakim sia-sia. Membakar gulungan kitab tidak sama dengan memusnahkan Firman Tuhan. Tuhan memerintahkan Yeremia untuk menulis ulang semua firman itu, bahkan dengan tambahan (ayat 28, 32). Pesannya jelas: Firman Tuhan akan tetap berdiri selamanya (Yesaya 40:8). Apa yang tidak mau didengar Yoyakim, justru akan digenapi dengan lebih pasti.
Kronologi Penggenapan: Nubuat yang Menjadi Kenyataan
Penggenapan nubuat dalam Yeremia 36 terjadi secara akurat dalam sejarah, baik yang tercatat dalam Alkitab maupun sejarah dunia (Babel).
| Peristiwa dalam Yeremia 36 | Penggenapan dalam Alkitab & Sejarah |
|---|---|
| Nubuat: "Raja Babel pasti akan datang..." (ayat 29) | Digenapi: Raja Babel, Nebukadnezar, mengepung Yerusalem pada tahun 605 SM (tak lama setelah peristiwa ini) dan akhirnya menghancurkannya pada tahun 586 SM (2 Raja-raja 24:1-2; 2 Raja-raja 25:1-10). |
| Nubuat: "Ia (Yoyakim) tidak akan mempunyai keturunan yang akan duduk di atas takhta Daud" (ayat 30) | Digenapi: Yoyakim mati (mungkin dibunuh) dan digantikan bukan oleh putranya, tetapi oleh saudaranya, Zedekia (2 Raja-raja 24:6, 17). Takhta Daud terputus darinya. |
| Nubuat: "Mayatnya akan tercampak... kena panas... kena dingin" (ayat 30) | Digenapi: Meski Alkitab tidak mencatat detail kematian Yoyakim, nubuat Yeremia 22:18-19 tentangnya sangat jelas: "Ia akan dikuburkan seperti keledai... terseret dan dilemparkan." Sejarawan Yahudi, Flavius Yosefus, mengisahkan bahwa Nebukadnezar membunuh Yoyakim dan melemparkan mayatnya ke luar tembok Yerusalem tanpa penguburan, yang menggenapi nubuat ini. |
| Nubuat: "Aku akan mendatangkan... segenap malapetaka" (ayat 31) | Digenapi: Malapetaka terbesar itu adalah Pembuangan ke Babel. Kota Yerusalem dan Bait Suci dihancurkan, dan penduduk Yehuda dibawa ke pembuangan (2 Raja-raja 25). |
Refleksi Kehidupan
Kisah Yoyakim adalah cermin bagi kita semua. Dalam hidup kita, kita sering diperhadapkan dengan Firman Tuhan yang menegur, mengoreksi, dan menuntun kita. Respon kita seperti apa?
Apakah kita seperti Yoyakim? Memilih untuk "membakar" Firman itu—mengabaikannya meremehkannya, atau marah karena kebenarannya mengganggu kenyamanan dosa kita. Kita berpikir dengan tidak mendengarnya, masalah itu akan hilang.
Atau seperti Yeremia dan Barukh? Tetap setia menyampaikan dan menuliskan kebenaran, sekalipun berisiko dan tidak populer. Percaya bahwa otoritas Firman jauh lebih besar daripada ancaman dunia.
Firman Tuhan yang tertulis itu seperti api. Bisa melebur dan memurnikan hati yang lunak, tetapi menghanguskan hati yang keras seperti Yoyakim. Pilihan ada di tangan kita.
"Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya."
Yesaya 40:8

Komentar
Posting Komentar