Yeremia 35 tentang "Taat akan perintah Allah" Seri Nabi Besar By Febrian

23 November 2025

Image by Freepik.com

Yeremia 35 tentang "Taat akan perintah Allah" Seri Nabi Besar

Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai ketaatan kepada Allah. Semoga kita semua bisa mendapat berkat dari firman Tuhan tersebut. Tuhan Yesus memberkati.

Yeremia 35 <-- Klik di sini untuk membaca seluruh ayat.

Yeremia 35:17-19

Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah semesta alam, Allah Israel: 

Sesungguhnya, Aku mendatangkan kepada Yehuda dan kepada segenap penduduk Yerusalem segala malapetaka yang Kuancamkan atas mereka; karena Aku telah berbicara kepada mereka, tetapi mereka tidak mau mendengarkan, dan Aku telah berseru kepada mereka, tetapi mereka tidak mau menjawab." 

Tetapi berkatalah Yeremia kepada kaum orang Rekhab: "Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: 

Oleh karena kamu telah mendengarkan perintah Yonadab, bapa leluhurmu, telah berpegang pada segala perintahnya dan telah melakukan tepat seperti yang diperintahkannya kepadamu, maka beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Keturunan Yonadab bin Rekhab takkan terputus melayani Aku sepanjang masa." 

Para pembaca yang dikasihi Tuhan, dalam kesempatan ini kita bersama melihat kaum keturunan Yonadab bin Rekhab dijadikan contoh teladan bagi orang Yehuda dan bagi penduduk Yerusalem.  Kaum keturunan Yonadab bin Rekhab adalah orang yang tulus, dengan taat dan setia memelihara firman TUHAN, Allah mereka. Karena ketaatan mereka, janji Allah turun atas mereka, yaitu bahwa seluruh keturunannya akan selamanya melayani TUHAN, Allah Semesta Alam.

Di sini lah bukti bahwa Allah memperhatikan hati setiap umat manusia yang ada di atas muka bumi ini. Tidak satupun yang luput dari pengamatan Allah. Semua orang baik dan jahat semuanya diperhatikan oleh Allah. Seluruh umat manusia dikehendaki Allah untuk taat dan setia kepada-Nya. 

Jadi apakah ini termasuk perbudakan Allah kepada manusia? Walaupun secara faktanya, Allah memang berhak memperbudak dan menindas manusia miliknya dan buatan tangannya sendiri, namun tidak pernah terjadi hal seperti itu. Perintah Allah untuk taat pada firman-Nya adalah bentuk kasih-Nya, di mana jika seseorang itu taat kepada-Nya, maka segala kuasa kegelapan di luar Allah, tidak akan dapat menyentuh orang itu, karena mereka akan menjadi umat yang dijaga dan dilindungi-Nya. TUHAN, Allah adalah Kudus, dan setiap orang yang mau mendekat pada-Nya juga harus kudus.

Keluaran 23:22

Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan memusuhi musuhmu, dan melawan lawanmu.

Mungkin dari kecil ketaatan ini adalah perintah pertama yang diterima oleh setiap manusia. Baru saja lahir ke dunia, sang bayi 'diperintah' ibunya untuk belajar menyusu ASI, setelah itu diperintah ini dan itu, hingga bertumbuh besar dengan segala keinginannya dan mulailah terjadi penolakan akan 'perintah' ayah dan ibunya. Inilah asal muasal setiap manusia mulai belajar "menolak perintah". 

Allah juga demikian menganggap bangsa Israel sebagai "bayi" kesayangan-Nya yang menolak perintah-Nya berulang-ulang. Padahal Allah demikian mengasihi dan melindungi-Nya. Allah mengetahui jika mereka menyimpang dari perintah-Nya, maka mereka akan jatuh dan semakin jauh daripada-Nya.

Kita adalah Israel Rohani yang dipilih dan ditebus Allah, diajar juga untuk taat dan setia, menuruti segala perintah Allah yang tertulis dalam Alkitab. Kita diajar untuk berbakti dan senantiasa berdoa kepada Allah. Namun, pada kenyataannya seringkali kita sama saja dengan bangsa Israel yang tidak taat. Kita lebih menyukai menjalankan segala keinginan diri kita sendiri daripada mengikuti kehendak Allah yang 'menyulitkan' dan 'tidak menyenangkan'. 

Jadi bagaimana agar kita bisa hidup taat dan setia dalam Tuhan?

1. Sadarilah bahwa kita ini tanah liat yang dibentuk oleh tangan Allah sendiri, kita ini milik-Nya. Kita ini kekasih hati Allah. Ia mau kita selalu hidup dekat dengan-Nya, melayani-Nya dan bersukacita di dalam Dia. Allah rindu memberkati kita selama-lamanya. 

2. Ingatlah bahwa kita telah berdosa dan jauh dari Allah pada mulanya, kemudian Allah memberikan Anak-Nya Yang Tunggal Tuhan Yesus Kristus sebagai korban Penebusan dosa kita, hingga setiap orang yang percaya dan mengikuti-Nya akan beroleh hidup yang kekal.

2. Renungkan bagaimana kita sudah hidup, apakah kita selalu mengikuti keinginan hati kita sendiri, atau selalu bertanya kepada Allah mengenai segala keputusan kita? Inilah indikasi apakah hati kita dekat atau jauh dari Allah.

3. Jika kita sadar bahwa kita ciptaan Allah dan dikasihi-Nya, maka kita pun secara otomatis seharusnya akan mengasihi-Nya juga. Dasar kasih itulah yang akan mengubah kita dari 'terpaksa' menaati segala perintah Allah, menjadi 'dengan segenap hati' mengasihi-Nya.

Ulangan 6:5

Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. 

Yohanes 14:23

Jawab Yesus: 

"Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.

Setiap orang mengatakan, bahwa dirinya mengasihi Allah, buktinya adalah orang itu akan taat akan firman Allah. Mari mulai sekarang, kita sadari inti dari kehidupan kita, yaitu kita harus selalu berada di dalam Firman Allah, sebagai wujud dari kasih kita kepada TUHAN, Allah Yang Maha Kuasa pencipta dan pemilik kita. 

Tetapi TUHAN semesta alam,
Dialah yang harus kamu akui
sebagai Yang Kudus;
kepada-Nyalah harus kamu takut
dan
terhadap Dialah harus kamu gentar. 

Yesaya 8:13

Amin.

Komentar