Yeremia 23 tentang "Yesus Kristus Tunas Daud yang adil" Seri Nabi Besar by Febrian

04 November 2025

Image by Freepik.com

Yeremia 23 tentang "Yesus Kristus Tunas Daud yang adil" Seri Nabi Besar 

Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai Tuhan Yesus Kristus Tunas Daud yang adil. Semoga kita semua bisa mendapat berkat dari firman Tuhan tersebut. Kiranya Tuhan Yesus memberkati.

Yeremia 23

Janji tentang Tunas Daud yang adil

"Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" --demikianlah firman TUHAN. Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah Israel, terhadap para gembala yang menggembalakan bangsaku: "Kamu telah membiarkan kambing domba-Ku terserak dan tercerai-berai, dan kamu tidak menjaganya. Maka ketahuilah, Aku akan membalaskan kepadamu perbuatan-perbuatanmu yang jahat, demikianlah firman TUHAN. 

Para gembala di sini yang dimaksud adalah para raja Yehuda yang tidak bertanggung-jawab atas umat Israel yang dipercayakan kepada mereka oleh Tuhan. Allah melihat para raja itu membiarkan umat Israel tidak dijaga dan tidak memelihara mereka sehingga tidak terkumpul menjadi satu kesatuan. Allah sangat murka akan hal ini dan akan membalaskan nya kepada mereka.

Dan Aku sendiri akan mengumpulkan sisa-sisa kambing domba-Ku dari segala negeri ke mana Aku menceraiberaikan mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke padang mereka: mereka akan berkembang biak dan bertambah banyak. Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekorpun, demikianlah firman TUHAN. 

Tuhan berjanji akan mengumpulkan seluruh bangsa Israel dari seluruh penjuru dunia untuk kembali berkumpul, dan setelah berkumpul, maka bangsa itu akan bertambah banyak jumlahnya dan untuk itu bangsa Israel akan dipimpin oleh Raja yang diangkat sendiri oleh Tuhan. Mereka tidak akan hidup dalam ketakutan, tidak lagi akan terkejut, tidak akan lagi hilang seorang pun. Allah sendiri yang menjaminnya.

Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN--keadilan kita. 

Allah Bapa akan mengirimkan "Tunas adil" yaitu seorang Raja Bijaksana yang menegakkan keadilan dan kebenaran di seluruh negeri. Janji Allah, bahwa bangsa Israel akan hidup tenteram di bawah pemerintahan sang Raja TUHAN - keadilan kita.

Gambaran ini banyak ditafsirkan oleh para teolog sebagai kelahiran Tuhan Yesus Kristus sebagai pemimpin rohani dan Raja bagi seluruh umat manusia. Di dunia ini Tuhan Yesus menegakkan keadilan dan kebenaran. Ia memberikan ketenteraman bagi umat yang berlindung pada-Nya.  

Berikut penjelasan “Tunas adil bagi Daud” — seperti yang ditafsirkan oleh para teolog Kristen terkemuka:

1. Siapa “Tunas adil bagi Daud” itu?

Para teolog Kristen mengatakan ungkapan “Tunas adil bagi Daud” (Ibrani: צֶמַח צַדִּיק, tsemach tsaddiq) sebagai nubuat tentang Sang Mesias — yaitu sosok yang akan muncul dari keturunan raja Daud dan memerintah dengan keadilan dan kebenaran. Tokoh tersebut tidak hanya dianggap sebagai raja manusia biasa, melainkan juga sebagai raja rohani yang adil, bijaksana, pelaksana keadilan, dan bahkan disebut “TUHAN-Keadilan Kita” (YHWH Tzidkenu) dalam Yesaya 23:6. 

Jadi dengan demikian, sebagian besar pendapat teologia Kristen mengidentifikasi sosok ini dengan Yesus Kristus — yang dalam Kitab Injil disebut “Anak Daud” dan “Raja” (seperti dalam Matius 1:1; Lukas 1:32-33).

Kutipan para teolog:

a) Matthew Henry, MA – Commentary on the Whole Bible (circa 1695-1700)

Ia menguraikan bahwa “Tunas adil” yang adalah Yesus Kristus, sebagai “ranting dari keluarga Daud” yang muncul ketika garis kerajaan kelihatannya memudar. Ia menyatakan bahwa “He is the root and offspring of David” dan “a righteous branch… and through him many… are made righteous.” Matthew Henry menekankan bahwa ini adalah nubuat yang hanya layak diterapkan kepada Mesias, bukan sekadar kepada seorang raja manusia biasa.

b) D. Young – The Righteous Scion of David 

Dalam Pulpit Commentary (Homiletics) yang menyertakan karya D. Young, dinyatakan bahwa “Branch” atau “scion” dari Daud menunjuk kepada satu pribadi yang akan memerintah di tengah kerajaan yang layak untuknya. Ia menekankan bahwa janji ini menunjukkan kesinambungan janji Daud dan kehadiran seorang raja yang berbeda dari raja-raja jahat Yehuda.


2. Hubungan dengan pemahaman “keturunan Daud”

Tuhan berfirman dalam Yeremia 23:5, bahwa “Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud” — sehingga identitasnya secara genealogis berasal dari rumah Daud.

Hal ini menjadi bagian dari janji perjanjian Daud (2 Samuel 7) bahwa “rumahmu dan kerajaanmu akan ada di hadapan-Ku selama-lamanya” — yang menunjuk ke penggenapan "selama-lamanya", sebagai gambaran Ia melampaui raja-raja manusia biasa.

Dalam teologi Kristen, Tuhan Yesus disebut “Anak Daud” (Matius 1:1) sebagai penggenapan nubuat ini. Hal ini memperkuat bahwa nubuat Yeremia 23:5-6 menunjuk kepada Dia yang akan memerintah dengan keadilan dan menyelamatkan umat.

Dengan demikian nubuat ini bukan hanya soal seorang raja lahir dari Daud, tetapi soal kerajaan yang ditopang oleh keadilan dan kebenaran — dan raja itu menyandang gelar “TUHAN-Keadilan Kita” (YHWH Tzidkenu) — yang secara teologis menunjuk kepada karakter ilahi dan karya penyelamatan.

Dengan kata lain, nubuat itu melihat ke depan kepada pemerintahan mesianik yang bersifat final dan transformatif, bukan sekadar restorasi politik-keduniaan ala Israel pasca-pembuangan.

“Tunas adil bagi Daud” dalam Yeremia 23:5-6 secara teologis dipahami sebagai nubuat mesianik — yaitu satu pribadi yang berasal dari garis Daud, yang akan memerintah dengan keadilan dan kebenaran, dan membawa keselamatan kepada Yehuda/Israel.

Teolog seperti Matthew Henry menegaskan bahwa sosok tersebut adalah Kristus, yang “ranting dari Daud” dan “ranting yang adil”, dan bahwa melalui Dia banyak orang dibenarkan.

Pemahaman ini menghubungkan janji perjanjian Daud (2 Samuel 7) dengan kenyataan bahwa pemerintahan keadilan-kebenaran itu akan datang; dalam kacamata Kristen, kemunculan Yesus Kristus sebagai Anak Daud menegaskan penggenapan nubuat tersebut.

Dengan demikian, nubuat ini menekankan dua hal: 

(1) kesinambungan janji Allah kepada Daud meskipun nasib kerajaan manusia tampak pupus; 

(2) penggenapan eskatologis yang melampaui raja-raja manusia biasa — yaitu pemerintahan mesianik yang adil dan membawa keselamatan.

"Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku
untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu
bagi jemaat-jemaat. Aku adalah Tunas dan keturunan Daud,
bintang timur yang gilang-gemilang."

Wahyu 22:16

Amin.

Komentar