Choose to Honor: Worship by Ps. Lawrence Eddy IFGF Bekasi

2 November 2025

Choose to Honor: Worship

Ps. Lawrence Eddy

Raja Daud di kota Ziglag, seluruh keluarganya ditawan oleh orang Amalek. Raja Daud tetap mengandalkan Tuhan dalam keadaan seperti itu. 

Memilih untuk memuliakan Allah dengan Menyembah Tuhan

1 Samuel 30:1-8 (NET)

1 On the third day David and his men came to Ziklag. Now the Amalekites had raided the Negev and Ziklag. They attacked Ziklag and burned it.

2 They took captive the women who were in it, from the youngest to the oldest, but they did not kill anyone. They simply carried them off and went on their way.

3 When David and his men came to the city, they found it burned. Their wives, sons, and daughters had been taken captive.

4 Then David and the men who were with him wept loudly until they could weep no more.

5 David’s two wives had been taken captive – Ahinoam the Jezreelite and Abigail the Carmelite, Nabal’s widow.

6 David was very upset, for the men were thinking of stoning him; each man grieved bitterly over his sons and daughters. But David drew strength from the Lord his God.

7 Then David said to the priest Abiathar son of Ahimelech, “Bring me the ephod.” So Abiathar brought the ephod to David.

8 David inquired of the Lord, saying, “Should I pursue this raiding band? Will I overtake them?” He said to him, “Pursue, for you will certainly overtake them and carry out a rescue!”

Kisah itu adalah kisah kehancuran hidup raja Daud. Titik terendah dalam kehidupan ini, bisa jadi membuat seseorang menjadi marah dan kecewa pada Tuhan, tetapi Daud tidak. Ia tetap datang menangis pada Tuhan.

Hal pertama yang Daud dalam 2 Samuel 30:8 ia menguatkan kepercayaannya pada Tuhan. Dalam 1 Samuel 29, Ia akan turut berperang dengan raja Akhis. Tapi Daud diingatkan jangan jangan mereka berkhianat. Akhirnya Raja Daud pulang ke rumahnya. Andaikan ia ikut perang dengan raja Akhis, bisa berminggu-minggu dan keadaannya sangat parah. 

Mungkin waktu kita mengalami rencana kita gagal atau dibatalkan oleh Allah, kita kecewa dan sedih. Tapi ternyata Allah mau memberitahu sesuatu yang lebih besar daripada yang kita bayangkan. Atau bisa jadi Allah memberitahu bahaya yang bisa terjadi di depan, jika rancangan kita terlaksana. 

Allah sudah ada di masa depan kita. Mata jasmani kita tidak melihat, tapi Allah mau melatih kita melihat dengan kacamata Illahi. Kejadian yang kita alami, bisa jadi adalah suatu proses di mana Allah sedang membentuk kita. Ingatlah akan panggilan-Nya yang menuntun kita menuju rancangan Allah yang mulia.Janji Tuhan pasti akan digenapi.

Allah juga mau kita senantiasa melihat betapa dahsyatnya kuasa Allah menyertai dalam keadaan yang telah kita alami di masa lampau. Jika kita alami kejadian berat, hendaknya kita mengingat masa-masa di mana Allah menolong kita.

Kondisi saat ini mungkin akan tetap sama, tetapi Allah mau kita tidak lagi fokus pada masalah yang sedang kita alami, namun fokus pada Allah yang menjamin kehidupan kita. 

Perhatikan 2 Raja-raja 30:7-8, Raja Daud mendapat kenyataan menyakitkan, ia tidak langsung bereaksi dan merancang pembalasan. Akan tetapi ia memakai Efod dan berdoa  kepada Allah. Ia bertanya apa langkah yang harus ia lakukan. Ia berserah pada Allah. Itulah tindakan yang berkenan di hati Allah.

Daud menerima jawaban Allah, walaupun jawaban itu mungkin tidak sesuai dengan kemauannya, ia tetap taat dan menuruti pada perintah Allah. 

Contoh Ps Lawrence dalam tokonya, ada suatu PO dari customer yang cukup besar. Ia bertanya pada Allah. Ternyata petunjuk Allah tidak boleh ambil order itu. Dalam hati merasa melewatkan peluang besar. Tapi Allah melihat bahaya yang terjadi. Bisa jadi sebetulnya itu order yang berisiko dan bermasalah pada tagihan di kemudian hari. Allah sudah ada di masa depan kita.

Pada saat kita menghormati Allah dengan pujian dan penyembahan kita, maka Allah akan bekerja dalam cara-cara yang tidak terbayangkan dan tidak masuk di akal kita, juga sesuai dengan waktu (Kairos) - Nya.

1 Samuel 30:19

1 Samuel 30:17-20 (NET)

17 But David struck them down from twilight until the following evening. None of them escaped, with the exception of four hundred young men who got away on camels.

18 David retrieved everything the Amalekites had taken; he also rescued his two wives.

19 There was nothing missing, whether small or great. He retrieved sons and daughters, the plunder, and everything else they had taken. David brought everything back.

20 David took all the flocks and herds and drove them in front of the rest of the animals. People were saying, “This is David’s plunder!”

Pada saat raja Daud berserah, Allah beri hikmat dan kekuatan serta keberhasilan ajaib bagi-Nya. Tidak satu pun yang hilang dari miliknya. 

Allah mau Daud taat. Bisa saja ia langsung kejar, tapi Allah mau ia menunggu. Berserah pada Allah dalam kemustahilan menurutnya. Terkadang kita merasa Tuhan itu diam dan tidak bergerak, namun sesungguhnya kita belum cukup diam menunggu jawaban Allah. Cukup lama mungkin menurut ukuran kita. Tapi menurut Tuhan, ada waktunya sendiri. 

Allah sesungguhnya sudah kapan saja bisa menolong Daud, tapi Allah mau melihat dulu Daud taat dan setia menunggu kehendak Allah dinyatakan. 

Allah memulihkan karakter Daud. Worship dan penyembahan itu bukan jalan keluar dari masalah, tapi jalan menuju kembali pada Allah Sang Sumber Kekuatan dan Pemulihan.

Mungkin kita sedang mengalami kekecewaan karena apa yang sudah kita rancangkan gagal total. Pelajaran dari raja Daud adalah kita belajar bahwa Allah bisa membawa kita melewati semua dengan Allah. 

Amin. 

Komentar