Yeremia 9 Part 1 tentang "Murka Tuhan atas umat yang tidak setia" Seri Nabi Besar by Febrian

10 Oktober 2025

Wanita dan hujan air mata
Diambil dari Kompasiana.com

Yeremia 9 Part 1 tentang "Murka Tuhan atas umat yang tidak setia" Seri Nabi Besar

Shaloom Bapak Ibu Saudara/I yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai Bagaimana TUHAN kecewa akan umat-Nya yang terus menerus meninggalkan Taurat-Nya dan tidak lagi berbuat kebenaran di hadapan-Nya, padahal sudah berulangkali ditegur dan diingatkan untuk berbalik. 
Semoga firman Tuhan ini dapat memberikan berkat bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati.

Yeremia 9 <-- Klik di sini untuk membaca seluruh ayat

Yeremia 9:1-11

Sekiranya kepalaku jadi air, dan mataku jadi sumber air mata, maka aku akan menangis siang malam karena orang-orang puteri bangsaku yang gugur! Sekiranya di padang gurun aku mempunyai suatu pondokan bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan, maka aku akan meninggalkan bangsaku dan melangkah pergi dari pada mereka! Sebab mereka semuanya adalah orang-orang berzinah, suatu perkumpulan orang-orang yang tidak setia. 

Mereka melenturkan lidahnya seperti busur; dusta dan bukan kebenaran merajalela di negeri; sungguh, mereka berjalan dari kejahatan kepada kejahatan, tetapi TUHAN tidaklah mereka kenal, demikianlah firman TUHAN. 

Hendaklah setiap orang berjaga-jaga terhadap temannya, dan janganlah percaya kepada saudara mana pun, sebab setiap saudara sungguh akan berlaku curang, dan setiap teman berjalan kian ke mari sebagai pemfitnah. Mereka menipu seorang akan sesamanya, dan tidak mengatakan kebenaran; mereka membiasakan lidahnya mengucapkan dusta, dan melakukan kejahatan sampai menjadi lesu. Engkau tinggal di tengah-tengah tipu daya; karena tipu daya mereka tidak mau mengenal TUHAN, demikianlah firman TUHAN. 

Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam: 

Sesungguhnya, Aku akan melebur dan menguji mereka, sebab apakah lagi yang harus Kulakukan terhadap puteri bangsaku ini? Lidah mereka adalah seperti anak panah yang membunuh, perkataan dari mulut mereka adalah tipu daya. Setiap orang berbicara damai dengan temannya, tetapi dalam hatinya ia merancang pengadangan. Masakan Aku tidak menghukum mereka karena semuanya ini?, demikianlah firman TUHAN. 

Masakan Aku tidak membalas dendam kepada bangsa yang seperti ini? Karena itu aku akan menangis dan meratap, akan meratap seperti anjing hutan dan berkabung seperti anak burung unta, sebab mereka tertebas, tidak ada seorang pun yang melintasinya; suara ternakpun tidak terdengar lagi. Baik burung-burung di udara maupun hewan tidak ada lagi di sana. Aku akan membuat Yerusalem menjadi timbunan puing, tempat kediaman serigala, dan kota-kota Yehuda menjadi sunyi sepi, tidak ada lagi penduduk di sana.

Yeremia sangat sedih melihat bangsanya yang begitu jahat dan meninggalkan jalan kebenaran. Itulah hal yang menyebabkan mereka semua kehilangan kepercayaan Allah. Bangsa Israel telah berzinah dan meninggalkan Allah. 

Allah memandang jauh dari Surga ke bumi ini dan melihat, bahwa umat yang dikasih-Nya telah berubah setia dan berlaku jahat. Umat-Nya kerap berlaku curang, mengucapkan dusta, melancarkan tipu daya serta memfitnah orang lain. Itu semua adalah perbuatan kekejian di mata TUHAN, Allah.

Bukanlah suatu kebetulan jika kita menerima firman Tuhan ini, pasti Tuhan juga memiliki suatu maksud bagi kita yang membaca saat ini. Tuhan ingin memberikan peringatan bagi kita, agar tidak meninggalkan kesetiaan kita kepada-Nya, Allah ingin kita senantiasa menjadi orang yang melekat pada-Nya, dalam artian segala yang kita lakukan harus senantiasa berpadanan dengan keinginan dan kehendak Yang Maha Kuasa.

Mari kita renungkan saat ini, bagian mana dari kehidupan kita yang mempunyai kecenderungan memberontak, meninggalkan kebenaran, melakukan tipu daya, berbohong, berzinah atau melakukan kejahtan. Datanglah kepada Allah dan akui itu semuanya, serta berbalik dari jalan yang jahat tersebut, kemudian masuklah dalam Damai Sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus.

Lalu kamu pulang dan menangis di hadapan TUHAN; tetapi TUHAN tidak mendengarkan tangisanmu dan tidak memberi telinga kepada suaramu.

Ulangan 1:45

Amin.

Komentar