Yeremia 21 Part 2 tentang "Allah menentang ketidakadilan" Seri Nabi Besar by Febrian
31 Oktober 2025
Yeremia 21 Part 2 tentang "Allah menentang ketidakadilan" Seri Nabi Besar
Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai [TOPIK_RENUNGAN]. Semoga kita semua bisa mendapat berkat dari firman Tuhan tersebut. Kiranya Tuhan Yesus memberkati.
Yeremia 21-22 <-- Klik di sini untuk membaca seluruh pasal
Yeremia 21:11--22:9
Nubuat melawan raja Yehuda
Kepada keluarga raja Yehuda. Dengarlah firman TUHAN: "Beginilah firman TUHAN,
hai keturunan Daud:
Jatuhkanlah hukum yang adil setiap pagi dan lepaskanlah dari tangan pemerasnya orang yang dirampas haknya, supaya kehangatan murka-Ku jangan menyambar seperti api dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkannya, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!
Sesungguhnya, Aku akan menjadi lawanmu, hai kota yang di atas lembah, gunung batu di dataran, demikianlah firman TUHAN, hai kamu yang berkata: Siapakah yang berani turun kepada kami dan siapakah yang berani masuk ke tempat perteduhan kami? Aku akan melakukan pembalasan kepadamu sesuai dengan hasil perbuatanmu, demikianlah firman TUHAN. Aku akan menyalakan api di hutannya yang akan memakan habis segala sesuatu yang di sekitarnya."
22:1 Beginilah firman TUHAN:
"Pergilah ke istana raja Yehuda dan sampaikanlah di sana firman ini! Katakanlah:
Dengarlah firman TUHAN, hai raja Yehuda yang duduk di atas takhta Daud, engkau, pegawai-pegawaimu dan rakyatmu yang masuk melalui pintu-pintu gerbang ini!
Beginilah firman TUHAN:
  Lakukanlah keadilan dan kebenaran, lepaskanlah dari tangan pemerasnya orang
    yang dirampas haknya, janganlah engkau menindas dan janganlah engkau
    memperlakukan orang asing, yatim dan janda dengan keras, dan janganlah
    engkau menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini! 
Sebab
    jika kamu sungguh-sungguh melakukan semuanya itu, maka melalui pintu-pintu
    gerbang istana ini akan berarak masuk raja-raja yang akan duduk di atas
    takhta Daud dengan mengendarai kereta dan kuda: mereka itu,
    pegawai-pegawainya dan rakyatnya.
    Tetapi jika kamu tidak mendengarkan perkataan-perkataan ini, maka Aku sudah
    bersumpah demi diri-Ku, demikianlah firman TUHAN, bahwa istana ini akan
    menjadi reruntuhan.
Sebab beginilah firman TUHAN mengenai keluarga raja Yehuda:
Engkau seperti Gilead bagi-Ku, seperti puncak gunung Libanon! Namun pastilah Aku akan membuat engkau menjadi padang gurun, menjadi kota yang tidak didiami orang. Aku akan menetapkan pemusnah-pemusnah terhadap engkau, masing-masing dengan senjatanya; mereka akan menebang pohon aras pilihanmu dan mencampakkannya ke dalam api. Dan apabila banyak bangsa melewati kota ini, maka mereka akan berkata seorang kepada yang lain: Mengapakah TUHAN melakukan seperti itu kepada kota yang besar ini? Orang akan menjawab: Oleh karena mereka telah melupakan perjanjian TUHAN, Allah mereka, dan telah sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya."
Firman Tuhan yang disampaikan melalui Nabi Yeremia kepada keluarga raja Yehuda ini menyoroti satu hal mendasar yang menjadi sumber kehancuran bangsa tersebut: ketidakadilan.
Tuhan menegur keras keturunan Daud yang seharusnya memerintah dengan hati yang takut akan Tuhan, tetapi justru membiarkan penindasan, ketidakbenaran, dan pertumpahan darah yang tak bersalah. Allah menuntut agar hukum ditegakkan setiap pagi — ini menggambarkan keadilan yang terus-menerus harus dijalankan, bukan sesekali saja. Namun bangsa itu menjadi sombong, mengandalkan kekuatan dan kedudukan mereka, hingga menganggap tidak ada yang bisa menyentuh mereka. Akibatnya, Tuhan sendiri menyatakan diri sebagai lawan mereka.
Pesan ini sangat relevan bagi kehidupan kita masa kini. Ketika kekuasaan, kenyamanan, dan kebiasaan membuat hati menjadi keras, kita sering lupa bahwa Tuhan membenci ketidakadilan dan penyalahgunaan wewenang. Ia tidak memandang jabatan atau garis keturunan, tetapi menilai hati yang adil dan takut akan Dia. Kehancuran Yerusalem bukan karena lemahnya pertahanan, tetapi karena hilangnya keadilan dan kebenaran dalam pemerintahan dan kehidupan umat. Tuhan menegaskan bahwa kota yang menolak hukum-Nya akan menjadi reruntuhan, betapa pun megahnya dahulu. Oleh sebab itu, Tuhan mengingatkan setiap kita untuk memelihara kasih dan kebenaran dalam hidup sehari-hari — menolong yang tertindas, membela yang lemah, dan berjalan dalam takut akan Tuhan. Hanya dengan cara itu berkat dan perlindungan-Nya akan tetap menyertai.
  Telah diberitahukan kepadamu, hai manusia,
  apa yang baik dan apakah yang dituntut TUHAN daripadamu:
  hanya ini, melakukan keadilan, mencintai kesetiaan,
  dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu.
Mikha 6:8
Amin.

Komentar
Posting Komentar