Yeremia 21 Part 1 tentang "Binasa karena ketidaktaatan" Seri Nabi Besar by Febrian
30 Oktober 2025
Yeremia 21 Part 1 tentang "Binasa karena ketidaktaatan" Seri Nabi Besar
Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai raja Zedekia yang tertimpa Murka TUHAN karena menentang firman-Nya. Semoga kita semua bisa mendapat berkat dari firman Tuhan tersebut. Kiranya Tuhan Yesus memberkati.
Yeremia 21:1-10
Pembuangan raja Zedekia diberitahukan
Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, ketika raja Zedekia mengutus Pasyhur bin Malkia dan imam Zefanya bin Maaseya kepadanya dengan pesan:
"Tanyakanlah kiranya petunjuk TUHAN untuk kami, sebab Nebukadnezar, raja Babel, memerangi kami! Barangkali TUHAN mau melakukan kepada kami tepat seperti perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib, sehingga Nebukadnezar mundur meninggalkan kami."
Kata Yeremia kepada mereka: "Beginilah kamu katakan kepada Zedekia: Beginilah firman TUHAN, Allah Israel:
Sesungguhnya, Aku akan membalikkan senjata perang yang kamu pegang, yang kamu pakai berperang melawan raja Babel dan melawan orang-orang Kasdim yang mengepung kamu dari luar tembok;
Aku akan mengumpulkannya ke dalam kota ini. Aku sendiri akan berperang melawan kamu dengan tangan yang teracung, dengan lengan yang kuat, dengan murka, dengan kehangatan amarah dan dengan kegusaran yang besar. Aku akan memukul penduduk kota ini, baik manusia maupun binatang; mereka akan mati oleh penyakit sampar yang hebat.
Sesudah itu, demikianlah firman TUHAN, maka Zedekia, raja Yehuda, dan pegawai-pegawainya dan rakyat di kota ini, yang masih tinggal hidup dari penyakit sampar, dari pedang dan dari kelaparan, akan Kuserahkan ke dalam tangan Nebukadnezar, raja Babel, yaitu ke dalam tangan musuh mereka yang berusaha mencabut nyawa mereka; orang akan memukul mati mereka dengan mata pedang tanpa merasa sayang, tanpa belas kasihan dan tanpa ampun.
Tetapi kepada bangsa ini haruslah kaukatakan: Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menghadapkan kepada kamu jalan kehidupan dan jalan kematian.
1. Siapa yang tinggal di kota ini akan mati karena pedang, karena kelaparan dan karena penyakit sampar; tetapi
2. siapa yang keluar dari sini dan menyerahkan diri kepada orang-orang Kasdim yang mengepung kamu, ia akan tetap hidup; nyawanya akan menjadi jarahan baginya.
Sebab Aku telah menentang kota ini untuk mendatangkan kecelakaan dan bukan untuk mendatangkan keberuntungannya, demikianlah firman TUHAN. Kota ini akan diserahkan ke dalam tangan raja Babel yang akan membakarnya habis dengan api."
Kita mengetahui bahwa Zedekia adalah raja terakhir Yehuda. Ia memerintah sejak tahun 597 SM ketika ia ditempatkan di takhta oleh Nebukadnezar (2 Raja-raja 24:17) hingga kejatuhan Yerusalem pada tahun 587/586 SM. Ia menuruti sebagian penasihatnya yang anti-Babel, memberontak melawan Nebukadnezar, dan mencari bantuan dari orang Mesir (Yehezkiel 17:12-15). Tindakan ini membuat Nebukadnezar menyerang kota itu pada tahun 588 SM. Ini merupakan delegasi pertama dari dua delegasi kepada Yeremia. Delegasi yang kedua dikirim setelah Nebukadnezar mundur untuk menghadapi ancaman dari Mesir (bandingkan Yeremia 37:1-9).
Jadi terlihat di sini, bahwa raja Zedekia tidak menurut pada kehendak Allah. Ia merusak rancangan Allah, hingga Allah berfirman, bahwa ada 2 pilihan: tinggal di kota dan mati, atau menyerah tunduk pada tentara raja nebukadnezar di luar tembok kota.
Seperti yang kita duga bersama, ia menolak dan Nubuat ini betul betul terjadi:
Yeremia 52:9-11
  Mereka menangkap
Yeremia 52:24-27
  
  
Ketidaktaatan Zedekia menjadi contoh nyata bagaimana kesombongan manusia yang menolak kehendak Allah berujung pada kehancuran. Ketika Tuhan memberikan pilihan antara hidup dan mati, antara tunduk dan melawan, Zedekia memilih jalan yang menentang Tuhan. Ia lebih mempercayai kekuatan politik dan sekutunya daripada firman Allah yang diucapkan melalui Yeremia. Akibatnya, murka Allah turun, dan seluruh Yerusalem jatuh ke tangan musuh. Tidak hanya kerajaan yang hancur, tetapi juga harga diri dan kemuliaan bangsa itu pun lenyap.
Dari kisah ini, kita belajar bahwa hidup kita sering juga diperhadapkan pada pilihan ketaatan seperti itu. Pintu yang benar, sesuai kehendak-Nya, bisa jadi adalah pilihan yang 'mengerikan' dan 'tidak masuk akal', namun itu membawa keselamatan. Sedangkan pilihan lain sangat menyenangkan dan membuat nyaman, yang ujungnya adalah dosa dan kejahatan. Ada kuasa kegelapan di alam roh yang memanfaatkan kedagingan kita, agar tertipu dan bodoh.
1 Petrus 1:14
Hiduplah sebagai anak-anak yang taat
Jadi hari ini kita harus bertobat dari kebodohan kita. Jangan jadi orang yang naif, mengorbankan keselamatan Kristus yang sudah kita miliki, demi suatu yang nikmat tapi membawa kehancuran. Ingatlah, bahwa ketaatan kepada Tuhan adalah jalan satu-satunya menuju perlindungan dan kehidupan, sedangkan ketegaran hati yang melawan Tuhan hanya membawa kehancuran yang pasti.
Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi
Ulangan 28:1
Amin.

Komentar
Posting Komentar