Yeremia 19 tentang "Keras kepala akan dihukum Tuhan" Seri Nabi Besar
28 Oktober 2025
 
Yeremia 19 tentang "Keras kepala akan dihukum Tuhan" Seri Nabi Besar
Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai Murka Tuhan atas umat-Nya yang keras kepala tidak bisa dinasihati dan diperingatkan lagi. Semoga kita semua bisa mendapat berkat dari firman Tuhan tersebut. Kiranya Tuhan Yesus memberkati.
Yeremia 19:1-15 (BIMK)
TUHAN menyuruh aku pergi membeli kendi, dan mengajak beberapa pemimpin bangsa serta beberapa imam yang tua-tua, untuk pergi bersama-sama mereka ke Lembah Hinom melalui Pintu Gerbang Beling. Di sana aku harus mengumumkan apa yang dipesankan-Nya kepadaku.
Firman Tuhan datang kepada Nabi Yeremia sebagai lanjutan dari firman Tuhan terkait kendi atau periuk yang kemarin kita bahas. Kendi yang dibuat oleh tukang periuk dan sekarang Nabi pergi untuk membeli kendi dan mengumumkan pesan Tuhan bagi pada imam dan tua-tua negeri.
Aku harus berkata begini,
  "Hai raja-raja Yehuda dan penduduk Yerusalem! Dengarkan apa yang Aku, TUHAN
    Yang Mahakuasa, Allah Israel, hendak katakan kepadamu.
    Aku akan mendatangkan malapetaka yang besar ke atas tempat ini
    sehingga orang yang mendengarnya terkejut.
Hal itu Kulakukan
    karena bangsa ini telah  
1. meninggalkan Aku. Mereka menajiskan tempat ini dengan
2. mempersembahkan kurban kepada dewa-dewa yang asing bagi mereka, bagi leluhur mereka dan bagi raja-raja Yehuda. Mereka juga telah
3. mengisi tempat ini dengan darah orang-orang yang tak bersalah. Mereka
4. mendirikan mezbah bagi Baal untuk
  5. mempersembahkan anak-anak mereka sebagai kurban bakaran, padahal
    Aku tak pernah menyuruh mereka melakukan hal itu, bahkan tak pernah hal
    semacam itu timbul dalam pikiran-Ku.
Karena itu, akan tiba
    waktunya tempat ini tidak lagi disebut Tofet atau Lembah Hinom, melainkan
    Lembah Pembantaian. Di tempat ini Aku akan menggagalkan semua rencana
    orang Yehuda dan penduduk Yerusalem. 
Mereka akan 
1. Kubiarkan dikalahkan oleh musuh-musuh mereka dan
2. dibunuh dalam pertempuran. Mayat mereka akan Kubiarkan
3. dimakan burung dan binatang buas. Aku akan menimpakan
4. malapetaka yang dahsyat ke atas kota ini sehingga setiap orang yang lewat di situ akan terkejut dan ngeri.
5. Musuh akan mengepung kota ini, dan berusaha
6. membunuh penduduknya. Pengepungan itu begitu hebat, sehingga
7. orang-orang di dalam kota ini saling memakan temannya, bahkan anak-anak mereka sendiri."
Kemudian TUHAN menyuruh aku memecahkan kendi itu di depan orang-orang yang mengikuti aku.
Aku harus mengatakan kepada mereka bahwa TUHAN Yang Mahakuasa berkata begini,
  "Bangsa dan kota ini akan
    Kuhancurkan sehingga menjadi seperti kendi yang pecah itu yang tak
    dapat diperbaiki lagi. Orang akan menguburkan mayat-mayat mereka di Tofet,
    karena tak ada lagi tempat pekuburan lain. Kota ini dengan penduduknya akan
    Kujadikan seperti Tofet. 
Semua rumah di Yerusalem dan semua
    rumah raja-raja Yehuda akan menjadi najis seperti Tofet; karena di atas atap
    rumah-rumah itu orang telah membakar dupa untuk dewa-dewa langit, dan
    mempersembahkan anggur untuk dewa-dewa lain."
  Lalu aku meninggalkan Tofet, tempat aku disuruh menyampaikan pesan TUHAN.
    Aku pergi ke pelataran Rumah TUHAN dan berdiri di situ, 
lalu
    memberitahukan kepada semua orang, bahwa TUHAN Yang Mahakuasa, Allah Israel,
    berkata begini,
  
"Karena kamu keras kepala dan tak mau mendengarkan, maka Aku akan mendatangkan ke atas kota ini dan ke atas semua desa di sekitarnya segala bencana yang telah Kurencanakan."
Allah Maha Kuasa namun Maha Kasih tidak pernah memberikan peringatan akan hukuman yang akan dilakukan-Nya karena hati yang kejam, namun keluar dari hati-Nya yang mengasihi umat kesayangannya yang keras kepala dan tidak mau mendengarkan. Apa buktinya? Berulang-ulang Allah memberikan peringatan, tidak langsung menghukum. Ingatlah kejadian nabi Yunus yang diutus memperingatkan Kota Niniweh, ternyata kota itu bertobat dan berbalik dari jalan mereka yang jahat. Jika Allah itu kejam, maka tidak perlu Tuhan mengutus Nabi Yunus jauh-jauh memperingatkan mereka.
Allah kita sayang kepada ciptaan-Nya namun tegas akan pelanggaran dari segala firman-Nya. Sesungguhnya, jika kita mau belajar dan merenungkan segala firman-Nya, semua itu diucapkan-Nya bukan mau memerintah secara diktatorial, atau dengan tangan besi, namun Allah tahu manusia akan menjadi sasaran tembak iblis jika tidak menuruti firman-Nya.
Allah bertujuan untuk menjaga dan memelihara umat-Nya agar tetap dalam Damai dan Sejahtera, dengan memberikan segala firman-Nya yang akan menyucikan dan menguduskan umat-Nya. Jadi hari ini, jika kita mendengarkan firman Tuhan ini, jangan keraskan hati kita dan bertobatlah. Jika kita sadar, bahwa jalan kita selama ini keliru, maka berbaliklah dari jalan yang tidak benar itu dan ikutlah Tuhan Yesus Kristus Sang Juru Selamat kita.
  Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; 
sebab itu relakanlah
        hatimu dan bertobatlah!
Wahyu 3:19
Amin.
Komentar
Posting Komentar