Yeremia 17 Part 4 tentang "Tuhan sumber pengharapan manusia" Seri Nabi Besar by Febrian

25 Oktober 2025

"Nabi Yeremia berdoa" dibuat dengan Advanced Dall-e 3 MS Copilot

Yeremia 17 Part 4 tentang "Tuhan Sumber Pengharapan Manusia " Seri Nabi Besar

Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai keluhan dan pengakuan Nabi Yeremia bahwa hanya Tuhan saja yang boleh menjadi sumber pengharapan bagi manusia. Semoga kita semua bisa mendapat berkat dari firman Tuhan tersebut. Kiranya Tuhan Yesus memberkati.

Yeremia 17 <-- Klik di sini untuk membaca seluruh ayat

Yeremia 17:12-18

Seperti ayam hutan yang mengerami yang tidak ditelurkannya, demikianlah orang yang menggaruk kekayaan secara tidak halal, pada pertengahan usianya ia akan kehilangan semuanya, dan pada kesudahan usianya ia terkenal sebagai seorang bebal. 

Takhta kemuliaan, luhur dari sejak semula, tempat bait kudus kita! Ya Pengharapan Israel, TUHAN, semua orang yang meninggalkan Engkau akan menjadi malu; orang-orang yang menyimpang dari pada-Mu akan dilenyapkan di negeri, sebab mereka telah meninggalkan sumber air yang hidup yakni TUHAN. Sembuhkanlah aku, ya TUHAN, maka aku akan sembuh; selamatkanlah aku, maka aku akan selamat, sebab Engkaulah kepujianku! 

Sesungguhnya, mereka berkata kepadaku: "Di manakah firman TUHAN itu? Biarlah ia sampai!" Namun tidak pernah aku mendesak kepada-Mu untuk mendatangkan malapetaka, aku tidak mengingini hari bencana! Engkaulah yang mengetahui apa yang keluar dari bibirku, semuanya terpampang di hadapan mata-Mu. 

Janganlah Engkau menjadi kedahsyatan bagiku, Engkaulah perlindunganku pada hari malapetaka. Biarlah orang-orang yang mengejar aku menjadi malu, tetapi janganlah aku ini menjadi malu; biarlah mereka terkejut, tetapi janganlah aku ini terkejut! Buatlah hari malapetaka menimpa mereka, dan hancurkanlah mereka dengan kehancuran berganda. 

Dari ayat bacaan di atas, kita dapat melihat, bahwa itu adalah doa nabi Yeremia yang berkata jujur di hadapan Tuhan. Ayat-ayat ini mengalir seperti percakapan hati seseorang, yaitu dimulai dengan mengingat siapa TUHAN, Allah sesungguhnya, lalu berlanjut pada permohonan pribadinya, keluhan karena diejek orang, dan diakhiri dengan keyakinan, bahwa Tuhan akan senantiasa melindunginya.

Di ayat 12–13, nabi Yeremia mengingatkan dirinya sendiri dan umat Israel, bahwa Tuhan adalah sebagai Takhta Kemuliaan baginya, adalah tempat kudus, dan sumber pengharapannya. Artinya, hanya Tuhan yang bisa jadi pegangan hidup, bukan manusia atau kekuatan lain. Ia mengatakan, “Sembuhkanlah aku, selamatkanlah aku.” (ayat 14). Ia tahu bahwa hanya Tuhan yang bisa memberi kesembuhan dan keselamatan sejati. Doa ini sederhana, tapi penuh iman.

Lalu Yeremia mengungkapkan juga tentang rasa sakit hatinya, yaitu karena orang-orang mengejek dia, seolah nubuatnya tidak terbukti (ayat 15–16). Namun, Yeremia tetap setia pada panggilannya. Ia tidak lari dari tugas, meski orang lain meremehkannya seperti itu.

Akhirnya, Yeremia menutup dengan keyakinan: “Engkaulah tempat perlindunganku pada hari malapetaka.” (ayat 17–18). Ia menyerahkan semua pada Tuhan—baik rasa takut, maupun keadilan terhadap orang yang menganiaya dia.

Dari doa ini kita belajar: pengharapan bukan berarti hidup tanpa masalah. Pengharapan berarti tetap percaya, tetap berdoa, tetap setia, dan menyerahkan hidup pada Tuhan, meski dunia mengejek atau keadaan sulit. Tuhanlah sumber pengharapan manusia, dari dulu sampai sekarang.

“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”

Yesaya 40:31

Amin.

Komentar