Yeremia 13 tentang "Ikat pinggang Yeremia" Seri Nabi Besar by Febrian

16 Oktober 2025

Nabi Yeremia dan ikat pinggangnya
Sumber gambar dari sini 

Yeremia 13 tentang "Ikat pinggang Yeremia" Seri Nabi Besar

Yeremia 13:1-27

Ikat pinggang yang menjadi lapuk 

13:1 Beginilah firman TUHAN kepadaku: 
"Pergilah membeli ikat pinggang lenan, ikatkanlah itu pada pinggangmu, tetapi jangan kaucelupkan ke dalam air!
13:2 Maka aku membeli ikat pinggang seperti yang difirmankan TUHAN, lalu mengikatkannya pada pinggangku. 
13:3 Sesudah itu datanglah firman TUHAN kepadaku untuk kedua kalinya, bunyinya: 
13:4 "Ambillah ikat pinggang yang telah kaubeli dan yang sekarang pada pinggangmu itu! Pergilah segera ke sungai Efrat untuk menyembunyikannya di sana di celah-celah bukit batu!
13:5 Maka pergilah aku, lalu menyembunyikannya di pinggir sungai Efrat seperti yang diperintahkan TUHAN kepadaku. 
13:6 Sesudah beberapa waktu lamanya, berfirmanlah TUHAN kepadaku: 
"Pergilah segera ke sungai Efrat mengambil dari sana ikat pinggang yang Kuperintahkan kausembunyikan di sana!
13:7 Maka pergilah aku ke sungai Efrat, lalu aku menggali dan mengambil ikat pinggang itu dari tempat aku menyembunyikannya, tetapi ternyata ikat pinggang itu sudah lapuk, tidak berguna untuk apapun. 
13:8 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku: 
13:9 "Beginilah firman TUHAN: 
Demikianlah Aku akan menghapuskan kecongkakbongakan Yehuda dan Yerusalem. 13:10 Bangsa yang jahat ini, yang enggan mendengarkan perkataan-perkataan-Ku, yang mengikuti kedegilan hatinya dan mengikuti allah lain untuk beribadah dan sujud menyembah kepada mereka, akan menjadi seperti ikat pinggang ini yang tidak berguna untuk apapun. 
13:11 Sebab seperti ikat pinggang melekat pada pinggang seseorang, demikianlah tadinya segenap kaum Israel dan segenap kaum Yehuda Kulekatkan kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN, supaya mereka itu menjadi umat, menjadi ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku. Tetapi mereka itu tidak mau mendengar.

Buyung anggur yang dipecahkan 

13:12 "Katakanlah kepada mereka firman ini: 
Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: 
Setiap buyung harus dipenuhi dengan anggur! Dan jika mereka berkata kepadamu: Masakan kami tidak tahu betul, bahwa setiap buyung harus dipenuhi dengan anggur?, 13:13 maka katakanlah kepada mereka: 
Beginilah firman TUHAN: 
Sesungguhnya, seluruh penduduk negeri ini akan Kupenuhi dengan kemabukan: para raja yang duduk di atas takhta Daud, para imam, para nabi dan seluruh penduduk Yerusalem. 
13:14 Aku akan membantingkan seorang kepada yang lain sampai mereka hancur, bapa-bapa dengan anak-anaknya, demikianlah firman TUHAN. 
Aku akan membinasakan mereka tanpa belas kasihan, tanpa merasa sayang dan tanpa ampun.

Peringatan dan ancaman 

13:15 Dengarlah, pasanglah telingamu, janganlah kamu tinggi hati, sebab TUHAN telah berfirman. 13:16 Permuliakanlah TUHAN, Allahmu, sebelum Ia membuat hari menjadi gelap, sebelum kakimu tersandung di atas bukit-bukit yang diliputi senja, sementara kamu menanti-nantikan terang, tetapi Ia menjadikan hari kelam pekat dan mengubahnya menjadi gelap gulita. 
13:17 Jika kamu tidak mau mendengarkannya, aku akan menangis di tempat yang tersembunyi oleh karena kesombonganmu, air mataku akan berlinang-linang, bahkan akan bercucuran, oleh sebab kawanan domba TUHAN diangkut tertawan. 
13:18 Katakanlah kepada raja dan kepada ibu suri: 
"Duduklah di tempat yang rendah sekali, sebab mahkota kemuliaanmu sudah turun dari kepalamu!
13:19 Kota-kota tanah Negeb sudah ditutup gerbangnya, dan tidak ada seorangpun yang membukanya. Segenap Yehuda sudah diangkut ke dalam pembuangan, diangkut ke dalam pembuangan seluruhnya. 13:20 Layangkanlah matamu, hai Yerusalem, dan lihatlah, ada orang-orang datang dari utara! Di manakah kawanan ternak yang diberikan kepadamu, kambing domba yang menjadi kemuliaanmu? 
13:21 Apakah yang kaukatakan, apabila diangkat menjadi kepalamu orang-orang yang kauperlakukan sebagai pacar? Bukankah kesakitan akan menyergap engkau seperti halnya seorang perempuan yang melahirkan? 
13:22 Dan apabila engkau bertanya dalam hatimu: 
"Mengapakah semuanya ini menimpa aku?" 
Karena banyaknya kesalahanmulah maka disingkapkan ujung kainmu dan engkau diperkosa! 
13:23 Dapatkah orang Etiopia mengganti kulitnya atau macan tutul mengubah belangnya? Masakan kamu dapat berbuat baik, hai orang-orang yang membiasakan diri berbuat jahat? 
13:24 Aku akan menghamburkan mereka seperti sekam yang diterbangkan angin padang gurun. 13:25 Itulah nasibmu, bagianmu yang telah Kuukur untukmu, demikianlah firman TUHAN, karena engkau melupakan Aku, dan mempercayai dusta. 
13:26 Akupun juga akan mengangkat ujung kainmu sampai kepada mukamu, sehingga kelihatan auratmu. 13:27 Zinahmu dan ringkikmu, persundalanmu yang mesum di atas bukit-bukit dan di padang-padang, Aku sudah melihat perbuatanmu yang keji itu. Celakalah engkau, hai Yerusalem, berapa lama lagi hingga engkau menjadi tahir?

Simbolik tindakan sebagai wahyu ilahi: ikat pinggang melambangkan ikatan perjanjian Allah dengan umat-Nya; kerusakan ikat pinggang menggambarkan keruntuhan hubungan itu (13:1–11).

  1. Pemberontakan kolektif: bangsa yang awalnya dilekatkan kepada Allah menyimpang ke penyembahan berhala dan kedegilan hati, sehingga menjadi tidak berguna (13:10–11, 23–25).
  2. Dampak sosial dan domestik hukuman: kemabukan simbolik (buyung penuh anggur) dan perpecahan keluarga serta kehancuran institusi (13:12–14, 20).
  3. Panggilan untuk kerendahan hati dan pertobatan: peringatan agar memuliakan TUHAN sebelum kegelapan tiba; ratapan sang nabi atas kesombongan umat (13:15–18).
Untuk menempatkan makna perikop ini secara historis dan teologis, berikut ringkasan pandangan beberapa komentator terkemuka yang menjadi dasar renungan ini:

Rev. Matthew Henry, M.A. (1662–1714), Matthew Henry’s Complete Commentary on the Whole Bible (sekitar 1706). Rev.Henry menggambarkan bahwa ikat pinggang yang adalah gambaran sesuatu yang diciptakan untuk sesuatu yang membawa pemiliknya jadi terhormat, ternyata sudah lapuk dan tidak bisa dipakai lagi. Gambaran ini untuk umat Israel yang diciptakan sebagai tujuan mulia Allah, rusak dan lapuk akibat dosa dan ketidaktaatan mereka. (sumber: Matthew Henry commentary).

Prof. John A. Thompson, Ph.D., A Book of Jeremiah (New International Commentary on the Old Testament, Wm. B. Eerdmans, 1980). Prof.Thompson mengatakan, bahwa ikat pinggang lapuk itu adalah gambaran dari relasi pengikat antara Allah dan umatnya yang telah lapuk dan putus. Suatu relasi yang semula melekat erat tetapi dirusak oleh penyembahan berhala serta kelakuan bangsa Israel menolak perintah Allah.

Prof. Walter A. Brueggemann, Ph.D., A Commentary on Jeremiah: Exile and Homecoming (Wm. B. Eerdmans, 1998). Prof.Brueggemann membahas perikop ini dalam konteks sosial dan religius, yaitu gambaran simbolis dari konsekuensi pelanggaran covenant Bangsa Israel terhadap Allah, yang adalah hukuman dan pembuangan.

Dr. Carl F. Keil (Ph.D.) & Prof. Franz Delitzsch (Ph.D.), Commentary on the Old Testament (asli Jerman 1861–64; terjemahan Inggris 1863–1891). Keil & Delitzsch menafsirkan tindakan ikat pinggang sebagai suatu gambaran kehinaan dan kehancuran akibat dari bangsa Israel yang berubah dari tujuan semula untuk menjadi umat yang terhormat bagi Allah. Secara moral telah rusak dalam tatanan sosial masyarakat Yehuda pada umumnya. 

Jadi secara keseluruhan, inti Nubuat dari Nabi Yeremia di pasal 13 adalah peringatan: bagi semua pembacanya, yaitu segala tujuan awal yang baik pada waktu Penciptaan umat Israel (dan kita juga Israel rohani), dapat menjadi rusak jika pikiran dan hati kita dibiarkan disusupi kesombongan, ketidaksetiaan, penyembahan berhala atau bahkan memberontak melawan kehendak Allah. 

Ikat pinggang yang dulu berguna kini lapuk, adalah tegas sekali perumpamaan dari umat yang meninggalkan perjanjian menjadi tidak lagi berguna bagi tujuan ilahi.

Dalam konteks masa kini, ada bentuk 'pelapukan' rohani, yaitu menjadikan agama sebagai tradisi belaka tanpa disertai dengan perubahan hidup membaik secara nyata. Setiap orang yang mengutamakan keuntungan, mencari status, atau mengejar kenyamanan atas kebenaran, serta membiarkan karakter berdosa meresap ke dalam kehidupan keseharian dalam keluarga, pekerjaan, dan institusi gereja. 

Teguran Allah sangat nyata, bahwa kita bukan hanya akan dipermalukan, tetapi segala yang baik pada kita akan dilupakan dan semuanya akan berubah dalam sekejap mata. kerusakan dan kehancuran akan kita alami, jika kita tidak mengindahkan segala peringatan Allah ini. Ingatah, bahwa Allah untuk kesekian kalinya masih memberikan peringatan pada bangsa Israel, tidak langsung menghukum mereka, artinya itu adalah bukti dari kasih setia Allah bagi umat-Nya yang disayanginya.

Dampak nyata yang dapat saja kita alami bila tidak segera bertobat, yaitu retaknya hubungan keluarga, hilangnya integritas di tempat kerja, pengajaran yang menyesatkan di dalam jemaat, dan akhirnya generasi berikutnya mewarisi iman yang lapuk. Oleh karena itu, renungan ini mengajak kita untuk menegakkan kembali ikatan yang sehat dengan Allah: memperbarui komitmen pribadi, mendisiplin diri dalam firman, dan secara kolektif menolak budaya yang menormalisasi dosa.

Jadi, inilah hal yang bisa kita lakukan saat ini:

  • Periksalah 'ikat pinggang' hidup kita semua: apakah ada kebiasaan, prioritas, atau relasi yang membuat kita menjauh dari ketaatan kepada Tuhan?
  • Mulai langkah nyata: biasakan rutin doa pagi dengan teratur, pembacaan Alkitab harian, pengakuan dosa secara jujur, serta juga terlibat aktif dalam komunitas rohani dengan saudara seiman.
  • Di dalam lingkungan pelayanan atau keluarga, dengan penuh kasih berani menegur dan memulihkan—supaya institusi tetap bersih dari praktik yang merusak.

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini;
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
supaya kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah,
yang baik, yang berkenan dan yang sempurna.

Roma 12:2
Amin.

Komentar