Yesaya 63 Part 1 Tentang "Allah membalaskan kejahatan" Seri Nabi Besar By Febrian
24 September 2025
Image by Freepik.com modified by GeminiAI.Yesaya 63 Part 1 Tentang "Allah membalaskan kejahatan" Seri Nabi Besar
Shaloom Bapak Ibu Saudara/I yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai pembalasan Allah atas kejahatan Edom yang dilakukan atas bangsa Israel. Allah bertindak menegakkan keadilan.
Yesaya 63 <-- Klik di sini untuk membaca seluruh ayat
Yesaya 63:1-6
"Siapa dia yang datang dari Edom, yang datang dari Bozra dengan baju yang merah, dia yang bersemarak dengan pakaiannya, yang melangkah dengan kekuatannya yang besar?"
"Akulah yang menjanjikan keadilan dan yang berkuasa untuk menyelamatkan!"
"Mengapakah pakaian-Mu semerah itu, dan baju-Mu seperti baju pengirik buah anggur?"
"Aku seorang dirilah yang melakukan pengirikan, dan dari antara umat-Ku tidak ada yang menemani Aku!
Aku telah mengirik bangsa-bangsa dalam murka-Ku, dan Aku telah menginjak-injak mereka dalam kehangatan amarah-Ku; semburan darah mereka memercik kepada baju-Ku, dan seluruh pakaian-Ku telah cemar. Sebab hari pembalasan telah Kurencanakan dan tahun penuntutan bela telah datang.
Aku melayangkan pandangan-Ku: tidak ada yang menolong; Aku tertegun: tidak ada yang membantu. Lalu tangan-Ku memberi Aku pertolongan, dan kehangatan amarah-Ku, itulah yang membantu Aku.
Aku memijak-mijak bangsa-bangsa dalam murka-Ku, menghancurkan mereka dalam kehangatan amarah-Ku dan membuat semburan darah mereka mengalir ke tanah."
Pokok-pokok pikiran utama Yesaya 63:1–6:
- Allah tampil sebagai Hakim yang berdaulat, datang dari Edom dengan pakaian berlumuran darah, simbol kemenangan-Nya atas musuh.
- Gambaran pengirikan anggur melukiskan murka Allah yang kudus, menghukum dosa dan ketidakadilan bangsa-bangsa.
- Hari pembalasan adalah bagian dari rencana Allah, di mana Ia menuntut bela bagi umat-Nya yang tertindas.
- Allah bertindak seorang diri; tidak ada manusia atau bangsa yang dapat membantu dalam penghakiman-Nya.
- Murka Allah bukan tindakan sewenang-wenang, melainkan ungkapan keadilan-Nya yang tidak dapat ditawar.
Kita hari ini diingatkan, bahwa Allah tidak pernah menutup mata terhadap kejahatan. Murka Allah bukanlah kemarahan manusiawi, melainkan murka Allah yang penuh keadilan yang suci. Allah memastikan, bahwa setiap dosa mendapat balasan yang setimpal. Di sisi lain, penghakiman Allah tersebut, membawa penghiburan bagi umat yang tertindas, sebab Allah bertindak untuk membela mereka.
Roma 12:19
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan,
Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia,
Dalam kehidupan kita, Allah mengajar kita untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, dan juga tidak boleh menaruh harapan pada kekuatan manusia, melainkan hanya kepada Allah saja. Pada saat menghadapi ketidakadilan, kita wajib beriman, bahwa Allah sedang bertindak dengan cara-Nya yang ajaib.
Sebab kita mengenal Dia yang berkata:
"Pembalasan adalah hak-Ku.
Akulah yang akan menuntut pembalasan."
Dan lagi:
"Tuhan akan menghakimi umat-Nya."
Ibrani 10:30
Amin.
Komentar
Posting Komentar