Yesaya 61 Tentang Kabar selamat kepada Sion Seri Nabi Besar by Febrian

22 September 2025

Image by Freepik.com

Yesaya 61 Tentang Kabar selamat kepada Sion Seri Nabi Besar

Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai keselamatan yang Allah janjikan bagi umat-Nya, melalui Anak Domba Allah, Tuhan Yesus Kristus Sang Juru Selamat Agung. Semoga kita semua bisa mendapat berkat dari firman Tuhan tersebut. Kiranya Tuhan Yesus memberkati.

Yesaya 61:1-11

Kabar selamat kepada Sion

Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk 

  1. menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan 
  2. merawat orang-orang yang remuk hati, untuk 
  3. memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk 
  4. memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk 
  5. menghibur semua orang berkabung, untuk 
  6. mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya. 
  7. Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi. 
  8. Orang-orang luar akan melayani kamu sebagai gembala kambing dombamu, dan orang-orang asing akan bekerja bagimu sebagai petani dan tukang kebun anggurmu. 
  9. Tetapi kamu akan disebut imam TUHAN dan akan dinamai pelayan Allah kita. 
  10. Kamu akan menikmati kekayaan bangsa-bangsa dan akan memegahkan diri dengan segala harta benda mereka. 
  11. Sebagai ganti bahwa kamu mendapat malu dua kali lipat, dan sebagai ganti noda dan ludah yang menjadi bagianmu, kamu akan mendapat warisan dua kali lipat di negerimu dan sukacita abadi akan menjadi kepunyaanmu. 
Sebab Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan kecurangan; Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu. Keturunanmu akan terkenal di antara bangsa-bangsa, dan anak cucumu di tengah-tengah suku-suku bangsa, sehingga semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka adalah keturunan yang diberkati TUHAN. Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya. Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan ALLAH akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa-bangsa.

Yesaya 61 sering dipakai dalam gereja untuk memperjelas panggilan Mesias — yaitu utusan Allah yang membawa kabar pembebasan. Ayat-ayat ini berbicara tentang orang yang diurapi oleh Roh Allah untuk menghibur orang yang patah hati, membebaskan yang tertawan, dan membawa pengharapan baru bagi umat.

Prof. John N. Oswalt, dalam bukunya The Book of Isaiah: Chapters 40–66 (New International Commentary on the Old Testament, 1998), menjelaskan bahwa tugas utusan itu bukan hanya pemberitaan secara rohani, melainkan pemulihan nyata: dari rasa malu menjadi kehormatan, dari berkabung menjadi sukacita. Ini menggambarkan transformasi hidup yang lengkap—emosi, hubungan sosial, dan martabat manusia dipulihkan.

Prof. George A. F. Knight, dalam Servant Theology: A Commentary on the Book of Isaiah 40–55 (1984), menambahkan bahwa janji ini bukan hanya untuk Israel pada masa lampau tetapi membawa pesan universal: melalui umat Allah seluruh bangsa dapat melihat keadilan dan kebenaran-Nya. Penghiburan dan pemulihan yang dijanjikan menunjukkan kesetiaan kasih Allah bagi umat-Nya.

Dengan kata lain, Yesaya 61 bukan sekadar soal keselamatan rohani saja, melainkan pemulihan hidup secara menyeluruh—termasuk keadaan hati yang terluka dan relasi sosial yang rusak. Ayat ini juga dirujuk oleh Yesus sendiri di Nazaret (Lukas 4:18–19) sebagai tanda bahwa misi pembebasan Allah telah mulai digenapi dalam diri-Nya.

"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."

Lukas 4:18-19

Amin.

Komentar