Yesaya 58 Part 1 Tentang "Kesalehan hidup" Seri Nabi Besar by Febrian
17 September 2025
Image by Freepik.comYesaya 58 Part 1 tentang "Kesalehan hidup" Seri Nabi Besar
Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai kepalsuan dalam hidup. Kita diajar untuk hidup dalam kebenaran TUHAN, Allah Semesta Alam. Semoga Tuhan Yesus memberikan hikmat dan pengertian-Nya bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati.
Yesaya 58:1-14
Kesalehan yang palsu dan yang sejati
58:1 Serukanlah kuat-kuat,
janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala,
beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan
Yakub dosa mereka! 58:2 Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk
mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan yang
tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyakan Aku tentang hukum-hukum
yang benar, mereka suka mendekat menghadap Allah, tanyanya: 58:3 "Mengapa
kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami
merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?"
Dalam ayat bacaan di atas, Allah mengutus Nabi Yesaya untuk menegur bangsa Israel dengan keras. Umat Israel memang setiap hari mencari TUHAN, suka mengenal segala jalan-Nya. Allah melihat mereka seperti bangsa yang melakukan perbuatan benar dan tidak meninggalkan hukum Allah, mendekat pada Allah dan bertanya pada-Nya, mengapa doa dan puasa mereka dalam kerendahan hati tidak diindahkan.
Sepertinya ada yang salah di sini bukan? Mengapa Allah berfirman, "Seperti bangsa yang melakukan yang benar "? Berarti di mata Allah mereka seperti orang yang benar, atau sesungguhnya melakukan yang tidak benar, tapi mereka "merasa" melakukan hal yang benar.
Mari kita lihat, apa firman Tuhan tentang itu:
Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. 58:4 Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena.
Inilah ternyata yang mereka lakukan, yaitu berpuasa tapi hanya ritual belaka, sikap hati dan perbuatan mereka, tidak selaras dengan puasa yang mereka jalani. Mereka berpuasa, tetapi tetap melakukan urusan keseharian mereka, di tempat usaha ia tetap menekan dan menindas anak buah mereka, juga berbantahan, berkelahi, bahkan memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Singkat kata, umat Israel melakukan suatu kemunafikan, yaitu di satu sisi mereka melakukan perbuatan yang 'seolah-olah' kudus, tetapi di dalam kenyataannya, mereka berbuat jahat kepada orang lain.
Apa selanjutnya firman Allah kepada mereka?
Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
58:5 Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN?
Tuhan Allah menegaskan kepada bangsa Israel, bahwa apapun yang mereka lakukan, yaitu berbuat 'kesalehan', namun berbuat kejahatan, itu di mata-Nya adalah kepalsuan belaka. Itu hal yang membuat segala doa dan puasa mereka tidak akan didengar.
Demikianlah puasa yang dikehendaki Allah:
58:6 Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau
- membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan
- melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau
- memerdekakan orang yang teraniaya dan
- mematahkan setiap kuk, 58:7 supaya engkau
- memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan
- membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan
- apabila engkau melihat orang telanjang, supaya
- engkau memberi dia pakaian dan
- tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
Demikianlah Tuhan menginginkan kita mempunyai hati yang mengasihi sesama kita. Hidup yang berkenan di mata Allah adalah orang yang membantu sesamanya yang dalam kesulitan, membebaskan orang yang terbelenggu, memberi makan orang kelaparan, atau segala perbuatan yang dilakukan dengan penuh kasih dan ketulusan.
Allah melihat, bahwa bangsa Israel kebanyakan melakukan ritual keagamaan yang sifatnya kewajiban, tetapi belum memahami intisari dari ajaran TUHAN, yaitu mengasihi sesama manusia seperti diri mereka sendiri.
Jadi dapat kita simpulkan, bahwa jika ada orang yang menganggap sifat TUHAN, Allah itu berbeda dalam Perjanjian Lama dan setelah Perjanjian Baru, berarti orang itu belum memahami Alkitab dengan benar. Allah adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir, Ia tidak pernah berubah dari dahulu sekarang hingga selama-lamanya. Kasih setia-Nya kekal, sifat-Nya tetap tidak berubah. Yang berubah-ubah adalah manusia.
Allah tetap sama, menghendaki kita saling mengasihi satu sama lainnya. Giat membantu orang yang berada dalam kesulitan, melepaskan belenggu orang lemah, dan senantiasa rela hati membantu orang sakit dan menderita. Selalu berbahagia jika melihat orang berhasil dalam hidupnya. Membawa damai dan sejahtera di mana pun kita berada. Itulah intisari ajaran TUHAN, Allah Semesta Alam.
Apa yang Tuhan janjikan bagi orang-orang yang seperti itu hidupnya?
- 58:8 Pada waktu itulah
- terangmu akan merekah seperti fajar dan
- lukamu akan pulih dengan segera;
- kebenaran menjadi barisan depanmu dan
- kemuliaan TUHAN barisan belakangmu. 58:9 Pada waktu itulah
- engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab,
- engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku!
Apa lagi firman TUHAN?
Apabila engkau
- tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan
- tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, 58:10 apabila
- engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan
- memuaskan hati orang yang tertindas
Apa janji TUHAN jika orang seperti itu?
- maka terangmu akan terbit dalam gelap dan
- kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.
- 58:11 TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan
- memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan
- membaharui kekuatanmu;
- engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan
- seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. 58:12 Engkau akan
- membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan
- memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan
- disebutkan "yang memperbaiki tembok yang tembus", "yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni".
Jika kita memperhatikan Alkitab dengan seksama, sesungguhnya apa yang dikatakan firman Tuhan di atas, sudah dicontohkan dan dilakukan dengan nyata oleh Tuhan Yesus selama masa hidup-Nya di bumi ini. Seluruh hidup-Nya adalah perilaku nyata dari apa yang TUHAN Allah firmankan di atas:
Dari Yesaya 58:6
Tuhan Yesus membuka belenggu kelaliman, memerdekakan yang teraniaya:
- Yohanes 8:36 – Tuhan Yesus memerdekakan manusia.
- Markus 5:1–20 – Membebaskan orang kerasukan setan legion.
- Lukas 13:10–17 – Membebaskan perempuan bungkuk selama 18 tahun.
Dari Yesaya 58:7a
Tuhan Yesus memberi makan mereka yang lapar:
- Matius 14:13–21 – Memberi makan 5.000 orang.
- Matius 15:32–39 – Memberi makan 4.000 orang.
Dari Yesaya 58:7b
Tuhan Yesus menerima orang jahat sehingga bertobat:
- Lukas 19:1–10 – Yesus menerima Zakheus dan memberi keselamatan.
- Matius 9:10–13 – Makan bersama pemungut cukai dan orang berdosa.
Dari Yesaya 58:7c
Tuhan Yesus memberi pakaian kepada yang telanjang:
- Lukas 8:26–39 – Orang kerasukan di Gerasa dipulihkan dan berpakaian.
- Yohanes 19:23–24 – Pakaian Yesus diperebutkan, tanda Ia menyerahkan hidup-Nya.
Dari Yesaya 58:7d
Tuhan Yesus mengasihi sahabat seperti saudara-saudara-Nya sendiri:
- Yohanes 11:1–44 – Yesus mengunjungi Marta, Maria, dan membangkitkan Lazarus.
- Yohanes 13:1–17 – Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya.
Dari Yesaya 58:8
Tuhan Yesus menyembuhkan luka dan memberikan hidup baru:
- Matius 8:1–4 – Menyembuhkan orang kusta.
- Markus 10:46–52 – Memulihkan penglihatan Bartimeus.
- Lukas 7:11–17 – Membangkitkan anak muda di Nain.
Yesaya 58:10–11
Tuhan Yesus menjadi terang dan membimbing orang lain.
- Yohanes 8:12 – Yesus berkata: Akulah terang dunia.
- Matius 5:14–16 – Mengajar murid-murid-Nya untuk menjadi terang dunia.
Jadi sesungguhnya, kita adalah orang yang mujur dan beruntung, karena kita mendapatkan "Buku Pedoman Agung" yaitu Alkitab, namun tidak hanya itu, penulis Buku itu, yaitu "Sang Guru Agung" itu sendiri juga turun dari Surga memberikan "Teladan nyata" dalam kehidupannya selama di muka bumi ini. Ini tidak mungkin akan pernah ada lagi di bumi ini yang dapat melakukannya, selain Kristus Yesus Tuhan dan Juru Selamat kita. Kita tinggal mempelajari, memahami, menyimpan dalam hati, serta menjalankan dalam keseharian kita, setelah itu membagikannya dan mengajarkannya lagi kepada orang lain.
2:11 Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. 2:12 Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini 2:13 dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, 2:14 yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. 2:15 Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah.
Amin.
Komentar
Posting Komentar