Yesaya 54 tentang "Allah menjanjikan kedamaian bagi umat-Nya" seri Nabi Besar by Febrian
06 September 2025
Yesaya 54 tentang "Allah menjanjikan kedamaian bagi umat-Nya" seri Nabi Besar
Firman Tuhan yang dinubuatkan oleh Nabi Yesaya dalam kitab Yesaya 54:1-17, terbagi menjadi beberapa pokok pikiran:
1. Sion akan dipulihkan
Yesaya 54:1–8
Bersorak-sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembiralah dengan sorak-sorai dan memekiklah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami, firman TUHAN. Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi.
Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah merasa malu, sebab engkau tidak akan tersipu-sipu. Sebab engkau akan melupakan malu keremajaanmu, dan tidak akan mengingat lagi aib kejandaanmu. Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati TUHAN memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu.
Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu.
Bangsa Israel adalah bangsa yang disayangi oleh Allah sedemikian rupa, hingga disebut "istri dari masa muda"-Nya. Namun, bangsa ini memberontak dan melupakan Allah, hingga terpaksa harus dididik oleh-Nya, dibuang terjajah di negeri asing harus mengalami hidup sengsara.
Telah tiba waktunya, didikan dan penghukuman Allah sudah selesai dan Allah akan mengembalikan bangsa Israel ke pelukan-Nya. Jumlah penduduk Israel akan diperbanyak lagi dan kemuliaan mereka akan dikembalikan seperti sediakala. Kasih setia Allah abadi dan tidak pernah berhenti terhadap mereka.
Bagaikan bangsa Israel yang telah dijanjikan akan dipulihkan kembali oleh Allah, maka umat Allah zaman modern ini, juga akan mengalami pemulihan jika selama ini telah mengalami keadaan yang tidak menyenangkan atau tidak sesuai harapan, bahkan ada yang berada dalam penderitaan. Tetaplah berharap bahwa Allah akan melawat dan mengasihani kita sebagai umat Israel rohani yang sedang dididik atau dihukum-Nya.
2. Kasih setia Tuhan kokoh dan tidak tergoyahkan
Yesaya 54:9–10
Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh:
seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi. Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.
Allah meneguhkan janji-Nya mengenai pemulihan-Nya dengan mengingatkan lagi sumpah-Nya pada zaman Nuh, yaitu bahwa janji-Nya yang tidak akan memusnahkan umat-Nya, adalah teguh bagaikan gunung batu yang tidak akan bergoyang.
Seringkali penderitaan yang kita alami, bukan merupakan didikan Allah, namun adalah buah dari dosa dan kejahatan yang kita lakukan dengan sadar, bahkan setelah ditegur dan dihalangi oleh Allah. Kita sengaja melakukan dosa yang kita senangi atau menuruti hawa nafsu jahat yang berkuasa di dalam diri kita. Jika kita sekarang berada dalam keadaan itu, segeralah bertobat, berbalik dari jalan kita yang salah dan mengikut Tuhan Yesus Kristus, berjalan dalam jalan kebenaran. Allah akan memulihkan kehidupan kita disertai dengan segala berkat berlimpah yang dijanjikan Allah kepada bangsa Israel.
3. Tuhan menjanjikan perlindungan, damai, serta kesejahteraan bagi umat-Nya
Yesaya 54:11–14
Hai yang tertindas, yang dilanggar angin badai, yang tidak dihiburkan!
Sesungguhnya, Aku akan
- meletakkan alasmu dari batu hitam dan dasar-dasarmu dari batu nilam. Aku akan
- membuat kemuncak-kemuncak tembokmu dari batu delima, pintu-pintu gerbangmu dari batu manikam merah dan segenap tembok perbatasanmu dari batu permata.
- Semua anakmu akan menjadi murid TUHAN, dan besarlah kesejahteraan mereka;
- engkau akan ditegakkan di atas kebenaran.
- Engkau akan jauh dari pemerasan, sebab engkau tidak usah lagi takut, dan engkau akan jauh dari kekejutan, sebab ia tidak akan mendekat kepadamu.
Demikianlah Janji Allah Yang Maha Tinggi bagi umat yang disayangi-Nya, yaitu bahwa Ia akan memulihkan dan memberkati mereka secara berlimpah-limpah dan menjaga mereka dari segala kejahatan. Hidup dalam damai sejahtera yang merupakan anugerah Allah yang tidak terkira.
Setiap orang yang sudah bertobat, sudah berbalik dari jalan yang jahat, sudah mengikuti Kristus berjalan dalam jalan kebenaran, pasti akan mengalami kemenangan demi kemenangan yang dijanjikan Allah. Setiap orang akan diberkati dan dilimpahi berkat dari surga.
Pertanyaannya, jika memang benar demikian adanya orang benar diberkati dan dijaga Tuhan, mengapa ada orang percaya yang hidupnya menderita dan tersiksa sampai matinya? Kita mengetahui dalam alkitab ada Stefanus, Petrus, dan berbagai tokoh Alkitab yang kita ketahui, bahkan di kemudian hari pun, masih banyak orang-orang yang terpaksa disiksa sampai mati, hanya karena mempertahankan iman mereka di dalam Kristus. Mengapa demikian?
Ada beberapa hal yang dijelaskan oleh para teolog mengenai hal ini:
a. Perbedaan antara berkat rohani dan berkat jasmani.
Janji Tuhan dalam Perjanjian Lama sering kali memakai bahasa jasmani (damai, kota dipulihkan, anak cucu banyak, musuh tidak berhasil). Namun dalam terang Perjanjian Baru, janji-janji ini menemukan penggenapannya terutama dalam berkat rohani: keselamatan, damai sejahtera batin, pengharapan akan hidup kekal. Rasul Paulus menegaskan, “Penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita” (Roma 8:18). Jadi, meskipun tubuh jasmani bisa menderita, orang percaya tetap terpelihara dalam kasih dan rencana kekal Allah.
b. Penderitaan sebagai bagian dari panggilan Kristus.
Yesus sendiri berkata: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku” (Matius 16:24). Salib berarti penderitaan, pengorbanan, dan kesetiaan sampai akhir. Stefanus, Petrus, Paulus, dan para martir lainnya adalah bukti nyata bahwa iman sejati kadang diuji melalui penderitaan, bahkan kematian. Namun di situlah kesaksian iman menjadi paling kuat: dunia boleh menghancurkan tubuh, tetapi tidak dapat memisahkan mereka dari kasih Kristus (Roma 8:35-39).
c. Penderitaan orang percaya menjadi sarana kesaksian.
Dalam sejarah gereja mula-mula, darah para martir justru menjadi benih pertumbuhan gereja. Sikap tabah dan penuh iman dari mereka yang disiksa dan dibunuh karena Kristus, membuat banyak orang lain tertarik pada iman yang memberi kekuatan sedemikian. Jadi penderitaan mereka bukanlah bukti kegagalan janji Tuhan, melainkan bagian dari rencana Allah yang lebih besar untuk menyatakan kemuliaan-Nya.
d. Pemeliharaan Allah tidak selalu berarti bebas dari sakit dan maut.
Perlindungan Tuhan dalam Yesaya 54 bukan berarti orang percaya tidak akan pernah mengalami penderitaan fisik. Yang dimaksud adalah bahwa tidak ada kuasa jahat atau tuduhan yang bisa menghapuskan bagian orang percaya dari keselamatan kekal di dalam Tuhan. Dengan kata lain, penderitaan jasmani hanya bersifat sementara, sedangkan berkat rohani yang dijanjikan adalah kekal.
Jadi, penderitaan yang dialami oleh orang-orang benar bukanlah tanda bahwa Allah tidak setia, melainkan jalan yang Tuhan izinkan untuk menyatakan kasih dan kuasa-Nya secara lebih dalam. Kasih setia Allah yang abadi (Yesaya 54:10) memastikan bahwa di balik penderitaan sementara, ada kemuliaan kekal yang menanti.
5. Pagar Allah bagi umat-Nya
Yesaya 54:15–17
Apabila orang menyerbu, itu bukanlah dari pada-Ku; siapapun yang menyerbu engkau, ia akan rebah melawan engkau.
Sesungguhnya, Akulah yang menciptakan tukang besi yang menghembus api dan menghasilkan senjata menurut kecakapannya, tetapi Akulah juga yang menciptakan pemusnah untuk merusakkannya. Setiap senjata yang ditempa terhadap engkau tidak akan berhasil, dan setiap orang yang melontarkan tuduhan melawan engkau dalam pengadilan, akan engkau buktikan salah. Inilah yang menjadi bagian hamba-hamba TUHAN dan kebenaran yang mereka terima dari pada-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Bagian ini menekankan bahwa serangan atau tuduhan yang datang kepada umat Tuhan tidak berasal dari Allah, melainkan dari musuh-musuh mereka. Tuhan berdaulat penuh, bahkan atas penciptaan tukang besi yang membuat senjata, dan Ia berkuasa atas pemusnah yang menggunakannya. Namun, semua itu tetap tidak akan dapat melampaui perlindungan Allah. Senjata dan tuduhan bisa datang, tetapi tidak akan berhasil menghancurkan umat yang hidup dalam kebenaran Allah.
Hidup orang percaya tidak dijanjikan tanpa serangan, tantangan, atau fitnahan. Namun, Tuhan menegaskan bahwa tidak ada satu pun kuasa yang dapat menggagalkan rencana-Nya atas umat-Nya. Dalam kehidupan modern, kita mungkin menghadapi “senjata” berupa tekanan, fitnah, tuduhan, atau penganiayaan. Tetapi janji ini mengingatkan kita: Tuhan tetap memegang kendali, dan Dia sendiri yang menjamin kemenangan rohani kita. Kemenangan itu bukan karena kekuatan kita, melainkan karena kebenaran yang Tuhan anugerahkan.
Sebab aku yakin,
bahwa baik maut, maupun hidup,
baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah,
baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
atau kuasa-kuasa,
baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain,
tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah,
yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Roma 8:38–39
Amin.
Komentar
Posting Komentar