Yesaya 55 Part 1 tentang ajakan Allah untuk menerima berkat - seri Nabi Besar by Febrian
07 September 2025
Image by Gemini AIYesaya 55 Part 1 tentang ajakan Allah untuk menerima berkat - seri Nabi Besar
Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Dalam kesempatan ini, kita akan membahas mengenai seruan TUHAN untuk menerima berkat dari-Nya. Semoga kita semua bisa mendapat berkat dari firman Tuhan tersebut. Tuhan Yesus memberkati.
Yesaya 55 <-- Klik di sini untuk membaca seluruh ayat
Dalam Kesempatan ini kita akan memulai dari ayat pertama Yesaya 55 yang mengandung makna sebagai berikut:
1. Allah memberikan berkat-Nya tanpa bayaran
Yesaya 55:1
55:1 Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!
Lihatlah ajakan Allah untuk menerima berkat-Nya dengan tanpa bayaran. Allah tidak pernah pilih kasih, ajakan itu bagi "semua orang yang haus, hai orang yang tidak mempunyai uang". Tidak ada batasan bagi siapapun Allah akan memberikan air, gandum, anggur, dan susu.
Air, gandum, anggur dan susu, memiliki makna yang lebih dalam lagi, sebagai berikut:
a. Air
Sudah jelas, bahwa air adalah kebutuhan yang paling dasar bagi segala makhluk hidup di muka bumi ini. Setiap orang bisa hidup berhari-hari hanya dengan minum air, tetapi sebentar saja akan mati tanpa air. Jadi, Allah menyediakan kebutuhan dasar bagi setiap orang yang haus, bahkan bagi yang tidak punya uang. Itulah "Air Kehidupan" bagi segala makhluk hidup.
Jika ditinjau dari sisi rohani, "Air Kehidupan" diberikan Tuhan Yesus bagi umat manusia:
Yohanes 4:14
tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal
Wahyu 7:17
Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.
Tuhan Yesus memberikan kepada kita Air Kehidupan yang menjadi suatu basic need bagi setiap makhluk hidup, yaitu firman dari-Nya yang merupakan mata air yang terus menerus memancar sampai hidup yang kekal. Jika firman itu kita simpan dan kita pelihara dalam kehidupan kita, maka ia akan memelihara kehidupan kita sampai selama-lamanya.
Hendaknya kita rajin merenungkan firman, agar memahami, bahwa Allah memelihara setiap ciptaan-Nya, bukan hanya fisik, tetapi juga jiwanya. Mari datanglah kepada Tuhan Yesus untuk menerima Air Kehidupan dari-Nya.
b. Gandum
Kebutuhan dasar manusia yang ke-2 adalah makanan tubuh, yang digambarkan di sini adalah gandum gratis bagi orang yang punya uang. Jadi Allah memberkati manusia tidak hanya dengan air yang adalah kebutuhan dasar fisik setiap manusia, namun juga gandum sebagai kebutuhan dasar manusia.
Tuhan mau setiap orang tidak hanya bertahan hidup, namun juga bisa hidup sehat, bertumbuh dan melanjutkan hidupnya dengan berbekal energi dari gandum sebagai simbol dari makanan. Jika dipandang lebih dalam, maka "gandum" mengandung arti bahwa seseorang juga diberi kesempatan untuk dapat bekerja dan menghasilkan sesuatu yang berguna bagi hidupnya.
Dalam hal seseorang memperoleh berkat Allah berupa gandum, juga mengandung makna, bahwa setelah menabur benih, mengolah ladang, menyiram dan memberi pupuk, seseorang memanen bulir gandum untuk diproses jadi bijih gandum, sehingga siap untuk dikonsumsi. Artinya terjadi suatu progress dalam kehidupan seseorang setelah diberkati bertahan hidup dengan minum air. Ia kemudian harus bekerja terlebih dahulu untuk mendapatkan gandum.
Makna rohani dari hal tersebut, adalah bahwa setiap orang yang telah diselamatkan dan bertahan hidup dengan firman Tuhan yang diberikan Allah, maka ia wajib bekerja di ladang Tuhan. Apa itu bekerja di ladang Tuhan? Artinya seseorang wajib menggabungkan diri dalam suatu komunitas rohani yang dibentuk oleh Allah sendiri, dan melakukan suatu pelayanan yang bertujuan demi menghasilkan "gandum".
Ladang pelayanan itu disediakan Allah demi seseorang yang rindu menghasilkan gandum, bisa menghasilkan dengan berlimpah-limpah di dalamnya. Dalam arti nyatanya, seseorang bisa bergabung dengan suatu Gereja lokal untuk menjadi Volunteer dalam bidang yang sesuai bakat dan kemampuannya. Tuhan akan menunjukkan kepada seseorang, apa yang bisa dilakukannya. Allah sendiri yang akan memperlengkapi seseorang yang hatinya tulus ingin melayani-Nya.
Seseorang yang menghasilkan gandum, tidak hanya menghasilkan bagi dirinya sendiri, gandum itu juga akan dinikmati oleh pemilik ladang gandum itu dan orang orang lain yang membelinya. Artinya, pelayanan itu bertujuan untuk kemuliaan Allah dan membawa berkat bagi banyak orang.
Mungkin, setelah ia menjual gandum yang dia produksi, ia akan mendapat untung dari situ, sehingga ia beroleh kesempatan untuk "memiliki uang". Uang di sini, bermakna kesempatan bagi seseorang untuk dapat memilih jalan hidupnya. Terjadi suatu progress lagi, dari yang awalnya hanya "bertahan hidup", kini diizinkan Allah untuk bisa memilih, setelah ia punya uang. Mulailah timbul suatu kemampuan baru, yaitu seseorang dapat berkuasa untuk "memilih apa" dalam hidupnya. Inilah yang menjadi suatu lembaran baru bagi seseorang untuk memilih: memuliakan Allah, atau mencari kesenangan diri sendiri?
Galatia 5:17
Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging - karena keduanya bertentangan - sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
Inilah tantangan bagi seseorang mulai terjadi, apakah ia akan memakai kemampuan memilihnya, untuk memilih Jalan Kebenaran atau Jalan menuju kenikmatan sesaat yang berakhir maut?
Galatia 5:24
Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
c. Anggur
Anggur yang diberikan Allah di dalam ayat di atas, menggambarkan fungsi Anggur dalam adat Yahudi adalah sebagai pembawa sukacita dalam suatu pesta. Tuhan Yesus pada Mukjizat-Nya yang pertama di dalam perkawinan di Kana, menciptakan anggur dari air tawar. Ia memberikan suatu kemuliaan bagi pemimpin pesta yang kehabisan anggur. Kejadian itu memberi suatu gambaran, bahwa anggur itu membawa suatu sukacita dan kemuliaan bagi seseorang. Dengan "anggur" dari Allah, maka kehidupan seseorang bisa mendapatkan sukacita dan kemuliaan yang berasal dari-Nya. Apa itu anggur bagi orang percaya?
Anggur dalam makna rohani yang kita peroleh dari Allah adalah Darah Kristus yang dicurahkan bagi seluruh umat manusia. Tuhan Yesus mencurahkan darah-Nya seperti yang dikatakan dalam Firman Tuhan:
1 Korintus 11:23-26
Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
Matius 26:27-29
Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku."
Jika kita lihat dari sisi lain, minuman Anggur tersebut tercipta atau berasal dari suatu perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan. Semasa pertumbuhan di perkebunan, pohon anggur sangat sensitif terhadap cuaca, entah panas berlebih, hujan deras, kekeringan, atau embun beku. Karena itu sang petani harus tekun merawat tanah, memangkas batang, dan menjaga buah dari hama agar panen berhasil. Saat tiba musim panen, setiap tandan dipetik dengan hati-hati pada waktu yang tepat, sebab kadar gula dan keasaman buah sangat menentukan mutu hasil akhirnya.
Setelah dipetik, anggur segera dipilah lalu diperas untuk mengeluarkan sari. Fermentasi pun dimulai, ketika ragi mengubah gula menjadi alkohol sambil diawasi ketat agar kualitas terjaga. Cairan anggur kemudian dimatangkan dalam tong kayu atau wadah khusus sehingga aroma dan rasa berkembang. Setelah melalui penyaringan dan pembotolan, minuman ini menjadi bernilai tinggi bukan hanya karena rasanya, melainkan juga karena kerja keras, kesabaran, dan seni yang melekat dalam setiap tetesnya.
Proses panjang menghasilkan anggur dapat menjadi sebuah ilustrasi kehidupan rohani. Sama seperti petani anggur yang tekun menghadapi cuaca tak menentu, hama, serta pekerjaan berat di ladang, demikian juga manusia kerap menghadapi tantangan, penderitaan, dan kesulitan dalam perjalanan hidup. Namun di balik kesulitan itu tersimpan maksud yang lebih besar. Ketekunan, kesabaran, dan kesetiaan dalam melewati proses itulah yang membentuk kedewasaan dan keteguhan.
Akhirnya, seperti anggur yang setelah melalui pemetikan, pemerahan, dan fermentasi menghasilkan minuman yang harum dan bernilai tinggi, demikian pula hidup yang melewati proses panjang akan melahirkan sukacita sejati. Bagi orang-orang yang mengolahnya dengan kesabaran, hasilnya bukan sekadar keberhasilan lahiriah, tetapi juga pengalaman manis akan pemeliharaan dan kasih Tuhan yang membuat segala jerih payah terasa berarti dan penuh syukur.
Namun, apakah anggur selalu berarti kegembiraan?
Yesaya 5:2
Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.
Anggur ternyata tidak selalu menggambarkan suatu kesenangan, bisa juga berarti suatu penderitaan, atau sesuatu yang tidak menyenangkan Allah. Jadi ini juga adalah perkembangan baru, yaitu kehidupan setelah memiliki uang sebagai pilihan, Allah mengizinkan seseorang mengalami "kesenangan" atau "kesusahan" dalam hidupnya. Namun, semuanya itu memiliki makna dan tujuan yang khusus dari Allah.
Anggur sukacita atau Anggur asam, keduanya memiliki makna yang tersendiri. Dalam konteks pembahasan Yesaya 55 di atas, Allah memberikan Anggur bagi umat-Nya dalam konteks Anggur sukacita, yaitu kemenangan bagi bangsa Israel yang telah memberikan Anggur asam bagi Allah selama mereka memberontak kepada Allah. Telah tiba waktunya bagi mereka dipulihkan dan diizinkan mengalami kesenangan dan kebahagiaan bersama Allah
Jadi renungan bagi kita saat ini, apakah kita mendapat anggur sukacita Tuhan atau menghasilkan anggur asam yang mendukakan Allah?
d. Susu
Jika anggur merupakan gambaran kenikmatan atau kesengsaraan, Susu adalah gambaran minuman pertama bagi bayi, yang melambangkan telah terjadi regenerasi dari angkatan pertama penerima berkat Allah, menuju generasi penerus umat yang telah berkembang biak dan bertambah banyak. Inilah yang Allah inginkan sejak masa Penciptaan langit dan bumi.
Jika angkatan pertama penerima berkat, mungkin pada awal hidupnya meminum hanya air saja, namun generasi berikutnya yang lahir sebagai "bayi rohani", semenjak kecil sudah menerima Susu yang sehat, yang menolongnya memiliki iman bertumbuh dari masih lemah menuju dewasa yang kuat dan perkasa. Allah menghendaki umat Allah generasi berikutnya disiapkan untuk tujuan yang mulia.
Zaman sekarang para pemuda-pemudi Kristen, yang lahir dari orangtua yang takut akan Allah, memiliki akar yang sehat dan bertumbuh kuat dengan "Susu rohani" yang sehat dan dibesarkan dalam lingkungan yang sehat. Semenjak kecil dibimbing dalam Gereja Anak, masuk persekutuan Remaja/Pemuda, mereka telah diajar untuk melayani Tuhan, yaitu diajar menjadi hamba Tuhan yang menghasilkan "gandum" dan "anggur". Jadi itulah tugas dan tanggung jawab para orangtua, demi menghasilkan generasi unggul dalam pelayanan kepada Tuhan.
1 Petrus 2:2
Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan
Lebih dari itu, Susu juga menggambarkan keintiman, karena seorang bayi menerima susu langsung dari ASI ibunya. Artinya, Allah sendiri yang dengan penuh kasih merawat, memberi, dan menopang kehidupan umat-Nya. Dalam kehidupan sehari-hari, susu memberi nutrisi paling sehat dan menjaga kesehatan bagi tubuh, yang tidak hanya bagi seorang bayi, namun hingga dewasa pun semua orang perlu susu.
Susu bisa kita gambarkan sebagai Roh Kudus yang menyegarkan jiwa seseorang. Rasul Paulus pun menggunakan susu sebagai lambang pengajaran dasar iman, yang menjadi fondasi sebelum seseorang sanggup menerima makanan rohani yang lebih keras. Tidak berhenti di situ, susu juga erat kaitannya dengan kebersamaan, karena sering hadir dalam makanan keluarga. Dengan demikian, ia melambangkan persaudaraan dan kesatuan dalam komunitas iman. Dan akhirnya, ketika Allah menjanjikan tanah yang berlimpah susu dan madu, susu menjadi simbol berkat berlimpah dan kesetiaan-Nya yang menuntun umat menuju pengharapan yang penuh.
Jadi dari Yesaya 55 Part 1 ini, kita bisa mempelajari bahwa Allah mengaruniakan berkatnya secara bertahap, yaitu dari kebutuhan dasar, menengah dan lanjutan. Semuanya Allah berikan dengan cuma-cuma. Allah ingin juga kita mengambil bagian dalam pelayanan bagi-Nya dan bagi sesama bukan dalam konteks kewajiban, namun sebagai rasa ucapan syukur bagi Allah yang telah memberi kita keselamatan kekal.
Komentar
Posting Komentar