Yesaya 50 tentang "Kesetiaan Tuhan kepada umat-Nya yang tidak setia" Seri Nabi Besar by Febrian
31 Agustus 2025
Yesaya 50 tentang "Kesetiaan Tuhan kepada umat-Nya yang tidak setia" Seri Nabi Besar
Shalooom, Bapak Ibu Saudara/i terkasih dalam Tuhan Yesus. Dalam kesempatan ini kita akan merenungkan firman Tuhan tentang kesetiaan Allah kepada umat-Nya yang tidak setia. Kiranya kita semua bisa mendapatkan berkat dari firman Tuhan ini.
Tuhan Yesus memberkati.
Yesaya 50:1-3
Beginilah firman TUHAN:
Di manakah gerangan surat cerai ibumu tanda Aku telah mengusir dia? Atau kepada siapakah di antara penagih hutang-Ku Aku pernah menjual engkau? Sesungguhnya, oleh karena kesalahanmu sendiri kamu terjual dan oleh karena pelanggaranmu sendiri ibumu diusir.
Mengapa ketika Aku datang tidak ada orang, dan ketika Aku memanggil tidak ada yang menjawab? Mungkinkah tangan-Ku terlalu pendek untuk membebaskan atau tidak adakah kekuatan pada-Ku untuk melepaskan?
Sesungguhnya, dengan hardik-Ku Aku mengeringkan laut, Aku membuat sungai-sungai menjadi padang gurun; ikan-ikannya berbau amis karena tidak ada air dan mati kehausan. Aku mengenakan pakaian kelam kepada langit dan menyelimutinya dengan kain kabung.
Dari ayat firman TUHAN sebelumnya di dalam Yesaya 49, kita melihat bahwa Allah berkenan menyelamatkan umat-Nya yang tidak setia. Sementara itu dalam bacaan di atas ini, Allah mau menegaskan lagi mengapa bangsa Israel mengalami keadaan yang sulit, yaitu karena mereka yang menjauh dari TUHAN dan tidak setia kepada-Nya.
Bangsa Israel terbelenggu di dalam penderitaan karena dosa mereka, dan mereka tidak bisa melepaskan diri mereka sendiri. Namun, yang disayangkan oleh Allah, bahwa mereka tidak berteriak kepada-Nya, padahal Allah tidak pernah jauh dari mereka, bahkan kuasa-Nya tidak pernah jauh dari mereka.
Bagi kita, sebagai orang yang diangkat Tuhan menjadi umat-Nya, kita wajib mengambil pelajaran dari firman Tuhan di atas, yaitu bahwa kehendak Allah adalah kita senantiasa berada dekat dengan Allah. Mengapa? Allah demikian sayang kepada kita, Ia dengan cemburu, tidak mau kita disakiti oleh kuasa kegelapan. Pagar dan perlindungan Allah terbuka, pada saat kita menjauhi Allah, yaitu melakukan dosa dan kejahatan. Iblis dengan sigapnya merantai kaki dan tangan kita untuk tidak akan melepaskan kita lagi. Kehidupan kita akan sengsara, jika tetap dalam keadaan yang demikian.
Ketaatan hamba TUHAN yang menderita
Yesaya 50:4-9
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu.
Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.
Bagi kita mungkin inilah yang paling tepat, yaitu menyadari misi kita pada waktu kita dipanggil: menjadi berkat buat orang lain. Dalam konteks firman Tuhan di atas, seseorang yang ingin dapat menjadi berkat buat orang lain, khususnya memberi semangat bagi orang yang dalam keadaan tidak baik, maka ia wajib melalui proses terlebih dahulu, yaitu pembelajaran.
Tidak ada seorang yang dikukuhkan menjadi professor, tanpa ia melalui proses belajar panjang terlebih dahulu. Bahkan Tuhan Yesus pun juga belajar firman Tuhan terlebih dahulu (Lukas 2:41-52). Tuhan Yesus mengutus para murid-Nya untuk menginjil, setelah mereka melalui proses belajar yang cukup.
Jadi, jika kita yang sudah disadarkan Allah akan misi kita untuk menjadi berkat buat orang lain, maka kita wajib mempelajari kehendak Allah dalam hidup kita. Hal tersebut, harus kita pupuk dan kembangkan melalui hubungan pribadi kita dalam persekutuan doa rutin dengan Allah. Merenungkan firman Tuhan dalam Alkitab, ikut persekutuan doa komunitas sel, sekolah Alkitab dan lain sebagainya, termasuk dalam rangka kita belajar mengenai kehendak Allah.
Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.
Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku berperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku! Sesungguhnya, Tuhan ALLAH menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah? Sesungguhnya, mereka semua akan memburuk seperti pakaian yang sudah usang; ngengat akan memakan mereka.
Sekalipun kebanyakan proses belajar itu menyenangkan, namun di sisi lain, terdapat juga metode belajar Allah, melalui penderitaan. Jadi, setiap orang yang mengikut Kristus, wajib pula mengetahui, bahwa penderitaan yang mungkin kita alami, termasuk dalam "kurikulum" pelajaran dari Allah. Jangan marah, jangan protes, apalagi menuntut kepada Allah dalam penderitaan kita. Tetaplah tekun menjalani segala penderitaan, dengan penuh pengharapan dan doa permohonan kepada Allah, agar Ia meluputkan kita dari segala penderitaan yang kita alami.
Ajakan untuk percaya kepada TUHAN
Yesaya 50:10-11
Siapa di antaramu yang takut akan TUHAN dan mendengarkan suara hamba-Nya? Jika ia hidup dalam kegelapan dan tidak ada cahaya bersinar baginya, baiklah ia percaya kepada nama TUHAN dan bersandar kepada Allahnya!
Sesungguhnya, kamu semua yang menyalakan api dan yang memasang panah-panah api, masuklah ke dalam nyala apimu, dan ke tengah-tengah panah-panah api yang telah kamu pasang! Oleh tangan-Kulah hal itu akan terjadi atasmu; kamu akan berbaring di tempat siksaan.
Firman Tuhan bagi kita yang takut akan TUHAN dan mau mendengarkan suara-Nya hari ini, jika saat ini kita berada dalam keadaan yang kurang baik dan menderita, maka wajib percaya kepada nama TUHAN dan bersandar kepada-Nya.
Sesungguhnya setiap orang yang mengambil bagian dalam misi penginjilan, bagaikan kita memasang panah-panah api, dan masuk di tengah-tengah api. Keadaannya mungkin seperti siksaan, tetapi kita wajib menyadari bahwa oleh tangan Allah itu semua harus kita alami.
Setiap orang yang percaya Yesus adalah Tuhan dan Juru selamatnya, wajib menyangkali dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Yesus. Ingatlah bahwa Tuhan Yesus sudah mau mati menyelamatkan kita, sekalipun kita masih dalam keadaan berdosa dan menyakiti hati-Nya. Jadi tetaplah beriman dan percaya bahwa Allah pasti menolong kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Dan dalam keadaan sebagai manusia,
Ia telah merendahkan diri-Nya
dan taat sampai mati,
bahkan sampai mati di kayu salib.
Filipi 2:8
Amin.

Komentar
Posting Komentar