Yesaya 49 Part 2 "TUHAN, Allah lah Juru selamat manusia" Seri Nabi Besar by Febrian

29 Agustus 2025

Image by Freepik.com

Yesaya 49 Part 2 "TUHAN, Allah lah Juru selamat manusia" Seri Nabi Besar

Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai kabar baik bagi umat Allah di seluruh dunia, bahwa Allah sudah menjadi Juru Selamat kita semua. Semoga kita semua bisa mendapat berkat dari firman Tuhan tersebut. Kiranya Tuhan Yesus memberkati. 

Yesaya 49:8-26

Sion dipulihkan

Beginilah firman TUHAN: 

[TUHAN, Allah berfirman] "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; 

Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi, untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung: Keluarlah! kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah! 

Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundulpun tersedia rumput bagi mereka. Mereka tidak menjadi lapar atau haus; angin hangat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air. 

Aku akan membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan Kuratakan. 

Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada dari utara dan dari barat, dan ada dari tanah Sinim.

[Yesaya bernubuat] Bersorak-sorailah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung! Sebab TUHAN menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas.

[Yerusalem, Umat Israel berkata] Sion berkata: 

"TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku." 

[TUHAN, Allah berfirman] Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; 

tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku. Orang-orang yang membangun engkau datang bersegera, tetapi orang-orang yang merombak dan merusak engkau meninggalkan engkau. Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua berhimpun datang kepadamu. 

Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, sungguh, mereka semua akan kaupakai sebagai perhiasan, dan mereka akan kaulilitkan, seperti yang dilakukan pengantin perempuan. 

Sebab tempat-tempatmu yang tandus dan sunyi sepi dan negerimu yang dirombak, sungguh, sekarang terlalu sempit untuk sekian banyak pendudukmu dan orang-orang yang mau menelan engkau akan menjauh

Malahan, anak-anakmu yang kausangka hilang akan berkata kepadamu: "Tempat itu terlalu sempit bagiku, menyisihlah, supaya aku dapat diam di situ!" 

Maka engkau akan berkata dalam hatimu: "Siapakah yang telah melahirkan sekaliannya ini bagiku? Bukankah aku bulus dan mandul, diangkut ke dalam pembuangan dan disingkirkan? Tetapi anak-anak ini, siapakah yang membesarkan mereka? Sesungguhnya, aku tertinggal seorang diri, tetapi mereka ini, dari manakah datangnya?" 

[Yesaya bernubuat] Beginilah firman Tuhan ALLAH: 

[TUHAN, Allah berfirman] "Lihat, Aku akan mengangkat tangan-Ku sebagai tanda untuk bangsa-bangsa dan memasang panji-panji-Ku untuk suku-suku bangsa, maka mereka akan menggendong anak-anakmu laki-laki dan anak-anakmu perempuan akan didukung di atas bahunya. 

Maka raja-raja akan menjadi pengasuhmu dan permaisuri-permaisuri mereka menjadi inangmu. Mereka akan sujud kepadamu dengan mukanya sampai ke tanah dan akan menjilat debu kakimu. 

Maka engkau akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, dan bahwa orang-orang yang menanti-nantikan Aku tidak akan mendapat malu.

Dapatkah direbut kembali jarahan dari pahlawan atau dapatkah lolos tawanan orang gagah? 

[Yesaya bernubuat] Sungguh, beginilah firman TUHAN: 

[TUHAN, Allah berfirman] "Tawanan pahlawanpun dapat direbut kembali, dan jarahan orang gagah dapat lolos, sebab Aku sendiri akan melawan orang yang melawan engkau dan Aku sendiri akan menyelamatkan anak-anakmu. Aku akan memaksa orang-orang yang menindas engkau memakan dagingnya sendiri, dan mereka akan mabuk minum darahnya sendiri, seperti orang mabuk minum anggur baru, supaya seluruh umat manusia mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, adalah Juruselamatmu dan Penebusmu, Yang Mahakuat, Allah Yakub.

Nubuat Yesaya 49:8-26 memberi pengharapan besar bagi umat Tuhan yang saat itu hidup dalam pembuangan dan penderitaan. Tuhan menjanjikan pemulihan, membebaskan tawanan, dan mengembalikan bangsa-Nya ke tanah pusaka mereka. Sejarah membuktikan bahwa janji itu pernah digenapi ketika Koresh, raja Persia, mengeluarkan dekrit pada tahun 538 SM yang mengizinkan bangsa Israel kembali ke Yerusalem untuk membangun Bait Allah. Namun, firman ini memiliki makna yang jauh lebih luas dari sekadar kembalinya dari Babel, sebab Yesaya menyinggung keterlibatan bangsa-bangsa jauh yang akan menggendong dan membawa pulang anak-anak Israel.

Dalam sejarah modern, kita melihat gerakan Zionisme yang dimulai pada akhir abad ke-19 melalui Theodor Herzl. Tahun 1897 di Basel, Swiss, Kongres Zionis Pertama melahirkan gagasan nyata tentang tanah air bangsa Yahudi. Migrasi besar yang disebut Aliyah mulai terjadi, orang-orang Yahudi kembali dari Rusia, Eropa Timur, dan berbagai negara lain. Deklarasi Balfour tahun 1917 menjadi pengakuan resmi internasional pertama atas hak bangsa Yahudi untuk kembali. Setelah tragedi Holocaust, dunia menyadari betapa mendesaknya kebutuhan tanah air bagi mereka. Maka pada 14 Mei 1948, lahirlah Negara Israel, dan sejak itu diaspora Yahudi dari berbagai penjuru dunia pulang ke tanah leluhur mereka.

Bila kita membaca Yesaya 49, maka ayat-ayat yang menyebut bangsa-bangsa jauh, raja-raja, bahkan pemerintah yang akan terlibat dalam pengembalian Israel, menemukan cerminan nyata pada resolusi PBB tahun 1947 yang membuka jalan bagi lahirnya Israel modern. Dengan demikian, firman Tuhan ini memiliki penggenapan berlapis: pertama dalam kembalinya dari pembuangan Babel, kedua dalam gerakan Zionisme modern, dan pada akhirnya akan mencapai puncak penggenapan eskatologis ketika seluruh bangsa melihat keselamatan dari Tuhan melalui Mesias.

Dari peristiwa ini kita belajar bahwa janji Tuhan tidak pernah gagal. Sekalipun manusia mengalami pembuangan, diaspora, bahkan penderitaan besar, tangan Tuhan tetap bekerja menggenapi firman-Nya. 

Israel yang tercerai-berai ribuan tahun tetap dipanggil kembali, karena Allah setia pada janji-Nya. Demikian juga dalam kehidupan kita, bila Tuhan sudah berfirman, Ia akan menuntun kita sampai melihat penggenapan janji itu, meskipun jalannya panjang dan berliku. Inilah pengharapan yang teguh bagi orang percaya, bahwa Allah yang mengatur sejarah dunia juga adalah Allah yang mengatur hidup kita.

Aku akan menabur mereka di antara bangsa-bangsa,
dan mereka akan mengingat Aku di tempat-tempat yang jauh;
mereka akan hidup bersama anak-anak mereka,
dan mereka akan kembali.

Zakharia 10:9

Amin.

Komentar