Yesaya 44 Tentang "Allah menjadi Penebus bangsa Israel" Seri Nabi Besar by Febrian

22 Agustus 2025

Yesaya 44 Tentang "Allah menjadi Penebus bangsa Israel" Seri Nabi Besar

Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai Allah yang menebus umat Israel yang dikasihi-Nya. Semoga kita semua bisa mendapat berkat dari firman Tuhan tersebut.

Tuhan Yesus memberkati.

Yesaya 44:21-28

Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, sebab engkaulah hamba-Ku, hai Israel. Aku telah membentuk engkau, engkau adalah hamba-Ku; hai Israel, engkau tidak Kulupakan. 

Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau! 

Bersorak-sorailah, hai langit, sebab TUHAN telah bertindak, bertempiksoraklah, hai rahim bumi! Bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung, hai hutan serta segala pohon di dalamnya! Sebab TUHAN telah menebus Yakub, dan Ia telah memperlihatkan keagungan-Nya dalam hal Israel. 

Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari kandungan; 

"Akulah TUHAN, yang menjadikan segala sesuatu, yang seorang diri membentangkan langit, yang menghamparkan bumi--siapakah yang mendampingi Aku? -- 

Akulah yang meniadakan tanda-tanda peramal pembohong dan mempermain-mainkan tukang-tukang tenung; yang membuat orang-orang bijaksana mundur ke belakang, dan membalikkan pengetahuan mereka menjadi kebodohan; 

Akulah yang menguatkan perkataan hamba-hamba-Ku dan melaksanakan keputusan-keputusan yang diberitakan utusan-utusan-Ku; yang berkata tentang Yerusalem: Baiklah ia didiami! dan tentang kota-kota Yehuda: Baiklah ia dibangun, Aku mau mendirikan kembali reruntuhannya! 

Akulah yang berkata kepada tubir lautan: Jadilah kering, Aku mau mengeringkan sungai-sungaimu! 

Akulah yang berkata tentang Koresh: Dia gembala-Ku; segala kehendak-Ku akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem: Baiklah ia dibangun! dan tentang Bait Suci: Baiklah diletakkan dasarnya!"

Kalau kita mau merenungkan Yesaya 44, kita perlu tahu dulu latar belakangnya. Bayangkan, bangsa Israel zaman dulu lagi berada di bawah tekanan hebat dari bangsa Asyur. Mereka sering tergoda untuk meminta tolong kepada dewa-dewa lain, padahal mereka punya Tuhan yang sejati. 

Nabi Yesaya diutus buat mengingatkan mereka: Tuhanlah satu-satunya Pencipta dan Penebus, bukan berhala-berhala buatan manusia. Pesan ini udah dimulai dari Yesaya 44:1-5, di mana Tuhan udah menjanjikan kasih karunia-Nya buat Israel, biar mereka tidak tergoda pindah ke lain hati. Itu sebabnya Tuhan berfirman dalam ayat 22, "Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!"

Secara teologi, ayat 21-28 ini memberitahu kita beberapa hal penting. 

  1. Israel hamba Tuhan. Tuhan menyebut Israel sebagai "hamba-Ku" yang dibentuk-Nya sendiri. Ini bukan cuma kata-kata, tapi menunjukkan hubungan yang sangat dekat. Tuhan tidak akan pernah melupakan mereka. 
  2. Tentang penebusan. Ayat 22 mengatakan, Tuhan sudah "menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin." Ini gambaran yang keren banget, menunjukkan kalau pengampunan dosa itu tuntas dan total. Penebusan ini bukan karena Israel layak, tetapi murni karena kasih-Nya. 
  3. Kuasa Allah. Yesaya 44 ini juga nunjukin kalau Tuhan itu berkuasa banget dan tidak ada yang lain yang punya kuasa seperti-Nya (ayat 24-28). Dia yang ciptakan segalanya sendirian, bahkan Dia pakai raja yang bukan pengikut-Nya, yaitu Koresh, buat wujudkan rencana-Nya. Semua ramalan palsu dan dukun-dukun itu enggak ada artinya di hadapan firman-Nya.

Nah, di zaman sekarang, pesan ini juga relevan banget buat kita. Berhala kita mungkin bukan lagi patung kayu atau batu, tapi bisa berupa kesuksesan, harta, popularitas, atau teknologi. Kita sering cari rasa aman dan bahagia dari hal-hal ini, seolah-olah mereka sumber hidup kita. Padahal, semua itu fana. Kesuksesan bisa hilang, uang bisa habis, popularitas bisa pudar. 

Yesaya 44 ngingetin kita bahwa cuma Tuhan, Sang Pencipta dan Penebus, yang enggak akan pernah lupain kita. Jadi, coba deh kita koreksi diri: "Apa sih yang jadi andalanku selama ini?" Kalau bukan Tuhan, kita diajak buat kembali ke Dia. "Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!" panggilan ini masih berlaku buat kita hari ini. 

Kita perlu ingat kalau kita ini hamba-Nya yang dikasihi dan ditebus-Nya. Pengampunan dosa yang kita terima melalui Kristus itu total, kayak kabut yang hilang. Makanya, respons kita harusnya bersyukur dan memuji Tuhan, sama kayak langit, bumi, dan gunung-gunung (ayat 23), karena Dia udah nunjukin keagungan-Nya dalam hidup kita. Ini alasan kenapa kita bisa hidup tenang dan taat, percaya kalau Tuhan yang mengendalikan sejarah juga ngendaliin hidup kita, bahkan di tengah ketidakpastian zaman ini.

Jadi kesimpulan dari seluruh Yesaya 44 ini, pahamilah identitas kita pribadi sebagai hamba yang dikasihi dan dibentuk oleh Tuhan. Sama seperti Israel kuno yang digoda oleh berhala, kita pun diperhadapkan pada "berhala-berhala modern" seperti uang, kekuasaan, atau popularitas yang menjanjikan rasa aman palsu. Namun, hanya Tuhan, Sang Pencipta dan Penebus sejati, yang menawarkan penebusan total dan kasih yang kekal. Panggilan-Nya untuk "kembali kepada-Ku" adalah undangan untuk meninggalkan segala hal fana dan menaruh kepercayaan penuh pada-Nya. Karena kita telah ditebus, respons kita seharusnya adalah hidup dalam ucapan syukur dan ketaatan, memuji keagungan-Nya yang tidak pernah berubah, baik dulu, sekarang, maupun selama-lamanya.

Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!

Yesaya 44:22
Amin.

Komentar