Yesaya 42 tentang "Allah menjanjikan Juru Selamat" Seri Nabi Besar by Febrian
18 Agustus 2025
Image by Freepik.com
Yesaya 42 tentang "Allah menjanjikan Juru Selamat" Seri Nabi Besar
Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai Allah yang menjadi pahlawan umat-Nya, menjanjikan seorang Juru Selamat Pembebas umat-Nya. Semoga kita semua bisa mendapat berkat dari firman Tuhan tersebut.
Tuhan Yesus memberkati.
Yesaya 42:1-25 [TB2-LAI]
Nyanyian Hamba TUHAN
Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan.
- Aku telah menaruh Roh-Ku padanya, supaya
- ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
- Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan.
- Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya;
- dengan setia ia akan menyatakan hukum.
- Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai
- ia menegakkan hukum di bumi;
- pulau-pulau mengharapkan pengajarannya.
"Aku, TUHAN, telah
-
memanggil engkau dalam kebenaran, telah
-
memegang tanganmu; Aku telah
- menjaga engkau dan
- menjadikan engkau perantara perjanjian bagi umat manusia,
- terang untuk bangsa-bangsa, untuk
- membuka mata yang buta, untuk
- mengeluarkan orang hukuman dari penjara dan orang-orang yang duduk dalam kegelapan dari rumah tahanan.
Puji-pujian kepada TUHAN sebagai pahlawan
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN dan pujilah Dia dari ujung bumi, hai Kamu yang turun ke laut, hai segala isinya, pulau-pulau dengan segala penduduknya.
- Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan desa-desa yang dihuni Kedar!
- Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung!
- Baiklah mereka memberi penghormatan kepada TUHAN, dan memberitakan kemuliaan-Nya di pulau-pulau.
TUHAN keluar berperang seperti pahlawan, seperti pejuang Ia membangkitkan semangat-Nya untuk bertempur; Ia bersorak-sorai, ya, Ia memekik, terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya.
Aku membisu dari sejak dahulu kala, Aku berdiam diri, Aku menahan diri; sekarang Aku mau mengerang seperti perempuan yang melahirkan, Aku mau mendengus dan mengendus.
Aku mau menanduskan gunung-gunung dan bukit-bukit, dan mau membuat layu segala tumbuh-tumbuhannya; Aku mau membuat sungai-sungai menjadi tanah kering dan mau mengeringkan telaga-telaga.
Aku mau memimpin orang-orang buta di jalan yang tidak mereka kenal, di jalur yang tidak mereka ketahui. Aku mau membawa mereka berjalan. Aku mau membuat kegelapan di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk menjadi tanah yang rata. Hal-hal itulah yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti tidak akan Kuabaikan.
Orang yang percaya kepada berhala pahatan akan berbalik ke belakang dan mendapat malu, demikianlah mereka yang berkata kepada patung tuangan: "Kamulah ilah kami!"
Israel, hamba TUHAN yang gagal dan buta
Dengarkanlah, hai orang-orang tuli, pandanglah dan lihatlah, hai orang-orang buta! Siapakah yang buta selain hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku buta seperti hamba TUHAN? Banyak yang kaulihat, tetapi tidak kauperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar.
TUHAN telah berkenan demi keadilan-Nya untuk menyatakan betapa besar dan mulia pengajaran-Nya. Namun mereka suatu bangsa yang dijarah dan dirampok, mereka semua terjebak dalam liang-liang dan disembunyikan dalam rumah-rumah tahanan; mereka menjadi jarahan dan tidak ada yang melepaskan, menjadi rampasan dan tidak ada yang berkata: "Kembalikanlah!"
Siapakah di antara kamu yang mau memasang telinga untuk hal ini, yang mau memperhatikan dan mendengarkannya untuk masa yang kemudian? Siapakah yang menyerahkan Yakub untuk dirampas, dan Israel kepada penjarah? Bukankah TUHAN sendiri? Sebab kepada-Nya kita telah berdosa. Mereka tidak mau mengikuti jalan-Nya, dan kepada pengajaran-Nya tidak mau mereka dengar. Karena itu, Ia menumpahkan atasnya luapan amarah-Nya dan kedahsyatan perang, yang menghanguskan dia dari segala penjuru, tetapi ia tidak menginsafinya, dan yang membakar dia, tetapi ia tidak memperhatikannya.
1. Hamba TUHAN, orang kepercayaan-Nya
Dari ayat bacaan di atas, dapat kita ketahui, bahwa TUHAN, Allah memiliki "orang pilihan", yang kepadanya Ia berkenan. Bahkan Ia menaruh Roh-Nya ke atasnya. Tugasnya adalah menyatakan hukum bagi umat manusia. Namun, ia tidak akan menjadi pusat perhatian dengan berbicara dengan berteriak-teriak di jalanan atau keramaian. Ini menggambarkan orang tersebut diurapi Roh Allah dan bekerja dengan tertib dan teratur, serta dalam kesopanan dan tatakrama yang baik.
Orang kepercayaan Allah itu dengan setia menyatakan hukum, namun di sisi lain, ia membangkitkan semangat dan kepercayaan diri, orang-orang yang mungkin merasa telah diperlakukan tidak adil, bagaikan bambu yang patah dan bagaikan Sumbu lampu minyak yang sudah pudar nyalanya. Orang-orang seperti itu akan kembali menjadi semangat, demikian pula dirinya sendiri terus bekerja, hingga tiba waktunya ia telah menegakkan hukum di seluruh dunia ini.
TUHAN, Allah Semesta Alam, pencipta langit dan bumi, telah memanggil orang kepercayaan-Nya dalam kebenaran, menjaganya dan menjadikannya perantara perjanjian bagi umat manusia. Ia akan menjadi terang bagi bangsa-bangsa, membuka mata orang buta, membebaskan belenggu orang hukuman.
TUHAN, Allah tidak akan memberikan kemuliaan-Nya kepada yang lain atau kemasyuran-Nya kepada patung. Ia menyatakan bahwa Nubuat-Nubuat yang dahulu diberitakan, sudah tergenapi dan Nubuat baru akan diberitakan, sebelum semuanya itu terjadi.
Dalam Kesempatan ini, saya sebagai hamba TUHAN, tidak akan berspekulasi dan menafsirkan siapa sesungguhnya hamba TUHAN tersebut, namun kita melihat bahwa Allah menunjuk seorang yang dipercayai-Nya sendiri, untuk menjadi pembebas, pembawa terang, bahkan menjadi perantara perjanjian bagi kita. Berdoa dan renungkanlah secara pribadi, tanyakan sendiri langsung kepada Allah dalam doamu, siapa Pribadi tersebut didalam hidup saudara.
2. Mari meninggikan TUHAN Allah pahlawan kita semua
TUHAN, Allah kita sangat patut ditinggikan karena Ia adalah Penguasa Langit dan Bumi yang layak ditinggikan. Seluruh umat manusia patut menyanyikan puji-pujian kepada TUHAN, Allah kita perkasa, pahlawan kita.
Allah berperang melawan musuh-musuh-Nya bagaikan pejuang yang membangkitkan semangat. Ini menunjukkan bahwa Allah itu tidak suka orang yang lemah dan tidak berdaya. Ia mau kita semua sebagai umat-Nya, bersama-sama bangkit dari keterpurukan kita, maju berperang sebagai tentara-Nya. Mari bersama kita mengenakan seluruh perlengkapan senjata perang Allah, untuk bersama kita menjadi prajurit-prajurit-Nya yang berperang bersama-Nya.
Allah mau menghancurkan semua musuh-musuh-Nya, menjadikan mereka layu, tandus, kering, namun di sisi lain Ia memimpin orang-orang buta di jalan asing, serta membuat mereka berjalan. Allah menghilangkan kegelapan mereka menjadi terang, meratakan tanah yang berlekuk-lekuk di hadapan mereka. Namun, sebaliknya Allah akan membuat malu orang-orang yang percaya kepada patung berhala pahatan.
3. Allah Murka terhadap Israel yang tidak setia
Allah menganggap bangsa Israel yang menyembah patung berhala buatan manusia, sebagai orang tuli dan buta. Mereka melihat banyak kedahsyatan perbuatan Allah, tapi tidak mau percaya. Mereka telah mendengar nubuatan firman Allah, namun tidak mau mendengar. Bangsa Israel bagaikan orang yang dijarah dan dirampok, mereka dibelenggu dalam suatu ikatan yang tidak bisa mereka bebaskan sendiri, namun mereka tidak berteriak minta tolong kepada Allah. Itulah orang buta dan tuli yang digambarkan Allah, bahwa di depan mereka ada Allah yang siap menolong mereka, namun tidak mereka perhatikan.
Segala peringatan dan pengajaran Allah tidak diperhatikan bangsa Israel, oleh karena itu Allah menumpahkan luapan amarah-Nya atas mereka, serta kedahsyatan perang yang menghanguskan mereka dari segala penjuru. Namun demikian, tetap mereka tidak mau insaf dan bertobat, telah terbakar namun tetap tidak mau memperhatikannya.
Hendaknya perbuatan bangsa Israel tersebut di atas, dapat menjadi suatu pelajaran bagi kita, agar kita senantiasa memperhatikan segala hukum-hukum dan petunjuk-petunjuk firman Allah. Hidup kita ini tidak boleh kita isi dengan hal yang hanya memuaskan hawa nafsu belaka, melainkan keinginan dan kerinduan untuk selalu berkenan di hati Allah. Memahami dan menjalankan segala kehendak Allah dalam kehidupan kita, hendaknya menjadi misi utama dalam keseharian kita.
Mari, bapak ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Bukan kebetulan jika kita mendengarkan firman Tuhan kali ini. Biarlah kita dapat merenungkan kehidupan yang sedang kita jalani ini, apakah sudah berpadanan dengan firman dan kehendak Allah atau belum. Jika masih banyak dosa dan kesalahan yang kita perbuat, segeralah datang kepada Allah dan bertobat, serta berbalik dari jalan yang keliru itu. Ikuti lah jalan yang Tuhan Yesus ajarkan dan setialah hingga akhir.
Komentar
Posting Komentar