Yesaya 40 Part 2 tentang "Tetaplah bersemangat di dalam TUHAN" Seri Nabi Besar by Febrian

13 Agustus 2025

Image by Freepik.com

Yesaya 40 Part 2 tentang "Tetaplah bersemangat di dalam TUHAN" Seri Nabi Besar

Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai kedahsyatan kuasa Allah Yang Maha Kuasa Pencipta langit dan bumi. Semoga kita semua bisa mendapat berkat dari firman Tuhan tersebut.
Tuhan Yesus memberkati.

Berikut adalah beberapa pokok pikiran renungan kita kali ini:

1. Gambaran Kedahsyatan Allah

Yesaya 40:12-14 

a. Siapa yang menakar air laut dengan lekuk tangannya dan
b. mengukur langit dengan jengkalnya,
c. menakar debu tanah dengan sukat
d. menimbang gunung-gunung dengan neraca,atau
e. bukit-bukit dengan timbangan?
f. Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau
g. memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat-Nya? Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat pengertian?
h. Siapa yang mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan? Atau
i. siapa yang mengajarkan Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian?

Dari firman Tuhan di atas, kita melihat suatu gambaran kecil dari kuasa Allah yang dahsyat. Allah ingin kita manusia menyadari betapa besarnya kekuasaan Allah yang telah membentuk bumi beserta isinya dengan segala sistem dan mekanisme ajaibnya. Kita juga diajar untuk memahami, bahwa Allah memiliki Hikmat yang tidak terselami oleh pikiran manusia. 

Dari sini kita seharusnya sadar, jangan sekali-kali kita mempertanyakan kuasa Allah atau menyangsikannya. Di kala kita menghadapi masalah atau persoalan dalam hidup ini, sadarilah bahwa masalah itu sangat kecil dibandingkan dengan kuasa Allah yang tidak terbatas. 

Di kala pikiran kita buntu, di saat kita merasa tidak ada harapan lagi, ingatlah bahwa Hikmat Allah yang melampaui segala akal, sanggup memberikannya juga kepada kita hikmat dan pengetahuan.

Mari gantungkanlah segala harapan dan keinginan kita kepada-Nya, satu-satunya Allah sumber pengharapan kita. Jangan pada yang lain.

2. Manusia sangat kecil di hadapan Allah

Lihatlah betapa kecilnya manusia di hadapan-Nya:

Yesaya 40:15-17 

Sesungguhnya, bangsa-bangsa 
a. adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap 
b. seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, 
c. pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya. 
d. Libanon tidak mencukupi untuk kayu api dan margasatwanya tidak mencukupi bagi korban bakaran. 
e. Segala bangsa seperti tidak ada di hadapan-Nya, mereka dianggap-Nya hampa dan sia-sia belaka. 

Sebaliknya, dari bacaan di atas, kita juga disadarkan, bahwa betapa kecilnya kita di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, Sang Pencipta Langit dan Bumi. Kita hanya setitik air, sebutir debu, bahkan Pulau-pulau hanya seringan abu halus. 

Jadi, jika kita menyadari hal-hal itu, dengan dasar apa kita bisa menyombongkan diri? Dengan kekayaan, dengan kecantikan, ketenaran, popularitas kita? Semua itu dapat hilang dalam sekejap mata. Ingatlah kisah Ayub yang begitu kaya raya, begitu beruntung, kehidupannya diberkati berlimpah ruah kekayaan. Namun, jika Tuhan  berkehendak, maka semua itu dalam sekejap hilang lenyap, bahkan keluarganya semua dapat diambil-Nya. 

Demi menyadari hal tersebut, kita saat ini diajak oleh Nubuat Nabi Yesaya untuk menyadari betapa pentingnya kita merendahkan diri di hadapan Allah dan tidak menyombongkan diri di hadapan manusia yang lainnya, karena sesungguhnya segala yang kita miliki ini, semata-mata adalah pemberian dan anugerah dari Allah Maha Kasih.

3. TUHAN, Allah Yang Maha Kuasa tidak bisa disamakan dengan apapun yang lain

Yesaya 40:18-20

TUHAN, Allah Yang Maha Kuasa, tidak ada bandingannya:

Jadi, dengan siapa hendak kamu samakan Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia? Dengan Patungkah? 
Tukang besi menuangnya, dan pandai emas melapisinya dengan emas, dan membuat rantai-rantai perak untuknya. 
Orang yang mendirikan patung kayu, memilih kayu yang tidak lekas busuk, mencari tukang yang ahli untuk menegakkan patung yang tidak lekas goyang. 

Banyak orang bodoh yang tidak mengenal Allah, mengira bahwa TUHAN di Surga dapat disamakan dengan ilah yang mereka percayai. Mereka menyangka bahwa dewa-dewa berhala itu dapat memiliki kuasa yang sama dengan TUHAN, Allah Semesta Alam. 

Di zaman modern ini, mungkin kita menyangkal, bahwa kita percaya kepada berhala, kita mungkin Kristen, atau beragama. Namun, tanpa disadari sesungguhnya kita juga memiliki berhala dalam bentuk yang tidak kita sadari. Definisi berhala, adalah segala sesuatu yang disembah dan dicintai, menyaingi Kecintaan kita kepada TUHAN, Allah Semesta Alam. Tidak hanya berbentuk patung dewa yang disembah, tapi juga berbentuk berhala modern. Bagaimana maksudnya? Kekayaan, harta benda, kesuksesan, kuasa, power, kecantikan, ketampanan, kemampuan berbicara, hobby, percabulan, kenajisan, hawa nafsu, keserakahan, kejahatan, perjudian, narkoba, miras, dan lain-lain yang mengikat kita, sehingga kita tidak bisa terlepas darinya, adalah termasuk dalam penyembahan berhala.

Bukan kebetulan jika Saudara mendengarkan firman TUHAN ini. Allah memiliki rencana untuk menyelamatkan mu dari ikatan belenggu berhala itu. Berlututlah dan bertobatlah di hadapan Allah, bawa semuanya itu dalam doa dan permohonan, agar Allah mengampuni dan memutus segala rantai ikatan belenggu tersebut. Setelah itu datanglah kepada Tuhan Yesus Kristus Sang Juru Selamat, jadikan Ia Tuhanmu dan satu-satunya yang disembah dalam hidupmu. Ia lah yang akan membawamu ke Surga ke rumah-Nya yang kekal. 

4. TUHAN, Allah Yang Maha Kuasa tidak bisa disamakan dengan apapun yang lain

Yesaya 40:21-26

TUHAN, Allah Yang Maha Kuasa, tidak ada bandingannya:

Tidakkah kamu tahu? Tidakkah kamu dengar? 
Tidakkah diberitahukan kepadamu dari semula? 
 Tidakkah kamu mengerti 
bagaimana dasar bumi diletakkan? 
Dialah yang bertakhta di atas 
lingkaran (versi TB-LAI: "bulatan") bumi 
yang penduduknya seperti belalang; 
Dialah yang membentangkan langit seperti kain 
dan memasangnya seperti kemah untuk dihuni! 
Dia yang membuat pembesar-pembesar menjadi tiada 
dan yang menjadikan hakim-hakim dunia sia-sia belaka! 
Baru saja mereka ditanam, 
baru saja mereka ditaburkan, 
baru saja cangkok mereka berakar di dalam tanah, 
Ia langsung meniup kepada mereka, 
sehingga mereka kering dan 
diterbangkan oleh badai seperti jerami. 

Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, 
seakan-akan Aku setara dengannya? 
Firman Yang Maha Kudus. 
Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: 
siapa yang menciptakan semua bintang itu 
dan membawa segenap tentara mereka keluar, 
sambil memanggil nama mereka semua? 
Oleh sebab Ia Maha Kuasa dan Maha Kuat, 
tak satupun yang tak hadir.

TUHAN, Allah Semesta Alam, adalah Yang Awal dan Yang Akhir. Allah membentuk bumi ini dan menempatkan kita manusia di dalamnya, bagaikan ikan dan makhluk air yang dimasukkan ke dalam "Akuarium"-Nya, yaitu bumi dan waktu. Namun, Allah Maha Kasih dan Maha Pengasih dan Penyayang, tidak menganggap kita adalah "mainan" atau "pet", namun disayangi dan diberkati. Bahkan Ia menganggap kita "biji mata-Nya", yang sangat dijaga.

Kita adalah makhluk yang beruntung, karena sesungguhnya kita memiliki Pencipta Yang Maha Dahsyat, namun rendah hati dan penuh kasih sayang kepada kita. Ia tidak memperhitungkan segala kesalahan kita dan membalaskan nya sesuai kejahatan kita, bahkan Ia mengaruniakan Anak-Nya Yang Tunggal Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk menebus kita dan mengampuni segala dosa kita. Ia bahkan mengangkat kita menjadi anak-Nya dan memberkati kita dengan milik pusaka-Nya sendiri. 

Mari kita yang membaca ayat firman Tuhan kali ini, jangan kita terlena dengan tipu daya iblis yang membuat kita merasa Tuhan itu jauh dari kita, itu keliru. Allah ingin selalu dekat dengan kita, dan selalu ingin kita berlindung kepada-Nya. Datanglah kepada-Nya.

Matius 11:28

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

5. TUHAN, Allahlah satu-satunya yang bisa memberi semangat

Yesaya 40:27-31

TUHAN, adalah Allah yang memberi semangat pada orang yang letih lesu dan berbeban berat:

Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: 

"Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku diabaikan Allahku?" 
Tidakkah kutahu, dan tidakkah kaudengar? 

TUHAN itu Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; 
Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terselami pengertian-Nya. 

Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi letih lesu, 
taruna-taruna jatuh tersandung, tetapi orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: 

mereka seumpama rajawali yang terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Siapapun yang membaca renungan firman Tuhan hari ini, janganlah membiarkan diri kita lemah dan tidak berdaya. Itu hanya tipu daya iblis yang membuat kita merasa Tuhan itu tidak memperhatikan kita, Allah ingin kita selalu bersemangat, bersukacita dan giat bekerja di ladangnya Tuhan.

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! 
Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!

Filipi 4:4
Amin.

Komentar