Yesaya 8 tentang "Peringatan Allah jika tidak bertobat" Seri Nabi Besar by Febrian

02 Juli 2025

Image by Gerd Altmann from Pixabay

Yesaya 8 tentang "Peringatan Allah jika tidak bertobat" Seri Nabi Besar

Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita 

Yesaya 8:1-4 [TB2-LAI]

Anak nabi sebagai tanda 

Berfirmanlah TUHAN kepadaku, "Ambillah sebuah batu tulis besar dan tuliskanlah di atasnya dengan tulisan biasa: Maher-Syalal Has-Bas."

Lalu aku memanggil dua saksi yang dapat dipercaya, yaitu Imam Uria dan Zakharia bin Yeberekhya.

Kemudian aku menghampiri istriku, seorang nabi perempuan; ia mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.

Berfirmanlah TUHAN kepadaku, "Namailah dia: Maher-Syalal Has-Bas, sebab sebelum anak itu dapat menyebut: Mama! Papa!, kekayaan Damsyik dan jarahan Samaria akan diangkut di hadapan raja Asyur."

Yesaya 8:5-10 [TB2-LAI]

Penyerbuan Asyur ke Yehuda

TUHAN berfirman lagi kepadaku:

"Oleh karena bangsa ini telah menolak air Syiloah yang mengalir perlahan, dan tawar hati terhadap Rezin dan anak Remalya, maka sesungguhnya Tuhan akan mendatangkan atas mereka air sungai yang kuat dan besar—yaitu raja Asyur dengan segala kemuliaannya.

Air ini akan meluap melampaui segenap salurannya dan mengalir melampaui segenap tepinya, serta menerobos masuk ke Yehuda, melanda dan membanjirinya sampai ke leher. Bentangan sayap-sayapnya akan menutupi seantero negerimu."

Namun, Allah beserta kita!

Ketahuilah, hai bangsa-bangsa, dan terkejutlah! Perhatikanlah, hai segala pelosok bumi!

Siaplah berperang, dan kamu akan terkesiap! Siaplah berperang, dan kamu akan terkesiap!

Susunlah siasat, pasti akan gagal! Ambillah keputusan, pasti tidak akan terlaksana! Sebab, Allah beserta kami!

Yesaya 8:11-22 [TB2-LAI]

Sebab beginilah firman TUHAN kepadaku ketika tangan-Nya menguasai aku dan Ia memperingatkan aku supaya jangan mengikuti tingkah laku bangsa ini:

"Jangan katakan persekongkolan atas segala sesuatu yang disebut bangsa ini persekongkolan! Apa yang mereka takuti, janganlah kamu takuti dan janganlah gentar.

Tetapi TUHAN Semesta Alam, Dialah yang harus kamu akui sebagai Yang Kudus; kepada-Nya-lah kamu harus takut dan terhadap Dialah kamu harus gentar.

Ia akan menjadi tempat perlindungan, tetapi juga menjadi batu sandungan dan batu sentuhan bagi kedua kaum Israel, menjadi jerat dan perangkap bagi penduduk Yerusalem.

Banyak di antara mereka akan tersandung, jatuh dan luka parah, terperangkap dan tertawan."

Simpanlah kesaksian ini dan meteraikanlah pengajaran ini di antara murid-muridku.

Aku hendak menantikan TUHAN, yang menyembunyikan wajah-Nya terhadap kaum keturunan Yakub; aku hendak berharap kepada-Nya.

Sesungguhnya, aku dan anak-anak yang telah diberikan TUHAN kepadaku adalah tanda dan peringatan di antara orang Israel dari TUHAN Semesta Alam, yang bersemayam di Gunung Sion.

Apabila orang berkata kepadamu, "Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan berkomat-kamit," maka jawablah, "Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada Allahnya? Haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang mati bagi orang yang hidup?"

Carilah pengajaran dan kesaksian! Jika orang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.

Mereka akan lalu-lalang di negeri itu, melarat dan lapar.

Dan ketika lapar, mereka akan marah dan mengutuk rajanya dan Allahnya.

Mereka akan menengadah ke langit dan melihat ke bumi, tetapi yang ada hanyalah kesesakan dan kegelapan, kesuraman yang mengimpit, dan mereka akan dibuang ke dalam kegelapan.

Pasal ini menggambarkan masa sulit yang akan dialami Yehuda karena penolakan mereka terhadap peringatan Tuhan. Tuhan memerintahkan Yesaya untuk menuliskan nama "Maher-Shalal Hash-Baz", sebagai tanda penghakiman yang akan datang dengan cepat melalui bangsa Asyur. Bangsa itu akan menyapu Yehuda seperti banjir besar. Namun, di tengah ancaman itu, Tuhan tetap menegaskan bahwa Ia bersama umat-Nya, walau mereka tidak lagi percaya. Yesaya diperintahkan untuk tidak mengikuti cara pikir dan ketakutan bangsa itu. Ia harus menjadi contoh iman yang teguh kepada Tuhan, menjadikan Tuhan sebagai tempat perlindungan. Namun, bagi banyak orang, Tuhan menjadi batu sandungan karena hati mereka keras. Mereka akan jatuh, hancur, dan tersesat karena menolak terang kebenaran. Di akhir pasal ini, digambarkan kondisi rohani yang gelap. Orang-orang mencari jawaban dari para pemanggil arwah dan roh peramal, bukan dari firman Allah. Karena itu, mereka akan masuk ke dalam kegelapan dan penderitaan. Pesan ini mengajak kita untuk selalu mencari kehendak Tuhan dan menjadikan firman-Nya sebagai terang hidup di tengah zaman yang penuh penyesatan.

Jikalau orang fasik tidak bertobat,
maka Ia akan mengasah pedang-Nya,
melenturkan busur-Nya dan membidik.

Mazmur 7:13

Amin.

Komentar