Yesaya 20 tentang "Murka TUHAN atas Mesir dan Etiopia" Seri Nabi Besar by Febrian
15 Juli 2025
Yesaya 20 tentang "Murka TUHAN atas Mesir dan Etiopia" Seri Nabi Besar
Yesaya 20:1-6
Hukuman terhadap Mesir dan Etiopia
Ketika panglima yang dikirim oleh Sargon, raja Asyur, tiba di Asdod, memerangi dan merebutnya, pada tahun itu TUHAN berfirman melalui Yesaya bin Amos, "Pergilah dan bukalah kain kabung dari pinggangmu dan tanggalkanlah kasut dari kakimu." Lalu ia pun berbuat demikian, berjalan bertelanjang dada dan bertelanjang kaki.
Berfirmanlah TUHAN, "Seperti hamba-Ku Yesaya berjalan bertelanjang dada dan bertelanjang kaki tiga tahun lamanya sebagai tanda dan peringatan bagi Mesir dan bagi Etiopia, demikianlah raja Asyur akan menggiring orang Mesir sebagai tawanan dan orang Etiopia sebagai buangan, tua dan muda. Semuanya bertelanjang, bertelanjang kaki dan pantatnya kelihatan, suatu penghinaan bagi Mesir.
Orang akan terkejut dan malu karena Etiopia yang mereka andalkan dan karena Mesir yang mereka banggakan.
Pada waktu itu, penduduk tanah pesisir ini akan berkata: Lihat, beginilah nasib orang-orang yang kami andalkan, padahal kepada merekalah kami lari meminta pertolongan supaya diselamatkan dari raja Asyur. Bagaimana mungkin kami terluput?"
Seketika waktu tentara kerajaan Asyur tiba di Asdod dan menduduki daerah itu, Allah membuat Nabi Yesaya berjalan bertelanjang dada dan bertelanjang kaki selama tiga tahun. Mungkin pada waktu menjalankannya, Nabi Yesaya menjadi malu dan seperti orang aneh. Semua penduduk di situ pasti melihatnya, bahwa hal itu adalah hal yang memalukan. Namun, sebagai hamba TUHAN, ia tetap menjalankan perintah Allah.
Ternyata maksud TUHAN, adalah menjadikan keadaan nabi Yesaya itu sebagai contoh, bahwa itulah keadaan bangsa Mesir dan Etiopia di waktu yang akan datang. Bahwa bangsa Asyur akan menduduki Mesir dan Etiopia serta menawan mereka karena kuasa TUHAN.
Perhatikan kejadian di atas dengan sungguh-sungguh. Itu sesungguhnya adalah masa tenggang (grace period) yang diberikan Allah bagi kedua bangsa besar itu, untuk bertobat dan menyerah kepada Allah. Namun, sesuai Nubuat nabi Yesaya juga, bahwa orang banyak yang menyaksikan bangsa-bangsa yang mereka andalkan dan banggakan untuk diselamatkan dari bangsa Asyur, ternyata malah dikalahkan juga, bahkan dipermalukan.
Di sini kita coba mengingat nasib penduduk kota Sodom dan Gomora, ingat juga penduduk kota Niniwe, ingat juga kerajaan Mesir zaman tulah Musa, di semua kejadian itu, Allah memberikan grace period, bagi mereka. Perbedaannya ada pada bangsa Niniwe, demi mendengar Nubuat dari nabi Yunus, maka mereka serta merta langsung berkabung dan bertobat, hingga belas kasihan Allah turun atas mereka dan diselamatkan.
Yehezkiel 18:23
Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?
Jadi sesungguhnya kasih Allah tidak pernah berubah, dari pertama kali Ia membentuk tanah liat, meniupkan Roh-Nya ke dalamnya serta menjadikannya manusia, hingga kekal selama-lamanya. Allah menginginkan semua roh yang ditiupkan-Nya itu kembali bersama-Nya. Ia sangat sayang kepada manusia, hanya manusia menjadi buta karena kedagingannya. Hawa nafsunya yang jahat dan tidak bisa menguasai hal itu.
Ingatlah Yesaya 19:24-25, di mana Allah memberkati Mesir, Asyur dan Israel dengan menyebut mereka umat-Nya, buatan tangan-Nya dan milik pusaka-Nya. Allah begitu cinta kepada manusia, yang paling jahat sekalipun.
Jadi bukan kebetulan kalau Bapak/Ibu Saudara/i mendengarkan firman Tuhan ini. Allah ingin kita semua sadar diri akan segala kesalahan dan dosa-dosa kita, bertobat dan berbalik dari segala jalan kita yang salah, menuju "Jalan Lurus" yang menuju kepada Tuhan Yesus Kristus.
Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.
Yeremia 32:38
Amin.
Komentar
Posting Komentar