10 Juli 2025
Yesaya 14 Part 2 tentang "Kemenangan TUHAN, atas musuh-musuh-Nya" - Seri
Nabi Besar
Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam
Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai kemenangan TUHAN atas
musuh-musuh-Nya. Iblis yang adalah musuh dari umat Allah dan TUHAN sendiri,
sudah dikalahkan. Semoga kita semua bisa mendapat berkat dari firman Tuhan
tersebut. Kiranya Tuhan Yesus memberkati.
Yesaya 14 <-- Klik untuk membaca seluruh pasal
Part 2 - Kegembiraan kejayaan mereka yang meluap-luap
atas Babel
Yesaya 14:22-32 [BIMK-LAI]
Allah
akan
menghancurkan
Babel
14:22
TUHAN
Yang
Mahakuasa
berkata,
"Aku
akan
menyerang
Babel
dan
melenyapkannya.
Tak
seorang
pun
akan
Kuselamatkan,
bahkan
anak-anak
tidak
Kubiarkan
hidup.
Aku,
TUHAN,
telah
berbicara.
14:23
Babel
akan
Kujadikan
rawa-rawa
yang
didiami
burung
hantu.
Babel
akan
Kusapu
bersih.
Aku,
TUHAN
Yang
Mahakuasa,
telah
berbicara."
Allah
akan
membinasakan
Asyur
14:24
TUHAN
Yang
Mahakuasa
bersumpah:
"Yang
sudah
Kurencanakan
itu
pasti
akan
terlaksana.
14:25
Orang
Asyur
di
Israel
negeri-Ku,
akan
Kubinasakan,
dan
yang
ada
di
gunung-gunung-Ku
akan
Kuinjak-injak.
Aku
akan
membebaskan
bangsa-Ku
dari
penindasan
dan
dari
beban
yang
dipaksakan
kepada
mereka
oleh
orang
Asyur.
14:26
Inilah
rencana-Ku
untuk
dunia;
lengan-Ku
terentang
untuk
menghukum
bangsa-bangsa."
14:27
TUHAN
Yang
Mahakuasa
sudah
memutuskan
untuk
berbuat
demikian.
Ia
merentangkan
tangan-Nya
untuk
menghukum,
dan
tak
seorang
pun
dapat
mencegah
Dia.
Allah
akan
membinasakan
orang
Filistin
14:28
Inilah
pesan
yang
diumumkan
dalam
tahun
Raja
Ahas
meninggal.
14:29
Hai
bangsa
Filistin,
pentung
yang
dipakai
untuk
memukulmu
sudah
patah.
Tetapi
jangan
engkau
bergembira,
sebab
kalau
seekor
ular
mati,
ular
yang
lebih
jahat
lagi
datang
menggantikannya,
dan
telur
ular
menetaskan
naga
bersayap.
14:30
Kamu
akan
ditimpa
kelaparan
hebat,
dan
semua
orang
yang
tersisa
akan
dibunuh.
Sebaliknya,
orang
yang
paling
miskin
dari
umat
TUHAN
akan
mendapat
makanan,
dan
orang-orang
yang
tak
berdaya
akan
hidup
dengan
aman
sentosa.
14:31
Merataplah,
dan
berteriaklah
minta
tolong,
hai
kota-kota
Filistin!
Hendaklah
kamu
semua
gempar
ketakutan!
Awan
debu
mengepul
dari
utara
menandakan
kedatangan
pasukan
musuh;
tak
ada
pengecut
di
antara
mereka.
14:32
Jawaban
apa
akan
kita
berikan
kepada
utusan-utusan
yang
datang
dari
bangsa
Filistin?
Kita
akan
mengatakan
kepada
mereka
bahwa
TUHAN
sudah
membangun
Sion,
dan
umat-Nya
yang
menderita
akan
mendapat
perlindungan
di
situ.
Demikianlah
firman
Tuhan
terkait
dengan
rancangan
Allah
untuk
membebaskan
bangsa
Israel
dari
penjajahan
kerajaan
Babel.
Pembuangan
bangsa
Israel
ke
Babel
memang
merupakan
bagian
dari
rencana
Allah
untuk
menghukum
umat-Nya.
Namun,
tindakan
raja
Babel
dalam
proses
itu,
memperlihatkan
kesombongan
dan
kekejaman
yang
keluar
dari
motivasi
mereka
sendiri,
bukan
dari
perintah
Tuhan
secara
langsung.
Beberapa
peristiwa
sejarah
yang
tercatat
dalam
Alkitab
menunjukkan
hal
ini
dengan
jelas.
-
2
Raja-raja
25:7,
ketika
Raja
Zedekia
dari
Yehuda
ditangkap
oleh
tentara
Babel:
"Mereka
menyembelih
anak-anak
Zedekia
di
depan
matanya,
lalu
mencungkil
mata
Zedekia;
kemudian
mereka
membelenggunya
dengan
rantai
tembaga
dan
membawa
dia
ke
Babel."
Ini
adalah
tindakan
yang
sangat
kejam
dan
menunjukkan
tidak
adanya
belas
kasihan.
Tidak
ada
perintah
Allah
yang
mengharuskan
tindakan
sebrutal
itu.
Babel
melakukannya
karena
kebrutalan
sendiri.
-
2 Tawarikh 36:17–19 dikisahkan bahwa: “Ia [Tuhan] menyuruh raja orang
Kasdim menyerang mereka; ia membunuh teruna-teruna mereka... tidak ada belas
kasihan terhadap orang muda atau gadis, terhadap orang tua atau orang
ubanan... Semua perkakas rumah Allah yang besar maupun yang kecil serta
harta benda rumah TUHAN dan harta benda raja dan para pemimpin, semuanya
dibawanya ke Babel. Kemudian mereka membakar rumah Allah itu dan merobohkan
tembok Yerusalem...” Perhatikan bahwa Babel tidak hanya menaklukkan, tetapi
juga menjarah dan menghancurkan Bait Suci dengan semena-mena. Ini
menunjukkan motivasi keserakahan dan penghinaan terhadap Tuhan Israel.
-
Daniel 5 bagaimana cucu Nebukadnezar, yaitu Raja Belsyazar,
menunjukkan penghinaan terang-terangan terhadap Allah. Ia menggunakan
perkakas kudus dari Bait Suci Yerusalem untuk pesta mabuk-mabukan sambil
memuliakan allah-allah dari emas dan perak (Daniel 5:2–4). Peristiwa ini
secara langsung menunjukkan bagaimana orang Babel, secara sadar dan dengan
sombong, menghina Tuhan—bukan karena diperintahkan Tuhan, tapi karena
kesombongan rohani mereka sendiri. Tuhan menjatuhkan hukuman segera, dan
malam itu juga kerajaan Babel jatuh (Daniel 5:30–31).
Dari
peristiwa-peristiwa
ini
terlihat
jelas
bahwa
bangsa
Babel,
meskipun
dipakai
sebagai
alat
Tuhan,
bertindak
melampaui
batas
karena
motivasi
sendiri:
kekejaman,
kesombongan,
dan
penghinaan
terhadap
Tuhan.
Oleh
sebab
itu,
keadilan
Allah
menuntut
mereka
juga
dihukum.
Jadi,
murka
Tuhan
kepada
Babel
bukanlah
kontradiksi,
melainkan
kelanjutan
dari
keadilan-Nya
yang
utuh
dan
konsisten.
Pesan
Tuhan
dalam
kehidupan
kita,
adalah
terkadang
Tuhan
mengirimkan
orang
yang
mungkin
membuat
hidup
kita
menjadi
sulit
atau
terjerat
dalam
masalah
berat.
Dalam
masa
kesesakan
seperti
itu,
kita
wajib
menyadari,
bahwa
Allah
turut
bekerja
dalam
segala
sesuatu
untuk
mendatangkan
kebaikan
bagi
kita
(Roma
8:28).
Mungkin
untuk
sementara
waktu,
kita
diajar
Tuhan
untuk
pernah
merasakan
pahit
getirnya
kehidupan,
namun
jangan
kita
kehilangan
iman
atau
kesetiaan
kita.
Tetaplah
berdoa
dan
berharap
Allah
membebaskan
kita.
Pada
waktu
yang
Tuhan
tentukan,
Ia
akan
menunjukkan
kasih
setia
dan
belas
kasihan-Nya
bagi
kita,
sehingga
segala
musuh
kita
akan
dihancurkan
dan
kita
dibebaskan.
Pada
saat
itulah
kita
akan
bersorak-sorai
menaikkan
pujian
kemenangan
kita.
Nantikanlah
pertolongan
Tuhan
dengan
tidak
goyah.
Allah
kita
datang
untuk
membebaskan
kita.
TUHAN itu baik,
Ia menjadi tempat pengungsian pada waktu kesusahan;
Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya,
tetapi dengan air bah yang melanda,
Nahum 1:7–8a (TB)
Amin.
Komentar
Posting Komentar