7 Juli 2025
Yesaya 12 tentang Ucapan syukur karena dibela Tuhan - seri Nabi Besar
Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam
Kesempatan ini kita akan turut merasakan betapa kelegaan bangsa Israel yang
telah berdosa kepada TUHAN, namun dibebaskan karena belas kasihan-Nya. Semoga
kita semua bisa mendapat berkat dari firman Tuhan tersebut. Kiranya Tuhan
Yesus memberkati.
Yesaya 12:1-6
Nyanyian syukur atas keselamatan
Pada waktu itu engkau akan berkata:
"Aku mau bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN,
karena sungguhpun Engkau
telah murka terhadap aku:
tetapi murka-Mu telah surut dan Engkau menghibur aku.
Sungguh, Allah itu keselamatanku;
aku percaya dengan tidak gementar,
sebab TUHAN ALLAH itu
kekuatanku dan mazmurku,
Ia telah menjadi keselamatanku."
Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air
keselamatan.
Pada waktu itu kamu akan berkata:
"Bersyukurlah kepada TUHAN,
panggillah nama-Nya,
beritahukanlah perbuatan-Nya
di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah,
bahwa nama-Nya tinggi luhur!
Bermazmurlah bagi TUHAN,
sebab perbuatan-Nya mulia;
baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi!
Berserulah dan bersorak-sorailah,
hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus,
Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!"
Demikianlah nubuatan Nabi Yesaya mengenai masa depan bangsa Israel yang
dijanjikan Allah akan mendapat pembebasan dari Allah atas hukuman mereka.
Bukan karena perbuatan mereka, tetapi semata-mata karena Kasih Karunia Allah:
Yesaya 12:2 mengatakan, "Sungguh, Allah itu keselamatanku, aku percaya dengan tidak gemetar; sebab
TUHAN ALLAH itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi
keselamatanku." Ayat ini menunjukkan bahwa keselamatan tidak bersumber dari kekuatan atau
usaha manusia, melainkan berasal langsung dari Allah sendiri. Allah bukan
hanya pemberi keselamatan, tetapi Dia adalah keselamatan itu sendiri. Ini
sejalan dengan ajaran Perjanjian Baru, khususnya dalam Efesus 2:8-9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu
bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Mazmur 32:1–2 menuliskan, "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!" Raja Daud menyatakan bahwa pengampunan adalah berkat besar, dan diberikan
bukan karena layaknya manusia, tetapi karena belas kasihan Allah. Rasul
Paulus mengutip ayat ini dalam Roma 4 sebagai bukti bahwa pembenaran adalah
anugerah, bukan hasil kerja manusia. Allah menghapus dosa, dan itu adalah
wujud nyata dari kasih karunia.
Ulangan 7:7-8 menjelaskan, "Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari
bangsa manapun juga TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu—bukankah kamu ini
yang paling kecil dari segala bangsa?—tetapi karena TUHAN mengasihi kamu..."
Ini adalah salah satu pernyataan paling jelas bahwa pemilihan Allah terhadap
Israel bukan karena kehebatan mereka, tetapi semata karena kasih-Nya. Allah
menyelamatkan dan memilih berdasarkan kehendak kasih-Nya sendiri, bukan
berdasarkan nilai atau jasa manusia. Ini adalah bentuk kasih karunia pilihan
Allah (divine election by grace).
Ulangan 7:7-8
Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati TUHAN terpikat
olehmu dan memilih kamu--bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? -- tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka
TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.
Mazmur 130:3–4
Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan,
siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang."
Pemazmur mengakui bahwa tidak ada satu pun manusia yang dapat bertahan jika
Allah menghakimi secara ketat berdasarkan kesalahan mereka. Namun, karena
pengampunan yang tersedia dari Allah, manusia tetap bisa datang kepada-Nya.
Pengampunan ini adalah kasih karunia murni, yang menjadi dasar hubungan
Allah dan manusia.
Yesaya 43:25
Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku
sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu
Ini adalah pernyataan tegas bahwa Allah menghapus dosa bukan karena prestasi
atau usaha manusia, melainkan karena kehendak dan kasih-Nya sendiri. Ini
menegaskan bahwa keselamatan dan pengampunan adalah tindakan anugerah ilahi
yang tidak bergantung pada kelayakan manusia.
Demikianlah, ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa sejak Perjanjian Lama,
keselamatan adalah karya Allah yang lahir dari kasih dan kemurahan hati-Nya,
bukan hasil usaha manusia. Prinsip Sola Gratia telah nyata sejak awal
sejarah penebusan.
Hari ini, jika kita masih merasa bahwa segala yang kita miliki, segala
sesuatu bisa kita nikmati dengan bebas, tanpa ada gangguan, ingatlah itu
semua semata-mata karena anugerah Allah, bukan hasil usaha kita sama sekali.
Itu semua pemberian Allah karena kasih-Nya yang tidak terbatas. Allah
memberi kita kasih-Nya tanpa memperhitungkan segala kesalahan masa lalu
kita. Jadi bukan kebetulan kita membaca Firman Tuhan ini, bertobatlah dan
kembalilah ke jalan kebenaran yang diajarkan-Nya saat ini juga.
Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua.
"Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Tetapi pada-Mu ada pengampunan."
Mazmur 130:3–4 (TB)
Amin.
Komentar
Posting Komentar