Yesaya 7 Part 1 tentang "Peringatan Allah untuk bertobat" Seri Nabi Besar by Febrian

30 Juni 2025

Sung by Nikita Natasha @Youtube

Yesaya 7 Part 1 tentang "Peringatan Allah untuk bertobat" Seri Nabi Besar

Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai Allah yang mengutus Nabi Yesaya agar menguatkan raja Ahas agar tetap teguh beriman sekalipun mendapat ancaman dari Rezin dan orang Aram. Semoga kita semua bisa mendapat berkat dari firman Tuhan tersebut. Kiranya Tuhan Yesus memberkati.

Yesaya 7:1-9

Allah mengutus nabi Yesaya untuk menguatkan iman Raja Ahas  

Pada zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, majulah Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, untuk memerangi Yerusalem, namun ia tidak dapat mengalahkannya. Ketika diberitahukan kepada keluarga Daud, "Aram telah berkemah di wilayah Efraim," hati Ahas dan rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon hutan bergoyang ditiup angin.

Berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya, "Keluarlah menemui Ahas, engkat dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, di ujung saluran Kolam Atas, di jalan raya pada Padang Penatu, dan katakanlah kepadanya: Jagalah agar dirimu tetap tenang. Janganlah takut dan janganlah kecut hatimu karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, karena kegeraman amarah Rezin beserta orang Aram dan anak Remalya. Oleh karena Aram dan Efraim dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dan berkata: Marilah kita maju menyerang Yehuda, membuatnya gentar, dan merebutnya, lalu mengangkat anak Tabe'el sebagai raja di tengah-tengahnya," maka beginilah firman Tuhan Allah, 

"Hal itu tidak akan terlaksana, dan tidak akan terjadi, sebab kepala Aram ialah Damsyik, kepala Damsyik ialah Rezin. Enam puluh lima tahun lagi Efraim akan diguncangkan, sehingga tidak menjadi bangsa lagi. Kepala Efraim ialah Samaria, kepala Samaria ialah anak Remalya.

Jika kamu tidak teguh beriman, kamu sungguh tidak akan aman.

Jadi dari firman Tuhan di atas, dapat kita ketahui bahwa Allah mengutus Nabi Yesaya untuk memberikan kekuatan pada raja Ahas yang memerintah orang Yehuda di Yerusalem. Bangsa Aram dan Orang Israel bersekutu untuk mengepung mereka. Namun, Allah tidak membiarkan mereka ketakutan, melainkan memberi kekuatan dan peneguhan, bahwa "Hal itu tidak akan terlaksana, hal itu tidak akan terlaksana, dan tidak akan terjadi," (Yesaya 7:7). 

Tuhan berkehendak, bahwa bangsa Yehuda di Yerusalem tidak menjadi ketakutan, karena Allah ada di pihak mereka. Tidak akan mereka dikalahkan, karena Tuhan lah yang akan berperang ganti mereka. Namun, ada syaratnya: "Jika kamu tidak teguh beriman, kamu sungguh tidak akan aman" (Yesaya 7:9).

Mari sejenak kita menengok sejarah, kepada kejadian tersebut dalam 2 Raja-raja 16. Di situ diceritakan bagaimana raja Ahas yang 16 tahun memerintah di Yerusalem, tidak melakukan apa yang benar di mata TUHAN, Allahnya seperti Daud bapa leluhurnya. Ia berbuat kekejian di mata TUHAN, dengan menyembah berhala di bukit-bukit pengurangan dan pohon rimbun. 

Kemudian Rezin, raja Aram dan Pekah raja Israel, memerangi Yehuda di Yerusalem, tetapi tidak bisa mengalahkannya. Namun, ada daerah yang dikuasai Yehuda, yaitu Elat dikembalikan kepada Edom dan orang Yehuda diusir dari kota itu. Hal itu membuat Ahas takut dan meminta bantuan kepada Tiglat-Pileser raja Asyur, dengan upeti berupa emas dan perak yang ada dalam Rumah TUHAN dan perbendaharaan istana raja. Kemudian raja Asyur menolongnya dan merebut Damsyik. Ia mengangkut penduduknya ke Pembuangan di Kir dan membunuh Rezin.

Kemudian raja Ahas sadar, bahwa ada Allah nenek moyangnya yaitu raja Daud, telah menolongnya dari maut. Kemudian ia mengutus Imam Uria untuk membuat mezbah persis seperti yang ada di Damsyik. Setelah siap, kemudian raja Ahas naik ke mezbah dan mempersembahkan kurban bakaran, kurban sajian, kurban curahannya dan menyiramkan Darah kurban Keselamatan pada mezbah itu. Selanjutnya ia memerintahkan kepada Imam Uria untuk mempersembahkan kurban rutin bagi Allah di mezbah yang baru itu. Itulah perubahan hidup yang dialami Uzia raja Yehuda di Yerusalem. Ia kemudian mendapat perhentian bersama nenek moyangnya, dan tercatat dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda. 

Jadi raja Ahas mungkin mengawali hidupnya dengan kelaliman, namun hingga akhir hidupnya ia hidup benar di hadapan Allah. Di sini dapat kita saksikan betapa Kasih Karunia Allah yang bukannya menghukum raja Ahas, melainkan justru menolongnya memenangkan perang, sehingga akhirnya ia tersadar dan bertobat, serta berbalik dari jalannya yang jahat.

Pelajaran yang dapat kita ambil dari firman Tuhan di atas, adalah bahwa Allah penuh kasih yang tidak membalaskan Kejahatan seseorang setimpal dengan perbuatannya. 

Mazmur 103:10

Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,

Jadi bukan kebetulan kita membaca Firman Tuhan ini, bertobatlah dan berbaliklah dari jalan kita yang jahat. Mulai sekarang berbuatlah kebaikan dipimpin oleh Roh Kudus Allah yang menuntun kita di jalan yang benar, sesuai firman-Nya.

Sekalipun kesalahan-kesalahan kami bersaksi melawan kami, bertindaklah membela kami, ya TUHAN, oleh karena nama-Mu! Sebab banyak kemurtadan kami, kami telah berdosa kepada-Mu.

Yeremia 14:7

Amin.

Komentar