Mazmur 146 tentang "orang yang mengandalkan TUHAN dalam hidupnya" Seri Mazmur by Febrian

16 Juni 2025

Mazmur 146 tentang "orang yang mengandalkan TUHAN dalam hidupnya" Seri Mazmur

Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai hidup sebagai orang yang mengandalkan TUHAN dalam seluruh hidup kita. Semoga Tuhan Yesus memberikan hikmat dan pengertian-Nya bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati.

Mazmur 146

Tuhan memerintah selama-lamanya

Haleluya! 

Pujilah TUHAN, hai jiwaku! 
Aku hendak memuliakan TUHAN 
selama aku hidup, 
dan bermazmur bagi Allahku 
selagi aku ada. 
Janganlah percaya 
kepada para bangsawan, 
kepada anak manusia 
yang tidak dapat 
memberikan keselamatan. 
Apabila nafasnya berhenti, 
ia kembali ke tanah; 
pada hari itu juga 
lenyaplah segala rencananya. 
Berbahagialah orang yang menerima 
pertolongan dari Allah Yakub
yang harapannya pada 
 TUHAN, Allahnya: 
Dia yang menjadikan langit 
dan bumi, laut dan segala isinya; 
yang tetap setia untuk selama-lamanya, 
yang menegakkan keadilan 
untuk orang-orang yang ditindas, 
yang memberi makanan 
kepada orang yang lapar. 
TUHAN membebaskan 
orang yang terkurung, 
TUHAN membuka 
mata orang buta, 
TUHAN menegakkan orang 
yang tertunduk lesu, 
 TUHAN mengasihi orang benar. 
TUHAN menjaga para pendatang, 
 anak yatim dan janda 
ditegakkan-Nya kembali, 
tetapi jalan orang fasik digagalkan-Nya. 
TUHAN memerintah untuk selama-lamanya, 
Allahmu, ya Sion, turun-temurun! 
Haleluya!

Pemazmur di sini menaikkan pujiannya sebagai suatu pengakuan, bahwa TUHAN adalah satu-satunya penolong setia yang dapat diandalkan. 

Berikut ini, beberapa pokok pujian yang dinaikkannya:

1. Berbahagialah orang yang mengandalkan TUHAN

Setiap orang yang mengandalkan manusia akan kecewa, karena begitu nafas manusia berhenti, berhenti pula segala rancangan yang ada dalam kepalanya. Sebaliknya jika kita mengandalkan TUHAN, Allah kita, maka segala rancangan-Nya lah yang akan terwujud.

Yesaya 55:8-11

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. 

Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. 

Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, tetapi mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tanaman, memberikan benih kepada penabur dan makanan kepada orang yang mau makan, 

demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: 

ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

TUHAN ingin kita mengandalkan-Nya saja, sesungguhnya itu demi kita sendiri:

Yeremia 17:5-8

Beginilah firman TUHAN: 

"Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! 

  • Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. 

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! 

  • Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

2. TUHAN membebaskan orang yang menderita

TUHAN, Allah pencipta langit dan bumi, memelihara manusia yang tinggal di dalamnya, dan tidak pernah meninggalkan mereka. Namun, mengapa ada manusia yang menderita? Jika kita membaca ayat bacaan dari Yesaya di atas, maka tidak pernah TUHAN merancangkan penderitaan, namun ada kalanya Allah memperkenankan itu terjadi untuk kemuliaan Allah.

Yohanes 9:3-5

Jawab Yesus: 

"Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia." 

Jadi jika kita membaca Mazmur 146:7-9, maka kita ketahui, Allah:

  • Menegakkan keadilan untuk orang yang ditindas
  • Memberi makan kepada orang yang lapar
  • Membebaskan orang yang terkurung
  • Membuka mata orang buta
  • Menegakkan orang yang tertunduk lesu
  • Mengasihi orang benar
  • Menjaga para pendatang
  • Menegakkan anak yatim dan janda
  • Menggagalkan jalan orang fasik

Jadi, kesimpulannya adalah, bahwa kita wajib memuliakan TUHAN, selama-lamanya.

Haleluya! 
Pujilah TUHAN, hai jiwaku! 
Aku hendak memuliakan TUHAN 
selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.

Mazmur 146:1

Amin.

Komentar

Postingan Populer