Mazmur 144 tentang "orang yang mengandalkan TUHAN dalam hidupnya" Seri Mazmur by Febrian
14 Juni 2025
Mazmur 144 tentang "orang yang mengandalkan TUHAN dalam hidupnya" Seri Mazmur
Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai hidup sebagai orang yang mengandalkan TUHAN dalam seluruh hidup kita. Semoga Tuhan Yesus memberikan hikmat dan pengertian-Nya bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati.
Mazmur 144:1-15
Permohonan raja menghadapi perang
Berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah TUHAN!
Mazmur raja Daud ini begitu luar biasa. Begitu jelas menggambarkan betapa dahsyatnya TUHAN yang disaksikan oleh raja Daud sepanjang hidupnya. Dalam kesempatan ini, raja Daud memohon kekuatan dari TUHAN, untuk menundukkan segala cengkeraman orang asing yang mengucapkan dusta dan bersumpah palsu. Peperangan jasmani maupun rohani dialami oleh raja Daud.
Mari kita amati Mazmur ini satu per satu, karena di dalamnya tidak hanya mengandung doa dan permohonan raja Daud, melainkan kemuliaan Allah yang digambarkan sebagai kesaksian pengalaman hidupnya bersama Allah:
1. Tuhan mengajar bertempur dan berperang
Dalam Mazmur 144:1-2, raja Daud menceritakan betapa Allah mengajarinya bertempur dan berperang. Raja Daud mengalahkan musuh yang tidak terbayangkan banyaknya, semuanya hanya karena TUHAN Allahnya yang mengajar dan memberinya kuasa untuk mengalahkan semuanya.
Allah kita mengetahui bahayanya musuh kita, oleh karena itu Ia juga memberikan pengajarannya, agar kita kuat menghadapi segala tipu muslihat iblis.
Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. 6:11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; 6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. (Efesus 6:10-12)
2. Tuhan adalah sekutu yang setia dan berkuasa
Di saat peperangan, kita seringkali membutuhkan pertolongan, di kala terjepit dari berbagai arah. Mungkin juga kita kalah jumlah dan supply logistik, maka di saat-saat seperti itulah kita membutuhkan bantuan dari sekutu. Namun, banyak kasus dalam peperangan, bahwa di kala melihat musuh yang dilawan terlalu berat, maka sekutu yang seharusnya membela, malahan berdiam diri, bahkan tidak bertindak apa-apa untuk membantu.
Raja Daud memberi kesaksian, bahwa Allah adalah sekutu yang setia (loyal ally) baginya. Ia tidak pernah mengecewakan di saat terjepit dan menghadapi musuh yang menakutkan baginya. Allah memberi pertolongan tepat pada waktunya. Tidak ada musuh yang menakutkan bagi Allah, sebab siapa yang memiliki kuasa lebih besar daripada-Nya? Allah Semesta Alam, menciptakan langit dan bumi serta seluruh Surga, Ia memegang tampuk pimpinan tertinggi di segala tempat, jadi siapa yang berani melawan Dia?
Mungkin kita pernah mengalami keadaan seperti ini, yaitu di saat-saat kita menghadapi peperangan rohani, kita merasa lawan kita terlalu dahsyat dan begitu jahat. Kita merasa tidak ada lagi jalan keluar, tidak ada lagi usaha kita yang berbuahkan hasil. Di saat itu mungkin kita salah jalan dalam mengambil keputusan, sehingga menyebabkan kita jatuh ke dalam lubang penderitaan yang dalam. Kondisi itu membuat kita menjadi putus asa dan hilang harapan. Mungkin pada awalnya kita merasa hebat dan memiliki kekuatan, namun lama kelamaan mulai runtuh segala pertahanan kita, dan habislah segala yang kita harapkan.
Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. (Efesus 4:17-18)
Ingatlah! Ada Allah di atas yang tidak pernah melepaskan pandangan-Nya dari kita. Ia seringkali membiarkan kita menghadapi segala musuh kita, jika kita masih mengandalkan kekuatan kita sendiri. Mari datanglah kepada Allah sumber kekuatan dan pertolongan kita. Ia tidak pernah menolak teriakan umat-Nya yang memohon dengan tulus hati dan penuh pengharapan.
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (1 Yohanes 1:9)
Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. (Yesaya 59:2)
3. Tuhan adalah kubu pertahanan, kota benteng, penyelamat dan perisai
Sepanjang hidup Daud, semenjak ia masih menjadi gembala domba milik ayahnya, hingga ia menjadi raja besar dan tidak terkalahkan, hidupnya selalu sadar, bahwa Allah adalah kubu pertahanan, kota benteng, penyelamat dan perisai hidupnya. Ia menjadi tempat perlindungan yang tidak mengecewakan.
Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! (Mazmur 18:2)
Sepanjang hidup kita, ada ancaman yang tidak kasat mata, suatu kejahatan yang dirancang oleh kuasa kegelapan. Kuasa itu bergerak tanpa kita dapat menyadarinya, sama seperti musuh yang mau menyerang suatu kerajaan, seringkali bergerak di waktu malam, di kala tidak ada cahaya yang menerangi. Namun, jika penduduk berlindung di balik kubu pertahanan, di dalam benteng kota kerajaan, maka penjaga kota yang berdiri di atas menara, telah siaga dengan panah berapinya yang siap melawan semua musuh yang datang.
Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." (Mazmur 91:1-2)
Jadi apa yang harus kita kerjakan dalam menantikan pertolongan Allah:
Ya Allah, aku hendak menyanyikan Nyanyian baru bagi-Mu, degan Mandolin sepuluh senar aku hendak bermazmur bagi-Mu, (Mazmur 144:9)
Apapun yang terjadi kita tidak perlu tahu bagaimana caranya Allah dan kapan Ia menolong kita, yang perlu kita lakukan, adalah hanya memuji dan Menyembah Allah saja.
Janganlah khawatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. (Efesus 4:6)
Jika Allah menolong, maka ini yang akan terjadi:
1. Keluarga diberkati
Kiranya anak-anak lelaki kita seperti tanaman yang tumbuh subur pada masa mudanya dan anak-anak perempuan kita seperti tiang-tiang penjuru, yang dipahat untuk bangunan istana! (Mazmur 144:12)
2. Segala kebutuhan dipenuhi dan usaha kita berhasil
3. Segala kebutuhan dipenuhi dan usaha kita berhasil
Demikianlah orang yang hidupnya mengandalkan TUHAN, Allah Semesta Alam Yang Mahakuasa, Pencipta Langit dan bumi beserta isinya. Ia yang hidup sesuai dengan perintah dan hukum-hukum-Nya, akan berbahagia seperti dalam:
Apa saja yang dilakukannya berhasil.
Mazmur 1:1-3
Berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah TUHAN!
Mazmur 114:15b
Komentar
Posting Komentar