Mazmur 143 tentang Doa minta pertolongan dan pengajaran Seri Mazmur by Febrian

13 Juni 2025


Photo by Pixabay

Mazmur 143 tentang Doa minta pertolongan dan pengajaran Seri Mazmur

Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai doa dari raja Daud memohon pertolongan dan pengajaran dari TUHAN Semesta Alam. Semoga Tuhan Yesus memberikan hikmat dan pengertian-Nya bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati.

Mazmur 143:1-12

Ya TUHAN, dengarkanlah doaku,
pasanglah telinga 
kepada permohonanku!
Jawablah aku dalam kesetiaan-Mu, 
demi keadilan-Mu!
Janganlah beperkara dengan hamba-Mu,
sebab di antara yang hidup, 
tidak seorang pun 
benar di hadapan-Mu.
Sebab musuh telah mengejar aku
dan menghempaskan 
hidupku ke tanah.
Menempatkan aku di dalam gelap 
seperti orang yang 
sudah lama mati. 
Semangatku lemah lesu 
di dalam diriku, 
hatiku sangat terpukul. 
Aku teringat akan 
hari-hari di masa lampau, 
aku menuturkan 
segala pekerjaan-Mu, 
aku merenungkan 
perbuatan tangan-Mu. 
Aku menadahkan 
tanganku kepada-Mu, 
jiwaku haus kepada-Mu 
seperti tanah yang tandus,
Sela.
Jawablah aku 
dengan segera, ya TUHAN, 
sudah habis semangatku!
Jangan sembunyikan 
wajah-Mu terhadap aku, 
sehingga aku menjadi seperti mereka 
yang turun ke liang kubur. 
Perdengarkanlah kasih setia-Mu 
kepadaku pada waktu pagi, 
sebab kepada-Mulah aku percaya! 
Beritahukanlah aku 
jalan yang harus kutempuh, 
sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku.
Lepaskanlah aku dari 
musuh-musuhku, ya TUHAN, 
pada-Mu lah aku berteduh! 
Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, 
sebab Engkaulah Allahku! 
Kiranya Roh-Mu yang baik itu 
menuntun aku di tanah yang rata!
Demi nama-Mu, buatlah 
aku hidup, ya TUHAN, 
keluarkanlah jiwaku 
dari dalam kesesakan 
demi keadilan-Mu! 
Binasakanalah musuh-musuhku 
demi kasih setia-Mu, 
dan lenyapkanlah semua 
orang yang mendesak aku, 
sebab aku hamba-Mu!

Di awal doanya, raja Daud mengingatkan setiap pendengar Mazmur ini, agar menyadari bahwa dalam jika Allah berkenan menjawab doa kita, itu bukan karena 'kewajiban'-Nya mendengar doa kita, atau kita berhak didengarkan, melainkan karena kesetiaan-Nya pada kita umat-Nya. Mengapa demikian? Dikatakan, "sebab di antara yang hidup, tidak seorang pun benar di hadapan-Mu", ini menggambarkan, bahwa sesungguhnya kita tidak memiliki kelayakan untuk didengar oleh Allah. Baca Roma 3:9-20, dikatakan bahwa tidak ada seorang pun yang mencari Allah, tidak ada yang benar.

Raja Daud dalam doanya terlihat mulai putus asa, mengingat musuh jahat yang mengejar-ngejarnya, menghempaskan hidupnya ke tanah, menempatkannya dalam gelap, bahkan ia sama seperti orang mati. Semangatnya lemah lesu dan hatinya sangat terpukul.

Akan tetapi, raja Daud tidak berdiam diri, ia berusaha mengingatkan dirinya akan segala perbuatan Allah baginya di masa lampau. Ia menadahkan tangannya kepada Allah, jiwanya bagaikan orang yang kehausan akan Allah, bagaikan tanah yang tandus. Hendaknya kita juga menyadari, bahwa hidup kita tidak boleh terpuruk, putus asa, lalu berdiam diri dan menyalahkan keadaan. Mari, bangkit dan berserulah kepada TUHAN, Allah Semesta Alam yang tidak pernah meninggalkan kita.

Raja Daud memberi teladan pada kita dalam doanya, yaitu ia tetap berseru-seru kepada TUHAN, agar Ia berkenan melepaskannya dari tangan musuh-musuhnya. Bahkan ia memohon pengajaran dalam melakukan kehendak Allah dalam hidupnya. Raja Daud memohon agar Roh Kudus-Nya yang baik, menuntunnya di tanah yang rata. Artinya zaman itu pun seorang yang hidupnya dekat dengan Allah mengetahui bahwa Roh Allah yaitu Roh Kudus ada menuntun kehidupan setiap manusia yang bergantung pada-Nya.

"TUHAN telah meletakkan dasar Sion, dan di sanalah orang-orang sengsara dari umat-Nya mendapat perlindungan."

Yesaya 14:32 
Amin.

Komentar

Postingan Populer