Mazmur 142 tentang Doa seorang yang dikejar-kejar musuh seri Mazmur by Febrian

12 Juni 2025



Mazmur 142 tentang Doa seorang yang dikejar-kejar musuh seri Mazmur

Shaloom, Bapak/Ibu Saudara/i yang terkasih di dalam Tuhan. Dalam kesempatan ini saya ingin mengajak kita semua untuk memahami tentang doa permohonan raja Daud agar Allah berkenan melindunginya dari orang-orang yang ingin berbuat jahat. 

Semoga Allah memberi kita hikmat dan pengetahuan agar dapat memahami segala kehendak-Nya dalam kita sepanjang hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.

Mazmur 142:1-8

Doa seseorang yang dikejar-kejar

Nyanyian pengajaran Daud, ketika ia di dalam gua. Doa.

Dengan nyaring 
aku berseru-seru kepada TUHAN,
Dengan nyaring 
aku memohon belas kasihan 
kepada TUHAN.
Aku mencurahkan keluhanmu 
ke hadapan-Nya.
Ketika semangatku lemah lesu 
di dalam diriku.
Engkaulah yang 
mengetahui jalanku.
Di jalan yang harus kutempuh, 
mereka memasang jerat 
terhadap aku. 
Pandanglah ke kanan dan lihatlah, 
tidak ada seorang pun 
yang menghiraukan aku; 
Tempat pelarian bagiku telah hilang. 
Tidak ada seorang pun 
yang mempedulikan aku. 
Aku berseru-seru kepada-Mu, 
ya Engkau TUHAN, kataku, 
"Engkaulah tempat perlindunganku, 
bagianku di negeri orang hidup!" 
Perhatikanlah teriakku, 
sebab aku sudah sangat lemah. 
Lepaskanlah aku dari orang yang mengejar aku, 
sebab mereka terlalu kuat bagiku. 
Keluarkanlah aku dari dalam penjara 
supaya aku memuji nama-Mu. 
Orang-orang benar akan mengerumuni aku, 
karena Engkau berbuat baik kepadaku. 

Raja Daud memanjatkan doanya dengan nyaring, sebagai permohonannya kepada TUHAN, agar Ia berbelas kasihan kepadanya. Hatinya betul-betul sesak dan semangatnya lemah lesu, karena tekanan dari musuh-musuhnya yang memasang jerat di jalan yang dilaluinya. 

Seperti tercatat dalam 1 Samuel 22:1-2, peristiwa itu terjadi ketika Raja Daud berada di dalam gua, pada saat melarikan diri dari Saul dan bersembunyi di gua Adulam. Ketika itu Daud benar-benar dalam kesendirian dan penderitaan sebelum dia mengumpulkan para pengikutnya. 

  1. Ia merasa terisolasi, tidak ada yang memperhatikan dia (ayat 5). 
  2. Ia menyatakan bahwa hanya Tuhan perlindungannya (ayat 6). 
  3. Ia memohon agar Tuhan membebaskannya dari orang-orang yang mengejar jiwanya (ayat 7). 

1 Samuel 22:1-2 

"Daud pergi dari sana dan melarikan diri ke gua Adulam; ketika saudara-saudaranya dan seluruh kaum keluarganya mendengar hal itu, pergilah mereka ke sana mendapatkan dia. Berhimpunlah juga kepadanya semua orang yang dalam kesusahan, yang dikejar-kejar orang berpiutang, dan yang sakit hati, dan ia menjadi pemimpin mereka; bersama-sama dengan dia ada kira-kira empat ratus orang.

Kronologi Singkat: 

  1. Daud diistimewakan oleh Saul, tetapi kemudian Saul menjadi iri (1 Samuel 18). 
  2. Daud melarikan diri dari istana dan mulai hidup sebagai buronan (1 Samuel 19–21).
  3. Setelah peristiwa di Nob dan Gat, Daud bersembunyi di gua Adulam (1 Samuel 22).
  4. Di situlah Mazmur 142 diyakini ditulis — dalam kondisi kesepian dan tekanan batin. 
  5. Tak lama kemudian, keluarganya dan orang-orang bermasalah datang dan bergabung dengannya. 
Mari kita selami perasaan dan tindakan raja Daud saat itu:

Perasaan: 

  • Takut dan tertekan - Dikejar oleh Saul yang ingin membunuhnya. 
  • Sendiri dan putus asa: “Tidak ada seorang pun yang memperhatikan aku” (Mazmur 142:5). 

Raja Daud mungkin putus harapan secara jasmani, tapi rohaninya bersandar penuh kepada Tuhan. 

Tindakan: 

  • Berdoa dengan jujur - Daud membuka keluh kesahnya kepada Tuhan (ayat 3). 
  • Tidak menyembunyikan emosinya: Dia jujur dengan rasa takut dan tekanan batin. 

Raja Daud memohon pertolongan dan kelepasan, dengan iman bahwa Tuhan akan menyelamatkannya (ayat 7–8). 

Segera setelahnya, Allah menolongnya dan menjadi pemimpin bagi kelompok orang yang tertindas. Hal ini menunjukkan bagaimana Tuhan mulai memulihkan dia. 

Mazmur 142 ini menggambarkan kerentanan dan ketulusan yang dirasakan dalam doa raja Daud saat berada di titik nadir hidupnya. Namun dari situ, Tuhan mulai memulihkan dan membentuk dia menjadi pemimpin yang kuat. 

Jadi pelajaran rohani yang bisa kita ambil, adalah bahwa sekalipun kita berada di tengah kesendirian dan tekanan, kejujuran dalam doa dan bersandar kepada Tuhan menjadi pintu awal pemulihan dan pengangkatan.

Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau;
jangan bimbang, sebab Aku ini Allahmu;
Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau;
Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku.

Yesaya 41:10

Amin.

Komentar

Postingan Populer