Grace Beyond Heritage Ps. John Sitorus

15 Juni 2025

Grace Beyond Legacy
Ps. John Sitorus 

Apa warisan yang tidak pernah habis? 

1 Tawarikh 28:9-11 (TB)

9 Dan engkau, anakku Salomo, kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk selamanya.
10 Camkanlah sekarang, sebab TUHAN telah memilih engkau untuk mendirikan sebuah rumah menjadi tempat kudus. Kuatkanlah hatimu dan lakukanlah itu."
11 Lalu Daud menyerahkan kepada Salomo, anaknya, rencana bangunan dari balai Bait Suci dan ruangan-ruangannya, dari perbendaharaannya, kamar-kamar atas dan kamar-kamar dalamnya, serta dari ruangan untuk tutup pendamaian.

Hey Fathers... You are a VIP! 

Interaksi seorang ayah dengan anaknya memiliki dampak jangka panjang 
(U.S. News and Wold Report) 
Statistik menyatakan bahwa sekitar 95% persen terpidana mati membenci ayah mereka. 
(Bill Glass) 

Warning bagi seorang ayah, jangan sampai anaknya membenci ayahnya. 

Sekolah Minggu mengajarkan bahwa Allah Bapa itu penuh kasih. Ada seorang anak yang protes. Ia mengatakan, "Saya tidak percaya itu, Papa saya tidak begitu". 

Jejak seorang Ayah, melekat selamanya dalam kehidupan seorang anak. 

Roy Lessin

Raja Daud meninggalkan 3 warisan bagi anaknya:

1. Iman 2. Visi 3. Karakter

1. Warisan Iman

Pesan Daud: Kenallah Allah - bukan posisi, bukan ilmu, bukan kuasa.

Yosua muncul bukan sebagai Pemimpin. Ia mengatakan kepada Generasi di bawahnya, adalah bahwa semua orang harus mengenal Allahnya Israel.

Jika seorang ayah hidupnya berpadanan dengan firman Allah, maka pasti perbuatan-perbuatannya juga mencerminkan Yesus. Seorang anak melihat itu. 

Tidak ada persiapan yang lebih berarti, daripada mewariskan Tuhan yang berkuasa atas Masa Depan. 

2. Warisan Visi

Bagaimana seorang anak melihat ayahnya mengambil keputusan dalam menghadapi masalah, itulah yang akan memperkaya perbendaharaan hidupnya.

Hal kecil yang dilakukan ayah, maka itu membawa perubahan besar dalam kehidupan seorang anak. 

Salomo mengikuti keinginan ayahnya, raja Daud. Keinginan apa? Keinginan mendirikan Bait Allah. Salomo mendengarkan perkataan ayahnya dan mendirikan Bait Allah sesuai kehendak Allah melalui ayahnya. 

Daud menanamkan kesetiaannya pada Allah. Namun, pada akhirnya pilihan sang anak juga yang menentukan.

Aplikasi Teologis untuk Kita Hari Ini

Tuhan murah hati, tetapi kekudusan tetap penting.

Pertobatan sungguh-sungguh seperti Daud, berbuah pemulihan.

Ketaatan harus dijaga terus-menerus hingga akhir, seperti peringatan dari kisah Salomo.

Jangan merasa aman hanya karena warisan rohani (ayah yang saleh, atau pengalaman rohani masa lalu).

Godaan yang dibiarkan kecil (misalnya, kompromi kecil dengan dosa), bisa menghancurkan masa depan yang besar.

It takes a Village to discipline a child (Hillary Clinton)

Nasihat - Ayah memberi nasihat penting bagi anaknya. 

Sumber Daya - Perlengkapi anaknya untuk dapat menghadapi dunia yang jahat. 

Komunitas - perhatikan dengan siapa anaknya berkumpul.

3. Warisan Karakter

1 Raj 2:2-3 

Wariskan Karakter Illahi yang sesuai dengan kehendak Allah. 

Jaga sikap kita di hadapan Allah bukan di hadapan manusia. Bisa jadi kita baik di hadapan manusia, tetapi di hadapan Allah perbuatan kita kekejian bagi-Nya.

Contoh melakukan dosa kenajisan, percabulan, mungkin tidak diketahui orang, tetapi itu bisa mengejar ke keturunan. Dosa turunan. Itu mengerikan. 

Mari kita menyrimbangkan antara Kasih dan Hikmat. Jika anak kita salah tetap juga harus ditegur dan diingatkan dengan hikmat Tuhan.

Kita perlu hikmat Tuhan. Karakter yang diwariskan, haruslah karakter Illahi yang diberikan pada anaknya. 

Amin. 

Komentar

Postingan Populer