Mazmur 129, tentang "Harapan di balik penderitaan" Seri Mazmur by Febrian
30 Mei 2025
Pray photo created by freepik - www.freepik.comMazmur 129, tentang "Harapan di balik penderitaan" Seri Mazmur
Shaloom, Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai janji TUHAN Yang Maha Kuasa, untuk melepaskan umat-Nya dari penderitaan yang dialaminya. Semoga kita semua bisa mendapat berkat dari firman Tuhan tersebut.
Tuhan Yesus memberkati.
Mazmur 129:1-8
Harapan akan kelepasan dari kesesakan
Nyanyian ziarah.
Pemazmur mengungkapkan perasaannya, bahwa Ia menginginkan Israel merasa bahwa penindasan yang mereka terima itu sudah cukup banyak. Penjajahan yang dialami bangsa Israel dilukai bagaikan para pembajak yang memanjangkan alur bajaknya. Artinya ini adalah ungkapan perasaan yang seharusnya dirasakan oleh bangsa Israel, dan mereka seharusnya berseru kepada TUHAN, Allah mereka.
Pada akhirnya TUHAN menunjukkan keadilan-Nya dengan memutus penyiksaan dari orang-orang jahat pembenci Sion, yang menyiksa bangsa Israel. Mereka dipermalukan dan dipukul mundur. Bahkan digambarkan bagai rumput di atas sotoh (lantai dak di atas rumah), yang dijemur sinar matahari, hingga belum sempat dicabut, mereka sudah keburu mati duluan.
Allah tidak Akan membiarkan umat-Nya menderita dan dipermalukan. Allah sendiri akan bertindak membela umat-Nya. Masalahnya, mengapa masih ada orang Kristen yang taat dan setia, tetapi hidupnya menderita, bahkan dipermalukan di depan orang lain? Ada orang yang sedang berbakti di Gereja diusir dan dipersekusi oleh pihak-pihak tertentu. Apakah maksud Allah di balik semuanya itu?
Banyak orang percaya bertanya: mengapa orang yang taat dan setia kepada Tuhan tetap menderita, bahkan dipermalukan? Alkitab tidak menutup-nutupi hal ini. Justru, dalam banyak ayat, dijelaskan bahwa Allah tidak pernah sembarangan membiarkan penderitaan terjadi. Di balik setiap penderitaan orang benar, ada maksud ilahi yang lebih dalam dan mulia.
1. Rencana Allah Lebih Tinggi
Yesaya 55:8-9 – “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu... demikianlah tinggi jalan-Ku dari jalanmu.”
Allah bekerja dengan cara yang sering kali tidak kita mengerti, tetapi selalu membawa kebaikan dalam jangka panjang.
2. Dari Kejahatan Jadi Kebaikan
Kejadian 50:20 – Yusuf berkata, “...Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan...”
Penderitaan Yusuf membawa keselamatan bagi banyak orang. Penderitaan kita bisa menjadi bagian dari rencana besar Allah.
3. Membentuk Karakter dan Harapan
Roma 5:3-5 – “...kesengsaraan menimbulkan ketekunan... dan pengharapan tidak mengecewakan.”
Penderitaan digunakan Allah untuk membentuk pribadi kita menjadi kuat, tahan uji, dan penuh pengharapan.
4. Pemurnian Iman
Yakobus 1:2-4 – “...ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan...”
Allah ingin kita menjadi pribadi yang dewasa rohani dan tidak kekurangan suatu apa pun.
5. Menjadi Penghibur Bagi Orang Lain
2 Korintus 1:3-4 – “...supaya kami dapat menghibur mereka yang berada dalam bermacam-macam penderitaan...”
Penderitaan kita bisa menjadi alat kesaksian dan penghiburan bagi sesama.
6. Seperti Emas yang Dimurnikan
Ayub 23:10 – “...seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.”
Allah menggunakan penderitaan untuk memurnikan dan menguatkan kita.
7. Didikan dari Tuhan
Ibrani 12:6,10-11 – “Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya... supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.”
Penderitaan adalah bentuk kasih dan didikan Tuhan agar kita hidup kudus dan benar.
8. Karunia untuk Menderita bagi Kristus
Filipi 1:29 – “...bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.”
Menderita bagi Kristus adalah kehormatan, bukan kehinaan.
9. Aniaya: Konsekuensi Iman yang Sejati
2 Timotius 3:12 – “...setiap orang yang mau hidup beribadah... akan menderita aniaya.”
Penderitaan bukan kegagalan iman, tapi tanda bahwa kita berada di jalan yang benar.
Kesimpulan
Tuhan tidak pernah membiarkan penderitaan umat-Nya tanpa maksud. Setiap air mata, tekanan, dan luka, jika diserahkan kepada-Nya, akan dipakai untuk:
- memurnikan iman kita,
- membentuk karakter ilahi,
- menguatkan orang lain,
- dan membawa kita semakin serupa Kristus.
Ingatlah janji-Nya:
Komentar
Posting Komentar