Mazmur 119 Part 24 tentang "Menyerahkan seluruh beban kita kepada TUHAN" Seri Mazmur by Febrian
16 Mei 2025
Image by Benjamin Balazs from PixabayMazmur 119 Part 24 tentang "Menyerahkan seluruh beban kita kepada TUHAN" Seri Mazmur
Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai pemazmur yang berteriak minta pertolongan dan menyerahkan segala bebannya kepada TUHAN, sebagai sumber pertolongannya.
Semoga Tuhan memberikan kita pemahaman dan hikmat untuk dapat memahami firman Tuhan tersebut. Kiranya Tuhan Yesus memberkati.
Mazmur 119:169-176
170 Kiranya permohonanku sampai ke hadapan-Mu;
171 Kiranya bibirku mencurahkan puji- pujian,
172 Kiranya lidahku menyanyikan janji-Mu,
175 Kiranya aku hidup untuk memuji-muji Engkau,
Seringkali dalam hidup ini kita merasa seperti sedang berteriak di tengah keramaian tapi tak seorang pun mendengar. Kita membawa beban pikiran, kerinduan, dan ketakutan kepada Tuhan, berharap Dia mendengar dan mengerti maksud hati kita. Pemazmur pun mengalami hal serupa. Ia berseru kepada Tuhan, meminta pengertian, kelepasan, dan pertolongan. Ini menunjukkan bahwa sekalipun ia dekat dengan firman Tuhan, ia tetap membutuhkan bimbingan dan kekuatan dari Tuhan setiap saat.
Dalam ayat 169-170, pemazmur berseru meminta pertolongan dan pengertian dari Tuhan. Dia yakin bahwa firman Tuhan adalah jawaban atas segala kebingungannya. Kita pun bisa belajar dari ini. Ketika masalah datang, alihkan mata kita kepada Tuhan, baca firman-Nya, dan mohon hikmat dari Dia.
Ayat 171-172 mengingatkan kita untuk tetap memuji Tuhan, sekalipun situasi sulit. Seperti anak kecil yang percaya penuh pada orang tuanya, kita pun harus percaya bahwa Tuhan tahu yang terbaik. Ketika kita bersyukur, hati kita menjadi lebih tenang.
Terkadang kita butuh pertolongan nyata, bukan hanya kata-kata. Ayat 173-175 meyakinkan kita bahwa tangan Tuhan siap menopang. Dia tidak hanya memberi perintah, tapi juga kekuatan untuk menjalaninya. Hidup kita ada untuk memuliakan Dia, dan setiap langkah kita didukung oleh kasih-Nya.
Pemazmur tidak hanya meminta, tapi juga memuji Tuhan. Ia sadar bahwa hukum-hukum Tuhan bukan beban, melainkan pertolongan. Ia memandang firman Tuhan sebagai sesuatu yang memberi sukacita dan pengharapan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pun sering merasa tersesat, seperti domba yang kehilangan arah. Bisa jadi karena kesibukan, masalah pribadi, atau bahkan karena kelelahan rohani. Namun yang penting adalah kita tetap ingat kepada Tuhan dan tidak melupakan firman-Nya. Bahkan ketika merasa jauh, kita bisa tetap berseru seperti pemazmur: "Carilah hamba-Mu ini."
Terkadang hidup terasa berat, seperti domba yang tersesat jauh dari kawanannya. Kita bingung, tak tahu harus ke mana, dan merasa sendirian. Mazmur 119:176 menggambarkan perasaan itu dengan jelas. Tapi ingat, sekalipun kita tersesat, Tuhan tidak pernah lupa pada kita. Dia seperti gembala baik yang mencari domba-Nya yang hilang.
Sama seperti seseorang yang hilang di tengah hutan dan bersyukur saat mendengar suara regu penyelamat, begitu pula jiwa kita yang hancur akan bersukacita saat menemukan kembali firman Tuhan yang memberi arah. Jadi, jika hari ini kamu merasa lelah, bingung, atau jauh dari Tuhan, ingatlah bahwa Dia sedang mencari kamu. Serahkan semua beban kepada-Nya, percaya bahwa firman-Nya adalah kebenaran yang tak pernah gagal.
Kesimpulannya, dalam situasi apapun, datanglah kepada Tuhan dengan jujur. Jangan hanya datang untuk meminta, tapi juga untuk memuji. Firman-Nya bukan hanya petunjuk, tapi juga penghiburan. Dan saat kita merasa tersesat, ingatlah bahwa Tuhan sedang mencari dan menanti kita untuk kembali kepada-Nya.
"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."
Matius 11:28
Amin.
Komentar
Posting Komentar