Mazmur 119 Part 22 tentang "Mencintai hukum-hukum TUHAN" Seri Mazmur by Febrian
14 Mei 2025
Mazmur 119 Part 22 tentang "Mencintai hukum-hukum TUHAN" Seri Mazmur
Mazmur 119:161 [TB2-LAI]
Jika kita mengamati ayat-ayat firman TUHAN di atas, dapat kita rasakan betapa teguhnya hati dari pemazmur dalam menghadapi para musuhnya. Ia tidak gentar terhadap musuh, melainkan hanya kepada Allah saja.
Pemazmur menyampaikan beberapa hal yang baik yang dapat kita ambil hikmahnya, antara lain:
1. Gembira atas janji Tuhan
Mazmur 119:162
Pemazmur merasakan kegembiraan, seperti orang yang pulang perang dan mendapat hasil banyak jarahan dari musuhnya, yaitu pada waktu ia mengingat segala janji yang TUHAN firmankan.
Dalam menghadapi berbagai macam pencobaan dan ujian kehidupan, seringkali Allah meluputkan kita dari semuanya dan kita merasakan seperti orang yang baru pulang perang dan menang. Di situlah kegembiraan yang luar biasa kita rasakan. Walaupun sesungguhnya, semua keberhasilan itu kita peroleh sebagai anugerah dari TUHAN kepada kita, bukan hasil usaha kita sendiri. Itulah yang dimaksud mendapat banyak jarahan.
2. Benci terhadap dusta dan kepalsuan
Mazmur 119:163
Pemazmur merasakan benci dan jijik terhadap segala dusta atau kepalsuan, tetapi mencintai Taurat TUHAN, karena hanya itulah yang murni dan benar keberadaannya.
2 Samuel 22:31
Sama dengan firman TUHAN yang disampaikan oleh nabi Samuel, yaitu jalan Allah itu sempurna dan janji-Nya murni. Allah saja lah yang menjadi perisai bagi setiap orang yang berlindung pada-Nya.
Bagi setiap orang yang pernah merasakan sakit hati karena ditipu, difitnah, dirugikan, dikhianati oleh orang lain, obat yang paling manjur adalah berlindung kepada TUHAN saja. Di alam semesta ini hanya satu tempat perlindungan kita yang tidak pernah mengecewakan. Segala jalan Allah yang kita ikuti adalah sempurna, artinya semuanya serba rapi terencana, tidak ada yang mengejutkan, semuanya diberitahukan kepada kita, bahkan Roh Kudus sendiri yang menjadi Penuntun hidup kita. Bahkan di kala serangan musuh datang berlindunglah kepada-Nya dan Ia sendiri akan menjadi perisai kita.
3. Tujuh kali sehari memuji-muji Tuhan
Mazmur 119:164
Segala keadilan yang melekat pada hukum-hukum Allah, membuat kagum pemazmur hingga ia memuji-muji TUHAN sebanyak 7 kali dalam sehari. Mengapa ia begitu kagum akan hukum-hukum TUHAN?
Salah satu alasan pemazmur begitu mengagumi hukum Tuhan adalah karena hukum itu melindungi orang benar dan menjadi pembeda antara yang baik dan yang jahat. Dalam Mazmur 119:121 dikatakan, "Aku telah bertindak sesuai dengan hukum dan keadilan, janganlah menyerahkan aku kepada penindas-penindasku!" Ini menunjukkan bahwa ia melihat hukum Tuhan sebagai perlindungan dari orang-orang yang berbuat jahat atau menindas.
Hukum Tuhan juga memberi penghiburan dan pengharapan, terutama saat menghadapi tekanan. Dalam Mazmur 119:137, pemazmur menyatakan, "Engkau adil, ya TUHAN, dan hukum-hukum-Mu benar." Ia percaya bahwa keadilan Tuhan nyata dan tidak berubah-ubah, berbeda dengan hukum atau keputusan manusia yang bisa tidak adil.
Bagi pemazmur, hukum Tuhan bukanlah beban, tetapi sumber kehidupan. Dalam Mazmur 119:93, ia berkata, "Aku tidak akan melupakan titah-titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku." Firman Tuhan memberi semangat, arah hidup, dan kekuatan, terutama saat mengalami kesesakan. Hukum itu tidak berubah, seperti yang ditegaskan dalam Mazmur 119:89, "Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga," dan Mazmur 119:160, "Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk selama-lamanya."
Selain pengalaman pribadi, pemazmur juga melihat keadilan Tuhan dalam sejarah umat Israel. Tuhan membebaskan Israel dari perbudakan di Mesir, memberi hukum di Gunung Sinai, dan mengutus nabi-nabi yang terus mengingatkan umat untuk hidup dalam kebenaran dan keadilan. Semua ini memperkuat keyakinan bahwa hukum Tuhan benar-benar adil.
Karena itulah, pemazmur memuji Tuhan tujuh kali sehari. Ini adalah ungkapan syukur dan kekaguman yang dalam atas hukum-hukum Tuhan yang tidak hanya benar secara moral, tetapi juga terbukti adil dan penuh kasih dalam kehidupan nyata.
---> Bersambung ke bagian berikutnya
Semoga firman TUHAN ini menjadi berkat buat kita semua.
Amin.
Komentar
Posting Komentar