5 hari sebelum penyaliban "Tuhan Yesus Diurapi di Betania" Seri Karya Keselamatan Kristus by Febrian
13 April 2025
5 hari sebelum penyaliban "Tuhan Yesus Diurapi di Betania" Seri Karya Keselamatan Kristus
Start 04:02
Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai Karya Keselamatan Kristus di bumi ini. Seri khotbah ini terdiri dari 11 bagian, yang akan dimulai pada hari ini peringatan peristiwa Tuhan Yesus datang ke Betania (H-6) pada tanggal 12 April 2025 hingga peringatan hari Pentakosta (H+50) pada tanggal 08 Juni 2025.
Kiranya Tuhan memberikan hikmat dan pengertian-Nya bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati.
Yohanes 12 <-- Klik di sini untuk membaca keseluruhan pasal
Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengurapan Maria bagi Tuhan Yesus dan kesepakatan untuk membunuh Lazarus:
I. Tuhan Yesus diurapi menjelang penguburan-Nya
1. Maria mengurapi Tuhan Yesus dengan minyak narwastu
Yohanes 12:3
Dalam adat istiadat Yahudi zaman itu, peran Lazarus sebagai seorang pria dalam menjaga kehormatan dan martabat keluarga Maria dan Marta sangatlah besar. Demikian pula bisa jadi ia adalah tulang punggung keluarganya. Dengan demikian, kehidupan dari kematian yang diberikan Tuhan Yesus, memiliki arti yang sangat mendalam dan mengubah nasib hidup mereka.
Secara manusiawi tindakan Maria mengurapi Tuhan Yesus adalah ungkapan syukurnya atas pertolongan Tuhan Yesus bagi keluarganya tersebut, di mana harapan hidup mereka dikembalikan lagi dengan kebangkitan Lazarus. Namun, di balik itu ternyata berbeda dengan pandangan Illahi Tuhan Yesus:
2. Tindakan Maria ditentang Yudas Iskariot
Yohanes 12:4-6
Mari sejenak kita pelajari apa itu pengurapan menjelang kematian, berdasarkan adat istiadat Yahudi:
Yohanes 19:38-40
Markus 16:1
Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta
Salome membeli rempah-rempah
Pengurapan dengan Minyak yang mahal melambangkan pengorbanan yang tidak ternilai dan persiapan bagi sesuatu yang suci, yakni penguburan Tuhan Yesus nantinya.
Namun, hal itu tidak disukai oleh kuasa kegelapan. Diutus lah Yudas Iskariot yang adalah murid Tuhan Yesus yang dipercaya memegang kas perbendaharaan pelayanan-Nya, namun hatinya jahat karena ia cinta uang dan sering mencuri.
Pada saat Maria mengurapi Tuhan Yesus, Iblis yang menguasai Yudas Iskariot memberikan perkataan dengan dalih orang miskin, sedangkan sesungguhnya ia tidak sadar apa yang dilakukannya itu sama dengan berusaha mencegah pengurapan bagi Tuhan Yesus. Ia sudah menjadi pengkhianat gurunya sendiri, di antara para murid lainnya.
Yohanes 13:27
Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis.
Dalam Alkitab, Tuhan Yesus secara tidak langsung dan langsung memperingatkan Yudas Iskariot tentang pengkhianatannya, meskipun jumlah pastinya tidak disebutkan secara eksplisit:
1. Yohanes 6:70–71 – Yesus mengatakan bahwa salah satu dari kedua belas murid-Nya adalah "iblis," merujuk pada Yudas yang akan mengkhianati-Nya.
2. Matius 26:21–25 – Pada Perjamuan Terakhir, Yesus menyatakan bahwa salah seorang di antara mereka akan menyerahkan-Nya. Ketika Yudas bertanya, "Bukan aku, ya Rabi?" Yesus menjawab, "Engkau telah mengatakannya."
3. Markus 14:18–21 – Yesus juga menubuatkan pengkhianatan seorang murid yang makan bersama-Nya.
4. Yohanes 13:21–30 – Yesus memberi tanda dengan memberikan roti yang dicelup kepada Yudas, dan setelah itu, "Iblis masuk ke dalam hatinya."
Meskipun tidak disebutkan berapa kali secara persis, Yesus memberikan beberapa peringatan baik secara tersirat maupun tersurat sebelum pengkhianatan Yudas terjadi. Namun, Yudas tetap memilih untuk mengkhianati-Nya.Gambaran ini mencerminkan juga pandangan duniawi, yang menilai sesuatu dari segi materi dan keuntungan semata, bisa berujung pada membuka kesempatan Iblis untuk menguasai seseorang dan menghancurkan dirinya. Sehingga Tuhan Yesus mengingatkan kita semua bahwa kebendaan adalah awal dari kehancuran.
Dari ayat di atas, dapat kita lihat bahwa segala rancangan Allah dalam Karya Keselamatan Kristus, dapat terlaksana dengan adanya pengkhiatan yang memungkinkan terjadinya penyaliban-Nya. Namun, alangkah menyedihkannya bahwa Yudas lah yang memegang peranan sebagai orang yang menyerahkan Tuhan Yesus. Perhatikan bahwa sesungguhnya Tuhan telah memperingatkan nya berkali-kali.II. Persepakatan untuk membunuh Lazarus
Analisis mendalam Yohanes 12:9–11 memperlihatkan sebuah momen yang sangat emosional, politis, dan rohani dalam kehidupan pelayanan Yesus, khususnya menjelang sengsara-Nya. Mari kita jabarkan skenario alasan mengapa para imam kepala ingin membunuh Lazarus juga, padahal yang mereka targetkan utama adalah Yesus.
Yohanes 12:9–11
Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati.Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.
Alasan kejadian tersebut:
1. Bukti Fisik Mujizat yang Tidak Terbantahkan
- Lazarus adalah bukti hidup dari kuasa ilahi Yesus yang tidak bisa disangkal. Ia sudah empat hari mati dan telah dibangkitkan (Yohanes 11:17, 39).
- Dalam masyarakat Yahudi, seseorang yang mati selama 4 hari dianggap sudah busuk dan tak ada harapan untuk hidup lagi. Kebangkitan Lazarus menghancurkan batasan akal manusia dan sangat kuat memvalidasi bahwa Yesus adalah Mesias.
- Imam-imam kepala merasa tidak mampu menyangkal realitas ini, maka satu-satunya cara menghapus buktinya adalah membunuh Lazarus.
2. Takut Kehilangan Pengaruh dan Posisi
-
Yohanes 11:48 mencatat ketakutan mereka:
“Apabila kita biarkan Dia (Yesus) terus-menerus demikian, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Romawi akan datang dan merampas tempat kita dan bangsa kita.”
- Lazarus menjadi magnet baru. Orang tidak hanya datang untuk melihat Yesus, tapi juga Lazarus, yang sekarang menyaingi otoritas rohani para imam kepala.
- Dalam sistem keimaman saat itu (khususnya yang dikuasai oleh kelompok Saduki), posisi dan pengaruh berarti uang, status sosial, dan kekuasaan. Mereka merasa terancam secara eksistensial.
3. Strategi Menebar Teror dan Menghapus Simbol Harapan
- Membunuh Lazarus berarti menghilangkan sumber inspirasi dan harapan umat.
- Ini strategi mirip “menghabisi saksi utama” dalam konflik kekuasaan. Lazarus menjadi saksi hidup yang tidak bisa dibantah, dan kehadirannya secara pasif menginjili banyak orang.
- Maka, target mereka bukan hanya Yesus, tetapi juga semua “dampak berbahaya” dari kehadiran Yesus.
4. Ketegangan Politik dan Tekanan dari Roma
- Banyak orang percaya bahwa Mesias akan membebaskan bangsa Israel dari penjajahan Romawi. Gerakan Yesus yang makin populer dianggap bisa memicu pemberontakan.
- Jika itu terjadi, Roma bisa bertindak keras dan menghancurkan bangsa serta Bait Suci.
- Dalam konteks ini, para imam kepala mencoba mencegah kerusuhan atau revolusi yang bisa menghancurkan status quo—menurut cara pandang politik mereka sendiri.
5. Hati yang Sudah Tertutup dan Iri yang Mendalam
-
Matius 27:18 menyebut bahwa Yesus diserahkan karena dengki.
Maka kemungkinan besar, Lazarus juga dibenci karena mewakili keberhasilan Yesus. - Kebangkitan Lazarus terjadi tidak melalui sistem keagamaan mereka, dan itu melukai harga diri religius mereka.
- Sementara banyak orang bersukacita, mereka malah merasa terusik dan dipermalukan.
Rasul Yohanes ingin menunjukkan bahwa pembangkitan Lazarus adalah puncak tanda mujizat Yesus—dan juga menjadi pemicu langsung kematian-Nya (Yoh. 11:53). Dalam ironi rohani yang besar, nyawa Lazarus diincar bukan karena ia melakukan kejahatan, tetapi karena ia menjadi buah nyata kasih dan kuasa Yesus. Ini adalah gambaran bahwa bagaimana sistem agama yang mati bisa menolak kehidupan yang sejati.
Renungan untuk Kita Hari Ini:
- Apakah kita juga bisa menjadi “Lazarus” zaman ini— sebagai bukti hidup kuasa Tuhan, yang memancarkan pengaruh sehingga banyak orang mengenal Yesus?
- Apakah kita siap menanggung risiko dan tekanan sosial ketika kehidupan kita dipakai Tuhan untuk menjadi kesaksian?
- Apakah kita menyadari bahwa kuasa kebangkitan Kristus, bukan hanya untuk kehidupan kita di masa yang akan datang, tapi sudah mulai bekerja di dalam hidup kita sekarang (Roma 8:11)?
"Dia telah melakukan suatu perbuatan yang indah pada-Ku... Ia telah melakukan itu untuk penguburan-Ku."
Markus 14:6,8
Amin.Ended 05:30
Komentar
Posting Komentar