2 hari sebelum penyaliban "Pemberitahuan tentang kematian Tuhan Yesus" Seri Karya Keselamatan Kristus by Febrian

16 April 2025



2 hari sebelum penyaliban "Pemberitahuan tentang kematian Tuhan Yesus" Seri Karya Keselamatan Kristus

Start 04:02

Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai Karya Keselamatan Kristus di bumi ini. Seri khotbah ini terdiri dari 11 bagian, yang akan dimulai pada hari ini peringatan peristiwa Tuhan Yesus datang ke Betania (H-6) pada tanggal 12 April 2025 hingga peringatan hari Pentakosta (H+50) pada tanggal 08 Juni 2025. 

Kiranya Tuhan memberikan hikmat dan pengertian-Nya bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati.

I. Tuhan Yesus memberitakan kematian-Nya

Matius 26:1-5

Pemberitahuan keempat tentang penderitaan Yesus -- Rencana untuk membunuh Yesus

Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya: 

"Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan." 

Pada waktu itu berkumpullah imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi di istana Imam Besar yang bernama Kayafas, dan mereka merundingkan suatu rencana untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia. 

Tetapi mereka berkata: "Jangan pada waktu perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat."

Yohanes 12:20-50

Yesus memberitakan kematian-Nya

Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani. Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus." Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus. 

Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: 

"Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. 

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. 

Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. 

Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. 

Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!" 

Maka terdengarlah suara dari sorga: 

"Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!" Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata, bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata: "Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia." 

Jawab Yesus: 

"Suara itu telah terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu. 

Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." 

Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati. Lalu jawab orang banyak itu: "Kami telah mendengar dari hukum Taurat, bahwa Mesias tetap hidup selama-lamanya; bagaimana mungkin Engkau mengatakan, bahwa Anak Manusia harus ditinggikan? Siapakah Anak Manusia itu?" 

Kata Yesus kepada mereka: 

"Hanya sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu. Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi. 

Percayalah kepada terang itu, selama terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak-anak terang." 

Sesudah berkata demikian, Yesus pergi bersembunyi dari antara mereka.

Mari kita renungkan sejenak cerita tentang Tuhan Yesus ini. Ada orang-orang dari jauh ingin bertemu Dia. Tuhan Yesus tahu, waktunya sudah dekat. Bukan waktu untuk bersenang-senang, tapi waktu untuk pengorbanan yang besar.

Tuhan Yesus bilang, seperti biji gandum yang harus mati di dalam tanah baru bisa tumbuh banyak buah, begitu juga dengan diri-Nya. Dia harus mati untuk memberikan hidup yang kekal bagi banyak orang. Ini bukan soal kehilangan nyawa di dunia ini, tapi justru menjaganya untuk hidup yang abadi bersama Tuhan.

II. Kepercayaan orang Yahudi

Matius 12:37-43
Mengapa orang Yahudi tidak dapat percaya

Dan meskipun Yesus mengadakan begitu banyak mujizat di depan mata mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami? Dan kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan?" Karena itu mereka tidak dapat percaya, sebab Yesaya telah berkata juga: "Ia telah membutakan mata dan mendegilkan hati mereka, supaya mereka jangan melihat dengan mata, dan menanggap dengan hati, lalu berbalik, sehingga Aku menyembuhkan mereka.

Hal ini dikatakan oleh Yesaya, karena ia telah melihat kemuliaan-Nya dan telah berkata-kata tentang Dia. Namun banyak juga di antara pemimpin yang percaya kepada-Nya, tetapi oleh karena orang-orang Farisi mereka tidak mengakuinya berterus terang, supaya mereka jangan dikucilkan. Sebab mereka lebih suka akan kehormatan manusia dari pada kehormatan Allah.

II. Kepercayaan orang Yahudi

Matius 12:44-50
Firman Yesus yang menghakimi

Tetapi Yesus berseru kata-Nya: 

"Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku. Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.  

Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku."

Tuhan Yesus juga mengajak kita untuk mengikuti-Nya. Di mana pun Dia berada, di situ juga seharusnya kita sebagai pelayan-Nya. Dan siapa pun yang melayani Dia, akan dihormati oleh Bapa di surga.

Hati Tuhan Yesus sendiri sangat terharu. Dia tahu apa yang akan terjadi, penderitaan dan kematian. Tapi Dia tetap memilih jalan itu, karena itulah tujuan Dia datang ke dunia ini. Dia memuliakan nama Bapa-Nya, dan Bapa pun menjawab dari surga.

Anehnya, banyak orang di sekitar Tuhan Yesus tidak mengerti. Mereka mendengar suara dari surga, tapi ada yang bilang itu cuma guntur, ada yang bilang malaikat bicara. Mereka tidak bisa melihat dan mengerti rencana Tuhan yang lebih besar.

Tuhan Yesus bilang, Dia adalah terang yang datang ke dunia. Tapi sayang, banyak orang lebih memilih kegelapan dan tidak mau percaya. Padahal, kalau mereka percaya pada terang itu, mereka akan menjadi anak-anak terang.

Kenapa orang-orang Yahudi sulit percaya? Mereka sudah melihat banyak keajaiban yang Tuhan Yesus lakukan, tapi hati mereka seperti tertutup. Nabi Yesaya sudah jauh-jauh hari mengatakan hal ini. Hati mereka dibuat keras, mata mereka dibutakan, supaya mereka tidak melihat dan mengerti, lalu berbalik kepada Tuhan dan disembuhkan.

Meskipun begitu, ada juga beberapa pemimpin yang percaya pada Tuhan Yesus. Tapi karena takut pada orang Farisi, mereka tidak berani mengakuinya secara terbuka. Mereka lebih memilih pujian dari manusia daripada kehormatan dari Tuhan.

Tuhan Yesus menegaskan lagi, siapa pun yang percaya kepada-Nya, sebenarnya percaya kepada Bapa yang mengutus-Nya. Melihat Tuhan Yesus, berarti melihat Bapa. Dia datang sebagai terang supaya kita tidak hidup dalam kegelapan.

Tuhan Yesus tidak datang untuk menghakimi dunia, tapi untuk menyelamatkannya. Tapi, siapa pun yang menolak Dia dan firman-Nya, sudah ada hakimnya, yaitu firman yang Dia sampaikan sendiri. Firman itulah yang akan menghakimi kita di akhir zaman.

Semua yang Tuhan Yesus katakan bukan dari diri-Nya sendiri, tapi perintah dari Bapa. Dan perintah Bapa itu adalah hidup yang kekal. Jadi, apa yang Tuhan Yesus sampaikan, itulah yang Bapa firmankan kepada-Nya.

Renungan singkat ini mengingatkan kita betapa besar kasih Tuhan kepada kita. Dia rela mengorbankan Anak-Nya untuk menyelamatkan kita. Jangan sampai hati kita tertutup seperti orang-orang pada zaman Tuhan Yesus. Mari kita buka hati kita untuk terang kasih-Nya dan hidup dalam terang itu. Jangan kita lebih memilih kehormatan dari dunia ini daripada kehormatan dari Tuhan. Percayalah pada Tuhan Yesus, dan kita akan memiliki hidup yang kekal.

Amin.

Komentar

Postingan Populer