Mazmur 83 tentang "Doa minta pertolongan Allah" seri Mazmur by Febrian

02 Maret 2025


image by Freepik.com

Mazmur 83 tentang "Doa minta pertolongan Allah" seri Mazmur

Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai Bagaimana bani Asaf menaikkan Doa minta pertolongan kepada Allah, dalam pergumulan mereka terhadap musuh yang ingin memusnahkan bangsa Israel. 

Kiranya Tuhan Yesus memberikan hikmat dan pengertian-Nya bagi kita semua.Tuhan Yesus memberkati.

Mazmur 83:1-19

Doa mohon pertolongan melawan musuh
83:1 Mazmur Asaf: suatu nyanyian. 

(83-2) Ya Allah, janganlah Engkau bungkam, 
janganlah berdiam diri dan janganlah berpangku tangan, ya Allah! 
Sebab sesungguhnya musuh-musuh-Mu ribut, 
orang-orang yang membenci Engkau meninggikan kepala. 
Mereka mengadakan permufakatan licik melawan umat-Mu, 
dan mereka berunding untuk melawan orang-orang yang Kaulindungi. 
Kata mereka: "Marilah kita lenyapkan mereka sebagai bangsa, 
sehingga nama Israel tidak diingat lagi!"

Di sini dapat kita pelajari, betapa mengerikan permufakatan licik musuh-musuh dari bangsa Israel yang ingin melenyapkan Israel dari muka bumu. Betapa mereka dikuasai kegelapan. Doa dari Asaf memohon Allah tidak berdiam diri dan membebaskan mereka.

Mazmur 83:7-9

Sungguh, mereka telah berunding dengan satu hati, 
mereka telah mengadakan perjanjian melawan Engkau: 
Penghuni kemah-kemah Edom dan orang Ismael, Moab dan orang Hagar, 
Gebal dan Amon dan Amalek, Filistea beserta penduduk Tirus, 
juga Asyur telah bergabung dengan mereka, 
menjadi kaki tangan bani Lot.

Seperti kita ketahui bangsa-bangsa yang disebut Asaf sebagai musuh yang bermufakat jahat tersebut, memang adalah bangsa-bangsa yang jahat dari mulanya.

Daftar suku/bangsa dan nenek moyang mereka:

1. Edom  

Edom adalah keturunan dari Esau, saudara Yakub.  

Kejadian 36:1  

"Inilah keturunan Esau, yaitu Edom."  

Obaja 1:10-11

"Karena kekerasan terhadap saudaramu Yakub, maka malulah engkau dan harus lenyap untuk selama-lamanya! Pada waktu engkau berdiri di samping, pada waktu orang-orang asing mengangkut kekayaannya, dan orang-orang asing masuk ke pintu gerbangnya dan membuang undi atas Yerusalem, engkau pun seperti salah seorang dari mereka."

Edom dihukum karena kekerasannya terhadap Israel dan partisipasinya dalam perampasan Yerusalem.

Yeremia 49:16

"Sikapmu yang menggemparkan telah memperdayakan engkau, keangkuhan hatimu, hai engkau yang diam di celah-celah bukit batu, yang duduk di ketinggian bukit! Sekalipun engkau membuat sarangmu tinggi seperti burung rajawali, dari sana pun Aku akan menurunkan engkau, demikianlah firman TUHAN."

Edom menjadi sombong karena letak geografisnya yang strategis, tetapi Tuhan menubuatkan kehancurannya.

2. Ismael  

Orang Ismael adalah keturunan dari Ismael, anak Abraham dari Hagar.  

Kejadian 16:15

"Anak laki-laki yang lahir bagi Abraham dari Hagar, orang Mesir, hamba Sara, ialah Ismael."

Kejadian 21:13

"Dan lagi anak laki-laki dari perempuan hamba akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena ia pun anakmu.

Kejadian 16:12

"Ia akan menjadi seperti keledai liar; tangannya akan melawan tiap-tiap orang, dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan ia akan tinggal di hadapan semua saudara-saudaranya."

 Ismael dan keturunannya dikenal sebagai bangsa yang keras dan suka berperang.

3. Moab  

Moab adalah keturunan dari Moab, anak Lot dari hubungan dengan anak sulungnya.  

Kejadian 19:37

"Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab sampai sekarang."

Yesaya 15:1

"Ucapan ilahi tentang Moab. Sungguh, dalam satu malam Ar-Moab dibinasakan, habis sudah! Sungguh, dalam satu malam Kir-Moab dibinasakan, habis sudah!"

Moab dihukum karena kesombongan dan perbuatannya terhadap umat Tuhan.

4. Orang Hagar  

Jika dilihat dari cara dan urutan penulisan nama dalam Mazmur 83:7 di atas, bisa jadi yang dimaksud "orang Hagar", adalah mereka yang memang keturunan dari Hagar, hamba Sara, tapi bukan anak dari Ismael. Bisa jadi, bahwa Hagar kemudian menikah lagi dan mempunyai anak-anak lain, selain Ismael, namun tidak dicatat dalam Alkitab.  

5. Gebal  

Suku bangsa Gebal disebutkan dalam beberapa bagian Alkitab dan memiliki sejarah yang menarik:

a. Dalam Alkitab:

   - Yosua 13:5: Wilayah kekuasaan orang Gebal disebutkan sebagai bagian dari tanah yang harus ditaklukkan oleh bangsa Israel.

   - 1 Raja-raja 5:18: Pemahat batu dari Gebal yang berpengalaman disewa oleh Raja Salomo untuk membantu membangun Bait Suci.

   - Yehezkiel 27:9: Orang Gebal disebut sebagai pembangun kapal yang mahir, bekerja sama dengan angkatan laut Fenisia untuk menutup celah-celah papan kapal

b. Dalam Sejarah:

   - Gebal, juga dikenal sebagai Byblos, adalah kota kuno di pesisir Fenisia (sekarang Lebanon). Kota ini terkenal sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan. Byblos adalah salah satu kota tertua yang terus dihuni di dunia dan memiliki peran penting dalam penyebaran alfabet Fenisia.

Sumber: https://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=Gebal.

6. Amon  

Amon adalah keturunan dari Ben-Ami, anak Lot dari hubungan dengan anak bungsunya.  

Kejadian 19:38

"Yang lebih muda pun melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa orang Amon sampai sekarang."  

Yehezkiel 25:6-7

"Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena engkau bertepuk tangan dan menghentakkan kakimu dan bersukaria dengan segenap kebencian dalam hatimu terhadap tanah Israel, maka sesungguhnya, Aku akan mengulurkan tangan-Ku terhadap engkau dan menyerahkan engkau menjadi barang jarahan bagi bangsa-bangsa, dan Aku akan melenyapkan engkau dari tengah bangsa-bangsa."

Amon dihukum karena bersukacita atas kehancuran Israel.

7. Amalek  

Amalek adalah keturunan dari Amalek, cucu Esau.  

Kejadian 36:12

"Timna adalah gundik Elifas, anak Esau; ia melahirkan Amalek bagi Elifas."  

Keluaran 17:16

"Sesungguhnya tangan di atas takhta TUHAN! TUHAN berperang melawan Amalek turun-temurun."

Amalek adalah musuh abadi Israel yang selalu menyerang mereka di masa lalu.

8. Filistea  

Orang Filistea (Filistin) berasal dari Kaftor, yang diyakini sebagai Kreta.  

Amos 9:7

"Bukankah Aku yang menghantar Israel keluar dari tanah Mesir, dan orang Filistin dari Kaftor?"  

Mazmur 60:8 (TB)  (60-10) 

Moab ialah tempat pembasuhan-Ku, kepada Edom Aku melemparkan kasut-Ku, karena Filistea Aku bersorak-sorai."  

Filistia (bahasa Ibrani: ×¤ְּלֶשֶׁתtranslit. PÉ™leÅ¡eṯYunani Koine (LXX): Γῆ τῶν Φυλιστιείμ, romanisasigê tôn Phulistieím) adalah sebuah konfederasi lima kota utama atau pentapolis di Syam Barat Daya, yang terdiri dari GazaAshkelonAshdodEkron, dan Gat serta Jaffa untuk waktu yang singkat. (sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Filistia?wprov=sfla1)

Para ahli percaya bahwa bangsa Filistea/Filistin merupakan keturunan bangsa Aegea yang sejak sekitar tahun 1200 SM menetap di wilayah tersebut dan bercampur dengan penduduk Kanaan setempat, dan kemudian dikenal sebagai Peleset atau Filistin. Pada masa keemasannya, Filistia membentang di sepanjang pesisir Tanah Kanaan dari Arish di Sinai hingga Sungai Yarkon (sekarang Tel Aviv), dan hingga ke pedalaman hingga Ekron dan Gat. Raja Babel Nebukadnezar II menginvasi Filistia pada tahun 604 SM, membakar Ashkelon, dan memasukkan wilayah tersebut ke dalam Kekaisaran Babilonia Baru; Filistia dan penduduk Filistin menghilang dari catatan sejarah setelah kejadian tersebut.

1 Samuel 17:4, 10

"Maka majulah seorang pendekar dari perkemahan orang Filistin, namanya Goliat, dari Gat, tingginya enam hasta sejengkal... Orang Filistin itu berkata: 'Aku menantang barisan Israel pada hari ini; berikanlah kepadaku seorang laki-laki, supaya kami berperang seorang lawan seorang.'"

Filistea sering menantang dan memerangi Israel, seperti dalam kisah Goliath. Kita ketahui dari Alkitab, bahwa bangsa Filistin adalah musuh bebuyutan bangsa Israel, yang terkenal dikalahkan oleh Daud dalam kisah "Daud dan Goliat".

9. Penduduk Tirus  

Tirus adalah kota orang Fenisia. Alkitab tidak menyebutkan nenek moyang spesifik mereka.  

Yesaya 23:1

"Ucapan ilahi tentang Tirus: Merataplah, hai kapal-kapal Tarsis, sebab Tirus sudah dihancurkan, sudah tidak ada rumah lagi, sudah tidak ada tempat masuk lagi. Dari negeri Kittim telah dinyatakan hal itu kepada mereka."

Tirus dihancurkan sebagai hukuman atas kebanggaan dan kejahatannya. 

10. Asyur  

Orang Asyur adalah keturunan dari Asyur, anak Sem.  

Kejadian 10:22

 "Anak-anak Sem ialah Elam, Asyur, Arpakhsad, Lud, dan Aram."  

 Yesaya 10:5-6

"Celakalah Asyur, yang menjadi cambuk murka-Ku dan yang menjadi tongkat amarah-Ku! Aku akan mengutus dia melawan bangsa yang murtad, dan menyuruhnya melawan umat yang membuat Aku gusar, untuk merampas jarahan dan untuk merebut barang yang dirampas dan untuk menginjak-injak mereka seperti lumpur di jalan."

Asyur digunakan Tuhan untuk menghukum bangsa-bangsa, tetapi akhirnya dihukum juga karena kesombongan dan kekejamannya.

11. Bani Lot  

Bani Lot merujuk pada keturunan Lot, yaitu Moab dan Amon.  Di atas telah diceritakan betapa mereka berbuat jahat di hadapan Allah.

Kejadian 19:37-38  

"Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Moab... Yang lebih muda pun melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Ben-Ami..."  

Habakuk 2:8

"Karena engkau telah menjarah banyak bangsa, maka segala bangsa yang tersisa akan menjarah engkau, oleh karena darah manusia yang telah kaucurahkan dan karena kekerasan terhadap negeri, kota dan semua penduduknya."

Semua bangsa yang melakukan kekerasan terhadap Israel akan mengalami pembalasan dari Tuhan.

Sela 

83:9 (83-10) Perlakukanlah mereka 
seperti Midian, 
seperti Sisera, 
seperti Yabin dekat sungai Kison, 
yang sudah dipunahkan di En-Dor, 
menjadi pupuk bagi tanah. 
Buatlah para pemuka mereka 
seperti Oreb dan Zeeb, 
seperti Zebah dan Salmuna semua pemimpin mereka, 
yang berkata: "Marilah kita menduduki tempat-tempat kediaman Allah!" 

Ya Allahku, buatlah mereka seperti dedak yang beterbangan, 
seperti jerami yang ditiup angin! 
Seperti api yang membakar hutan, 
dan seperti nyala api yang menghanguskan gunung-gunung, 
kejarlah mereka dengan badai-Mu, 
dan kejutkanlah mereka dengan puting beliung-Mu; 
penuhilah muka mereka dengan kehinaan, 
supaya mereka mencari nama-Mu, ya TUHAN! 
Biarlah mereka mendapat malu dan terkejut selama-lamanya; 
biarlah mereka tersipu-sipu dan binasa, 
83:18 (83-19) supaya mereka tahu 
bahwa Engkau sajalah yang bernama TUHAN, 
Yang Mahatinggi atas seluruh bumi.

Seperti kita lihat di atas adalah suku-suku bangsa yang dikalahkan Tuhan:

1. Midian

Kejadian 25:1-2 

 25:1 Abraham mengambil pula seorang isteri, namanya Ketura. 25:2 Perempuan itu melahirkan baginya Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isybak dan Suah.

Midian adalah suku keturunan Midian, anak Abraham dari Ketura. Suku ini sering berkonflik dengan Israel.

Hakim-hakim 8:28

Demikianlah orang Midian tunduk kepada orang Israel dan tidak dapat menegakkan kepalanya lagi; maka amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya pada zaman Gideon. 

Dalam Hakim-hakim 6-8, mereka dikalahkan oleh Gideon dengan bantuan Tuhan.

2. Sisera

1 Samuel 12:9

Tetapi mereka melupakan TUHAN, Allah mereka, dan Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan Sisera, panglima tentara di Hazor, dan ke dalam tangan orang Filistin dan raja Moab, yang berperang melawan mereka. 

Tuhan Menyerahkan Israel ke Tangan Sisera: Ketidaksetiaan Israel terhadap Tuhan, kemudian melupakan-Nya serta berbalik dari-Nya, sehingga Tuhan membiarkan mereka ditindas oleh musuh-musuh mereka, termasuk Sisera, orang Filistin, dan raja Moab. Tujuannya adalah sebagai hukuman, agar mereka takut dan bertobat.

Latar Belakang SejarahDalam kitab Hakim-hakim, Israel berulang kali jatuh dalam siklus dosa: mereka menyembah berhala, meninggalkan Tuhan, ditindas oleh musuh, lalu berseru kepada Tuhan untuk keselamatan. Dalam kasus Sisera, Israel telah berbuat jahat di mata Tuhan, sehingga Tuhan menyerahkan mereka ke dalam tangan Raja Yabin dari Hazor, yang menindas mereka selama 20 tahun (Hakim-hakim 4:1-3).

Tindakan Tuhan: Setelah Israel bertobat dan berseru kepada Tuhan, Tuhan membangkitkan Debora dan Barak untuk memimpin Israel. Dengan kuasa Tuhan, pasukan Sisera dikalahkan di Sungai Kison, dan Sisera sendiri akhirnya dibunuh oleh Yael.

Hakim-hakim 4:21 

Tetapi Yael, isteri Heber, mengambil patok kemah, diambilnya pula palu, mendekatinya diam-diam, lalu dilantaknyalah patok itu masuk ke dalam pelipisnya sampai tembus ke tanah--sebab ia telah tidur nyenyak karena lelahnya--maka matilah orang itu.

Sisera adalah panglima tentara Raja Yabin dari Hazor. Ia dikalahkan oleh Barak dan Debora dalam perang di Sungai Kison. Sisera akhirnya dibunuh oleh Yael dengan cara ditikam kepalanya menggunakan pasak kemah.

Kisah Sisera ini mengingatkan kita, bahwa melupakan Tuhan membawa konsekuensi serius yaitu hukuman-Nya yang mengerikan. Namun, Tuhan selalu menyediakan jalan pemulihan bagi mereka yang bertobat dan kembali kepada-Nya.

3. Yabin

Yabin adalah raja Kanaan yang berkuasa di Hazor. Ia menindas Israel selama 20 tahun sebelum akhirnya dikalahkan oleh Debora dan Barak.

Hakim-hakim 4:23-24

"Demikianlah pada hari itu Allah menundukkan Yabin, raja Kanaan, di depan orang Israel. Dan kekuasaan orang Israel makin keras menekan Yabin, raja Kanaan, sampai mereka membinasakan Yabin, raja Kanaan itu."

Yabin dan Kejahatannya terhadap Israel

Yabin adalah raja Kanaan yang berkuasa di Hazor. Ia menindas bangsa Israel dengan kekuatan militernya yang besar, termasuk 900 kereta besi yang membuat rakyat Israel tak berdaya (Hakim-hakim 4:3). Selama 20 tahun, ia menekan Israel dengan kekejaman, memaksa mereka tunduk di bawah pemerintahannya.

Selain itu, sebagai raja Kanaan, Yabin dan rakyatnya menyembah dewa-dewa berhala, yang merupakan penghinaan terhadap Tuhan Israel. Ia menolak Allah yang benar dan justru menyesatkan bangsanya dalam penyembahan berhala, yang seringkali disertai praktik keji seperti persembahan manusia dan pelacuran kuil.

Tindakan Allah terhadap Yabin: Karena kejahatan Yabin dan seru tangis Israel kepada Tuhan, Allah membangkitkan Debora sebagai nabi dan hakim, serta Barak sebagai pemimpin perang. Tuhan berjanji untuk menyerahkan pasukan Sisera, panglima Yabin, ke tangan Israel.

Ketika pertempuran terjadi di Sungai Kison, Tuhan mengacaukan pasukan Sisera, membuat mereka panik, dan akhirnya mereka dikalahkan oleh tentara Israel. Sisera sendiri melarikan diri dan akhirnya dibunuh oleh Yael, seperti yang sudah diceritakan sebelumnya. 

Dengan kekalahan Sisera, kekuasaan Yabin melemah, dan akhirnya orang Israel menghancurkan dia sepenuhnya, sebagaimana dicatat dalam Hakim-hakim 4:23-24.

Renungan: Tuhan Berperang bagi Umat-Nya: Kisah ini mengajarkan bahwa Tuhan tidak membiarkan umat-Nya tertindas selamanya. Ketika Israel berseru kepada-Nya, Tuhan mendengar dan bertindak. Meskipun Yabin tampak kuat dengan kekuatan militernya, Tuhan membuktikan bahwa kuasa-Nya jauh lebih besar.

Bagi kita, ini adalah pengingat bahwa tidak ada kuasa dunia yang dapat bertahan melawan rencana Tuhan. Jika kita mengalami tekanan, ketidakadilan, atau kejahatan yang menindas, kita harus tetap percaya bahwa Tuhan adalah pembela kita. Dia tidak pernah lalai untuk bertindak pada waktu-Nya yang tepat.

4. En-Dor

En-Dor adalah kota di wilayah suku Manasye, dikenal sebagai tempat di mana Raja Saul mencari petenung untuk memanggil roh Samuel sebelum pertempuran melawan orang Filistin (1 Samuel 28:7).

1 Samuel 28:7

"Lalu berkatalah Saul kepada para pegawainya: 'Carilah bagiku seorang perempuan yang dapat memanggil arwah, maka aku akan pergi kepadanya dan meminta petunjuk.' Lalu para pegawainya berkata kepadanya: 'Di En-Dor ada seorang perempuan yang dapat memanggil arwah.'"

Allah membenci perbuatan occultisme yang berhubungan dengan arwah-arwah, seperti ada tertulis: 

Ulangan 18:10-11 

"Janganlah ada di antaramu seorang pun yang mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api, atau seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, atau seorang pemanggil arwah." 

En-Dor dan Kejahatannya terhadap Israel dan Tuhan: En-Dor adalah sebuah kota di wilayah suku Manasye, yang terkenal dalam Alkitab karena peristiwa Raja Saul mencari petenung di sana. Kejahatan utama En-Dor adalah menjadi tempat praktik perdukunan dan pemanggilan arwah, yang merupakan kekejian di mata Tuhan (Imamat 19:31, Ulangan 18:10-12).

Praktik ilmu gaib di En-Dor menunjukkan bahwa penduduknya tidak takut kepada Tuhan dan justru bergantung pada kuasa kegelapan. Hal ini bertentangan dengan hukum Tuhan yang secara tegas melarang umat Israel untuk mencari petunjuk dari arwah atau roh-roh orang mati.

Tindakan Allah terhadap En-DorDalam kisah ini, Raja Saul yang sedang putus asa karena merasa Tuhan tidak lagi menjawab doanya, melanggar hukum Tuhan dengan mencari seorang petenung di En-Dor untuk memanggil roh Samuel. Tuhan membiarkan Samuel muncul dan menubuatkan kehancuran Saul.

Keesokan harinya, seperti yang dinubuatkan, Saul dan anak-anaknya mati dalam pertempuran melawan orang Filistin (1 Samuel 31:6). Tindakan Allah ini menunjukkan bahwa pelanggaran terhadap perintah-Nya, terutama dalam mencari kekuatan dari roh-roh jahat, membawa hukuman yang berat.

Renungan: Jangan Mencari Petunjuk di Luar TuhanKisah En-Dor mengajarkan bahwa ketika seseorang menjauh dari Tuhan dan mencari jawaban di tempat yang salah, akibatnya bisa fatal. Saul adalah contoh tragis dari seseorang yang pernah dipakai Tuhan tetapi akhirnya tersesat karena tidak taat.

Bagi kita, ini adalah peringatan agar tetap berpegang pada firman Tuhan dan tidak mencari solusi dalam cara-cara yang bertentangan dengan kehendak-Nya. Ketika kita menghadapi kesulitan, kita harus tetap percaya dan menantikan Tuhan, bukan mencari jalan pintas melalui cara-cara duniawi yang menyesatkan.

5. Oreb dan Zeeb

Oreb dan Zeeb adalah pemimpin pasukan Midian yang dikalahkan oleh Gideon. Oreb dibunuh di batu Oreb, dan Zeeb di tempat pemerasan anggur Zeeb (Hakim-hakim 7:25).

Hakim-hakim 7:25

"Mereka menangkap kedua raja Midian, Oreb dan Zeeb; Oreb dibunuh di gunung Oreb dan Zeeb dibunuh di tempat pemerasan anggur Zeeb. Mereka terus mengejar orang Midian, dan kepala Oreb serta Zeeb dibawa kepada Gideon di seberang sungai Yordan."

Oreb dan Zeeb serta Kejahatannya terhadap Israel dan TuhanOreb dan Zeeb adalah dua pemimpin Midian yang menindas Israel dengan kejam. Bangsa Midian, bersama sekutu mereka, berulang kali menyerbu Israel, merampas hasil panen, dan meninggalkan bangsa Israel dalam kelaparan dan kemiskinan (Hakim-hakim 6:1-6).

Selain kejahatan mereka terhadap Israel, Oreb dan Zeeb juga mewakili bangsa yang tidak takut kepada Tuhan dan melawan umat pilihan-Nya. Mereka mengandalkan kekuatan sendiri dan berpikir bahwa mereka bisa bertahan melawan kehendak Allah.

Tindakan Allah terhadap Oreb dan Zeeb: Allah membangkitkan Gideon untuk memimpin Israel melawan Midian. Dengan hanya 300 orang, Gideon dan pasukannya, di bawah pimpinan Tuhan, mengalahkan tentara Midian yang jauh lebih besar. Oreb dan Zeeb melarikan diri tetapi akhirnya tertangkap dan dibunuh: Oreb di Gunung Oreb dan Zeeb di tempat pemerasan anggur yang kemudian dinamai sesuai namanya.

Allah menunjukkan bahwa kemenangan tidak bergantung pada jumlah pasukan atau kekuatan manusia, tetapi pada kuasa-Nya. Dengan cara yang ajaib, Dia membuktikan bahwa kejahatan tidak akan bertahan selamanya.

Renungan: Keangkuhan Melawan Tuhan Pasti Hancur: Kisah Oreb dan Zeeb mengingatkan kita bahwa mereka yang menindas umat Tuhan dan mengandalkan kekuatan sendiri akan berakhir dalam kehancuran. Seperti Oreb dan Zeeb, orang-orang yang tidak taat kepada Tuhan akan menghadapi akibat dari perbuatannya.

Namun, bagi mereka yang percaya dan bergantung pada Tuhan seperti Gideon, Tuhan akan memberikan kemenangan meskipun keadaan tampak mustahil. Oleh karena itu, kita harus selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap pergumulan hidup kita.

6. Zebah dan Salmuna

Mereka adalah raja-raja Midian yang dibunuh oleh Gideon setelah pertempuran. Gideon mengejar mereka hingga ke timur Sungai Yordan dan membalas dendam karena mereka telah membunuh saudara-saudaranya (Hakim-hakim 8:5-21).

Hakim-hakim 8:5-21

"Setelah itu berkatalah ia kepada orang-orang Sukot: 'Tolong berikan beberapa ketul roti kepada rakyat yang mengikuti aku, sebab mereka sudah lelah, dan aku masih mengejar Zebah dan Salmuna, raja-raja Midian.' Tetapi para pemuka Sukot berkata: 'Sudahkah Zebah dan Salmuna itu ada dalam tanganmu, sehingga kami harus memberikan roti kepada tentaramu?' ... Lalu Gideon menangkap kedua raja Midian itu, Zebah dan Salmuna, dan mengejutkan seluruh tentara mereka."

Zebah dan Salmuna serta Kejahatannya terhadap Israel dan Tuhan: Zebah dan Salmuna adalah dua raja Midian yang berperan besar dalam penindasan Israel. Mereka memimpin pasukan yang merampok hasil panen, menghancurkan ladang, dan menyebabkan penderitaan luar biasa bagi bangsa Israel selama bertahun-tahun (Hakim-hakim 6:1-6).

Tidak hanya itu, mereka juga membunuh saudara-saudara Gideon di Tabor (Hakim-hakim 8:18-19). Ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya sekadar penjajah, tetapi juga pelaku pembunuhan yang tidak mengenal belas kasihan. Mereka dengan sombong menganggap diri mereka tak terkalahkan, melawan umat pilihan Tuhan tanpa takut kepada-Nya.

Tindakan Allah terhadap Zebah dan Salmuna: Allah memberikan kemenangan kepada Gideon meskipun ia hanya memiliki 300 orang dalam pasukannya. Dengan strategi yang diberikan Tuhan, pasukan Midian dihancurkan dan Zebah serta Salmuna melarikan diri. Namun, Gideon mengejar mereka hingga ke Karkor dan menangkap mereka.

Ketika mereka dihadapkan kepada Gideon, ia mengingat kejahatan mereka di Tabor dan menuntut keadilan. Akhirnya, Gideon sendiri yang membunuh mereka sebagai hukuman atas dosa mereka terhadap Israel dan terhadap Tuhan.

Renungan: Hukuman bagi Kesombongan dan KejahatanKisah Zebah dan Salmuna mengajarkan bahwa tidak ada penguasa dunia yang dapat melawan Tuhan dan tetap bertahan. Mereka yang menindas umat Tuhan dan melakukan kejahatan pada akhirnya akan menerima pembalasan yang setimpal.

Ini juga menjadi peringatan bagi kita agar tidak hidup dalam kesombongan dan kejahatan. Sebaliknya, kita harus hidup dalam ketundukan kepada Tuhan dan percaya bahwa Dia adalah Hakim yang adil, yang akan menegakkan keadilan bagi umat-Nya.

Kesimpulan

Mazmur 83 mengacu pada berbagai musuh Israel yang dihancurkan oleh Tuhan dalam sejarah. Pemazmur meminta Tuhan untuk melakukan hal yang sama terhadap musuh-musuh mereka saat ini.

Dari ayat bahasan di atas, kita dapat mengambil pelajaran bahwa banyak sekali kejahatan yang dilakukan oleh musuh bangsa Israel dan semuanya itu juga sebagai gambaran musuh di zaman sekarang terhadap bangsa Israel rohani, yaitu umat Allah yang mencintai Tuhan Yesus Kristus. Namun, jangan takut, berdoalah kepada Allah Yang Maha Kuasa, maka Ia akan bertindak.

"Janganlah takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka."

2 Raja-raja 6:16

Amin.

Komentar

Postingan Populer