Mazmur 101 tentang "Hidup dengan Integritas" Seri Mazmur by Febrian

21 Maret 2025

Image by Freepik.com

Mazmur 101 tentang "Hidup dengan Integritas" Seri Mazmur

Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai Bagaimana setiap anak Tuhan wajib hidup dengan integritas dalam menjalankan segala aktivitasnya di dunia ini. Kiranya Tuhan Yesus memberikan hikmat dan pengertian-Nya bagi kita semua. 
Tuhan Yesus memberkati.

Mazmur 101 adalah mazmur yang ditulis oleh Daud, yang berisi tekadnya untuk hidup dalam kebenaran dan menjaga hatinya tetap bersih. Daud menyadari bahwa sebagai seorang pemimpin, dirinya harus menjadi teladan dalam keadilan dan kesetiaan.

Mazmur 101 <-- Klik untuk membaca keseluruhan pasal 

1. Memulai dari Diri Sendiri

Mazmur 101:1-2

"Aku hendak menyanyikan kasih setia dan keadilan, 
aku hendak bermazmur bagi-Mu, ya TUHAN. 
Aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela: 
bilakah Engkau akan datang kepadaku? 
Aku hendak hidup dalam ketulusan hatiku di dalam rumahku.

Perhatikan bagaimana Daud memulai dengan berkata, *"Aku hendak hidup dalam ketulusan hatiku di dalam rumahku." Ini penting sekali dalam kehidupan seorang raja, karena sebelum berbicara soal memimpin bangsa, Daud menegaskan pentingnya menjaga kehidupan pribadi dan keluarganya.

Ini tidak berlaku hanya bagi seseorang yang memimpin, tetapi bagi setiap orang yang hidup di dunia ini, wajib memelihara integritas dalam bertindak. Segala yang dilakukannya wajib memikirkan kepentingan orang lain, bukannya mementingkan dirinya sendiri. Ia harus menjadi orang yang bertanggung-jawab atas segala yang diperbuatnya.

Bagi seorang Kristen, setiap perbuatannya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah, karena apa yang kita miliki semuanya adalah milik Allah. Perhatikan perumpamaan berikut: Matius 25:14-30. Dalam kisah itu diberikan kepada setiap hamba tuannya, masing-masing talenta, sesuai kehendak dari tuannya itu. Pada akhirnya, talenta itu wajib dipertanggungjawabkan kepada tuannya lagi. Setiap orang yang tidak memiliki integritas, artinya tidak menjalankan perintah tuannya secara benar, maka menerima hukuman atas perbuatannya tersebut.

Seorang sahabat saya bernama Pak Anton, pernah bercerita tentang perusahaannya yang hampir bangkrut karena kesalahan manajemen. Dengan besar hati, tanpa menyalahkan bawahannya, Pak Anton dengan jujur mengakui bahwa dia terlalu sibuk mencari keuntungan hingga melupakan nilai kejujuran dalam bisnisnya. Ia kemudian mulai memperbaiki kebiasaan kerjanya: datang lebih awal, berkomunikasi terbuka dengan karyawannya, dan memberikan nilai-nilai kejujuran dan kebenaran pada seluruh karyawannya untuk menolak segala bentuk kecurangan. Pada akhirnya, dengan sendirinya kurang dari satu tahun, perusahaannya yang nyaris tutup itu kembali stabil dan seluruh karyawan terbebas dari ancaman PHK. Semua bermula dari keputusan sederhana: memulai perubahan dari dirinya sendiri.

2. Menjauhi Pengaruh Buruk

Mazmur 101:3

"Aku tidak akan menaruh sesuatu yang dursila di depan mataku; 
perbuatan murtad aku benci, itu tidak akan melekat kepadaku." 

Daud berkomitmen untuk menjauhkan dirinya dari pengaruh buruk. Dalam dunia saat ini, "sesuatu yang dursila" bisa hadir dalam berbagai bentuk — bacaan, atau tontonan yang tidak membangun, lingkungan pergaulan, yang mendorong kebiasaan buruk, atau kebiasaan kecil yang mengikis integritas kita.

1 Korintus 15:33

Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.

Seorang ibu rumah tangga yang saya kenal pernah berjuang dengan kecanduan media sosial. Ia sadar bahwa terlalu banyak waktu yang ia habiskan untuk melihat hal-hal yang membuatnya iri atau tidak puas dengan hidupnya sendiri. Dengan tekad kuat, ia mulai mengatur waktu layar, memilih konten yang membangun, dan meluangkan lebih banyak waktu untuk keluarganya. Hasilnya, relasi dengan suami dan anak-anaknya menjadi jauh lebih baik.

3. Hidup dengan Komitmen yang Teguh

Mazmur 101:6

"Mataku tertuju kepada orang-orang yang setia di negeri, 
supaya mereka tinggal bersama-sama aku; 
orang yang hidup dengan cara yang tak bercela akan melayani aku." 

Raja Daud memilih untuk dikelilingi oleh orang-orang yang hidup benar. Hidup kita pun akan sangat dipengaruhi oleh orang-orang yang kita izinkan masuk dalam lingkaran pergaulan kita. Pilihlah mereka yang mendorong kita bertumbuh dalam kebaikan dan kebenaran.

Jadi secara keseluruhan, raja Daud dalam Mazmur 101 ini, mengajarkan kita semua bahwa hidup dengan integritas bukan hanya diperkatakan, tetapi dilaksanakan dalam kehidupan keseharian yang konsisten. Mulailah dari hidup pribadi kita sendiri yang bersih, menolak segala pengaruh buruk, pilihlah untuk pergaulan dengan orang-orang yang hidupnya menjaga kebenaran. Mari kita berkomitmen untuk hidup dengan integritas, bukan untuk kesempurnaan diri, tetapi karena Tuhan memanggil kita untuk menjadi terang bagi dunia.

"Hendaklah kamu hidup dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada."

Kolose 4:5 

Amin.

Komentar

Postingan Populer