Vision Sunday - Heart for the House Ps. Jimmy Oentoro - Senior Pastor
09 Februari 2025
Vision Sunday - Heart for the House
Tanpa Visi yang jelas, hidup kita bisa liar. Visi 2025 ini kita akan dibuat lebih muda lagi. Apakah kita mau di rechargeable dengan kekuatan TUHAN?
Culture perlu komitmen hati kita. Intelektualitas kita perlu dibina. Contoh kita ke Singapore, kita akan didenda kalau buang sampah sembarangan. Itu culture, dimulai dengan denda, awalnya terpaksa. Lama kelamaan tidak lagi terpaksa. Contoh lain di Jepang, membersihkan ruangan kelas dimulai dari kecil di sekolah. Mereka sudah diajar untuk bertanggung jawab.
Kita juga punya culture, membangun diri kita dan membangun diri kita. Culture berasal dari "Kultura" yaitu bertumbuh. Kita harus punya budaya "Heart for the House", kita harus punya hati untuk Bait Allah yaitu Gereja kita.
Ps.Jimmy harus dioperasi setelah jatuh di Labuan Bajo, ia sangat takut karena belum pernah dioperasi. Kalau ada orang yang tidak takut, itu hebat sekali. Operasi itu 6 jam. Seseorang yang dioperasi akan dibius. Tidak sadar. Ibaratnya orang di Gereja itu dibius, mendengar firman itu seperti orang dibius, tidak sadar sangat takjub akan firman dan pujian. Begitu keluar dari Gereja seperti orang yang baru hilang pengaruh obat bius, seringkali bicara yang tidak-tidak. Ia tidak sadar berbicara apa saja.
Yohanes 2:13-21
2:13 Ketika hari raya Paskah
Tuhan Yesus masuk ke Bait Suci, membawa cambuk dan mengusir semua orang di situ. Orang-orang berjualan di Bait Suci, itu membuat marah Tuhan Yesus.
Murid-murid Tuhan Yesus teringat akan firman Tuhan "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.
Bait Allah yang dimaksud dalam Yohanes 2:20 adalah Bait Allah Kedua, yang dibangun setelah pembuangan di Babel. Namun, pada zaman Yesus, Bait Allah ini telah mengalami renovasi besar-besaran yang dimulai oleh Herodes Agung pada tahun sekitar 20–19 SM. Pembangunan ini berlangsung selama 46 tahun, hingga sekitar tahun 27–28 M, yang sesuai dengan waktu pelayanan awal Yesus.
Herodes memperluas dan memperindah Bait Allah sebagai proyek besar untuk memenangkan hati orang Yahudi, meskipun ia bukan raja yang disukai. Renovasi ini termasuk perluasan pelataran, pembangunan struktur baru, dan penggunaan marmer putih yang megah. Pembangunan ini sebenarnya terus berlanjut hingga sekitar tahun 63 M, hanya beberapa tahun sebelum dihancurkan oleh pasukan Romawi pada tahun 70 M.
Yohanes 2:13-21 - Transaksi
Aku ingin diam di dalam rumahMu.
Merenungkan awalnya 1 ayat setiap hari, terus menerus menjadi 1 pasal. Itu budaya yang hidup namanya.
Mazmur 84:10 Door keeper - membuka pintu. Kita ke Gereja bukan untuk hanya mendengar firman atau menyanyikan pujian, tetapi jadi Door Keeper, artian bebasnya adalah kita melayani dengan sukacita dan dan bersemangat. Door Keeper dimaksudkan Tuhan adalah menjaga integritas Bait Suci. Menjadi orang yang menyambut seseorang yang datang ke rumah Tuhan, Allah di Surga. Kita mau menjadi penjaga pintu di rumah Bapa kita. Memberikan senyum yang terindah dengan tulus, memberikan kasih kita kepada orang lain.
Kita di dalam jemaat Gereja, harus menjadi "Door keeper" yang memberikan senyum kita dengan tulus, atau menjadi "pedagang kambing" yang transaksi di Gereja. 1 Samuel 16:7 "Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah" Allah melihat hati kita dalam kita menyambut setiap orang yang masuk ke dalam Gereja kita.
Kesaksian: temannya Ps.Jimmy yang pembuluh darah jantung tertutup, harus segera dioperasi. seseorang yang masih punya asuransi akan aman. Setiap orang yang ke Gereja harus punya Asuransi. Asuransi itu adalah menjamin kita untuk bisa memiliki jaminan bagi setiap orang yang bertindak. Apa asuransi kita, Allah melihat hati setiap yang mau menyediakan dirinya menjadi Door Keeper.
Syarat berikutnya menjadi Door Keeper, adalah Tidak terlambat ke Gereja. kita harus strong dan alive, tidak bermalas-malasan. Semangat sebagai tuan rumah.
Jadi perjalanan hidup manusia:
Incline (meningkat) --> Performa (kinerja baik) --> God Statutes (ketetapan Allah) --> Very end (sampai mati).
Contoh-contoh God Statutes (ketetapan Allah):
Kejujuran: Allah menghendaki kejujuran dalam semua urusan dengan orang lain, termasuk timbangan dan takaran.
Tidak boleh mencuri atau menipu: Allah melarang pencurian dan penipuan dalam segala bentuknya.
Kasih kepada Allah: Perintah-perintah Allah dimaksudkan untuk mengarahkan manusia pada jalan integritas dan kebebasan Alkitabiah.
Bagaimana ketetapan Allah diterapkan kepada manusia
Ketetapan-ketetapan Allah dapat diterapkan pada kehidupan manusia dengan menaati kejujuran dalam semua urusan dengan orang lain.
Ketetapan-ketetapan Allah dapat diterapkan pada kehidupan manusia dengan menaati perintah-perintah Allah.
Ada yang mengatakan bahwa berjalan di jalan ketetapan-ketetapan Allah tidak akan terasa membatasi jika kasih kepada Allah menjadi inti motivasinya.
Kesimpulan:
Setiap orang harus memiliki kecintaan pada Rumah Tuhan dalam hal mempunyai sikap hati sebagai penjaga pintu bukan pedagang, itu akan menjadikan kita memiliki kehidupan yang terus naik tidak pernah turun, selalu jadi kepala tidak pernah jadi ekor, hingga akhir hayat kita.
Amin.
Komentar
Posting Komentar