Mazmur 64 Tentang "Diserang musuh, namun dibela Allah" Seri Mazmur by Febrian

10 Februari 2025

Sumber gambar: Freepik.com

Mazmur 64 Tentang "Diserang musuh, namun dibela Allah" Seri Mazmur

Bapak/Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai kesaksian Raja Daud dalam menghadapi kejahatan orang-orang yang memusuhinya dan bagaimana tindakan Allah yang menolongnya. 

Mazmur 64:1-10 [TB]

1 Dengarkanlah, ya Allah, suaraku pada waktu aku mengeluh, jagalah nyawaku terhadap musuh yang dahsyat!

Sembunyikanlah aku terhadap persepakatan orang jahat, 

 terhadap keramaian orang-orang yang melakukan kejahatan, 

yang menajamkan lidahnya seperti pedang, 

yang membidikkan kata-kata yang pahit seperti panah, 

 untuk menembak orang yang tulus hati dari tempat tersembunyi.

Sekonyong-konyong mereka menembak dia dengan tidak takut. 

 Mereka teguh dalam niat jahatnya, 

mereka berunding hendak memasang jerat, 

 mereka berkata: "Siapa yang melihatnya?" 

 Mereka merancangkan kejahatan dengan berani, 

 mereka menyembunyikan rancangan mereka, 

 hati dan batin mereka pun dalam-dalam!

Tetapi Allah menembak mereka dengan panah; 

 sekonyong-konyong mereka terluka! 

 

Mereka dibuat tersandung oleh lidah mereka sendiri, 

 setiap orang yang melihat mereka menggeleng kepala.

Maka semua orang menjadi takut 

dan memberitakan perbuatan Allah, 

 dan mengerti pekerjaan-Nya. 

 

10 Orang benar akan bersukacita karena TUHAN 

 dan berlindung pada-Nya; 

 semua orang yang tulus hati akan bermegah.

Mazmur 64 adalah doa yang dipanjatkan oleh raja Daud kepada TUHAN, Allahnya, untuk mohon dilindungi dari musuh yang merancangkan kejahatan terhadapnya. 

Pada bagian awal, Daud menggambarkan bagaimana musuh menggunakan perkataan mereka sebagai senjata, menajamkan lidah seperti pedang dan membidik kata-kata pahit seperti panah. Ini menggambarkan betapa berbahayanya fitnah dan persekongkolan jahat yang dilakukan oleh orang. Kita pun mungkin pernah mengalami luka bathin waktu dikhianati oleh teman kita sendiri, atau bahkan saudara sendiri, dengan kata-kata fitnah atau kesaksian palsu.

Akan tetapi jika kita perhatikan bagian kedua dari Mazmur ini, raja Daud menunjukkan keadaan yang sebaliknya. Ia menyaksikan, bahwa Tuhan sendiri yang akan bertindak terhadap orang fasik, dengan menembak mereka dengan panah Ilahi, hingga mereka jatuh oleh perkataan mereka sendiri. Firman Tuhan ini mengajar kita, bahwa keadilan Tuhan tidak pernah tertunda, sehingga setiap orang yang tetap hidup dalam kebenaran akan melihat Tuhan sendiri akan bertindak.

Orang benar dipanggil untuk bersukacita dalam perlindungan Tuhan. Jadi sekalipun menghadapi fitnah, ancaman, ataupun serangan musuh, kita diajar untuk hanya berlindung kepada-Nya, bukan membalas dengan kejahatan. Tuhan juga mau kita mempercayakan segala sesuatunya kepada Tuhan, hingga Tuhan akan memunculkan kebenaran sejati dan pada akhirnya Tuhan akan dipermuliakan.

Demikianlah kita harus mempunyai cara hidup yang berbeda dari orang dunia, untuk menonaktifkan "mekanisme membela diri" dalam menghadapi serangan musuh, melainkan menyerahkan segalanya kepada Tuhan Yesus Kristus, Allah kita Yang Berhak untuk membalas segala kejahatan yang diarahkan kepada kita. Ia akan bertindak.

"TUHAN adalah tempat perlindungan bagi orang yang terinjak, tempat perlindungan pada waktu kesesakan."

Mazmur 9:10 

Amin.