Mazmur 54 Tentang "Memiliki iman yang teguh dalam menghadapi persoalan" Seri Mazmur by Febrian

30 Januari 2025

Gambar oleh Totol1959 dari Pixabay

Mazmur 54 Tentang "Memiliki iman yang teguh dalam menghadapi persoalan" Seri Mazmur

Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai cara memiliki iman yang teguh dalam menghadapi persoalan. Semoga kita semua bisa mendapat berkat dari firman Tuhan tersebut. kiranya Tuhan Yesus memberkati. 

Mazmur 54

Doa dalam menghadapi musuh

54:1 Untuk pemimpin biduan. 
Dengan permainan kecapi. 
Nyanyian pengajaran Daud, ketika orang Zifi datang mengatakan kepada Saul: "Daud bersembunyi kepada kami." 

Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, 
berilah keadilan kepadaku karena keperkasaan-Mu! 
Ya Allah, dengarkanlah doaku, 
berilah telinga kepada ucapan mulutku! 
Sebab orang-orang yang angkuh bangkit menyerang aku, 
orang-orang yang sombong ingin mencabut nyawaku; 
mereka tidak mempedulikan Allah. 

Sela 

Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; 
 Tuhanlah yang menopang aku. 
Biarlah kejahatan itu berbalik kepada seteru-seteruku; 
binasakanlah mereka karena kesetiaan-Mu! 

Dengan rela hati aku akan mempersembahkan korban kepada-Mu, 
bersyukur sebab nama-Mu baik, ya TUHAN. 
Sebab Ia melepaskan aku dari segala kesesakan, 
dan mataku memandangi musuhku.

Mazmur di atas adalah curahan hati Daud mengenai kejadian yang dialaminya sewaktu ia bersembunyi dari kejaran raja Saul.

1 Samuel 23:1 - 24:22 <-- Klik untuk membaca ayat tersebut

Pelajaran yang dapat kita ambil dari sikap raja Daud dalam menghadapi situasi mencekam tersebut, adalah:

1. Daud membawa perkaranya kepada TUHAN, Allahnya

Dari pertama kali ia mendengar kabar bahwa ada orang Zif yang membocorkan tempat persembunyian nya di Padang Gurun Zif di Koresa, Daud membawa perkaranya kepada TUHAN. 

Ia tidak sibuk sendiri dengan ketakutannya, atau sibuk mempersiapkan strategi perangnya. Ia datang kepada Allah, Gunung Batunya, tempat perlindungannya yang teguh.

Dalam ketakutan dan kegentarannya, raja Daud memohon keselamatan kepada Allah karena nama-Nya yang agung. Ia mohon diberi keadilan karena keperkasaan-Nya. 

Ia sangat berharap doanya didengarkan Allah, sebab orang-orang angkuh yang tidak mempedulikan Allah itu telah bangkit hendak menyerangnya dan ingin mencabut nyawanya.

Dalam kesempatan ini, kita diajar untuk juga mengingat pada saat kita dalam situasi yang tidak menguntungkan, atau bahkan dalam keadaan yang terjepit, jangan kita sibuk memikirkan dampak dari masalah kita, atau sibuk memikirkan jalan keluar dari masalah kita. Nomor satu, Datang kepada Allah, bawa perkara kita kepada-Nya.

Pada saat kita membawa perkara kita kepada Allah, mungkin kita terlebih dahulu introspeksi keadaan kita, apakah ada dosa ataupun kesalahan kita sebelumnya, sehingga bisa jadi situasi dan kondisi kita terjadi karena hukuman Allah. Mohonlah pengampunan dan pengudusan dari Allah dalam kerendahhatian kita. 

2. Bangkitlah berimanlah Allah segera menolong

Di saat kita mendekat kepada Allah dalam doa kita, berimanlah bahwa Allah mendengar segala seru doa kita. Ia yang berkenan mendengarkan kita, pasti juga akan melepaskan kita dari segala ancaman yang akan menimpa kita. 

Pada saat menaikkan doanya, raja Daud mengimani bahwa sesungguhnya, Allah adalah penolongnya yang satu-satunya, Ialah yang menopang nya sehingga sanggup kembali bangkit. 

Ia yakin dan percaya bahwa Allah akan membuat kejahatan itu berbalik kepada musuh-musuhnya, dan membinasakan mereka karena kesetiaan-Nya.

3. Daud bersyukur karena Tuhan telah bertindak

Raja Daud dikuatkan oleh imannya dan dengan rela hati akan mempersembahkan korban kepada Allah. Ia menyadari dan bersyukur oleh sebab kebaikan TUHAN, sebab telah melepaskan nya dari segala kesesakan, sehingga matanya kembali tegak berdiri memandangi musuh-musuhnya dengan gagah dan berani. 

Allah mau kita pun memiliki sikap hati yang seperti itu, yaitu memiliki iman dan keyakinan, bahwa Ia telah berkenan mendengarkan doa kita dan bersyukur karena Ia sudah bertindak. Belajar dari Raja Daud yang tidak lagi tinggal dalam "kesesakan", karena Sang Sumber Pengharapan nya telah bertindak dan pasti akan membebaskan dirinya.

Sebab itu, marilah kita mendekati Allah dengan hati yang tulus dan iman yang teguh; dengan hati yang sudah disucikan dari perasaan bersalah, dan dengan tubuh yang sudah dibersihkan dengan air yang murni.

Ibrani 10:22

Amin.

Komentar

Postingan Populer