Mazmur 41 tentang "Bukan membalas melainkan mengasihi" Seri Mazmur by Febrian
Mazmur 41 tentang "Bukan membalas melainkan mengasihi" Seri Mazmur
Mazmur 41:1-14 <-- Klik di sini untuk membaca keseluruhan pasal
I. Kasih kepada Orang Lemah
Tuhan Allah, dalam Mazmur 41:2-3 berfirman, "Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! Tuhan akan meluputkan dia pada waktu celaka. Tuhan akan melindungi dia dan memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi; Engkau tidak akan membiarkan dia diserahkan kepada nafsu musuhnya."
Dalam ayat ini, kita diajarkan bahwa Tuhan menginginkan setiap orang, wajib memperhatikan orang yang lemah, yaitu orang yang sedang dalam kesulitan, penyakit, Kemalangan atau pun dijahati orang lain. Pertolongan kita adalah wujud nyata dari iman dan kasih kita kepada Tuhan.
Jadi di saat kita menunjukkan kasih kita kepada orang lain, Tuhan senang dan pasti akan memberkati kita dengan perlindungan dan pemeliharaan-Nya.
Amsal 19:17, "Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu".
Lukas 18:22, "Mendengar itu Yesus berkata kepadanya: 'Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin'"
Mari mulai saat ini, kita memperhatikan sekeliling kita, siapa yang sedang dalam kondisi lemah? Mulailah dari lingkaran komunitas terdekat kita dulu: Pasangan kita, kekasih kita, anak kita, orang tua kita, saudara kita, sahabat kita. Baru mulai ke lingkaran-lingkaran komunitas yang lebih luas: kolega kita, karyawan di tempat usaha kita, jemaat gereja kita, lingkungan tetangga, dsb. Hingga akhirnya kita arahkan pandangan kita kepada orang yang tidak kita kenal: pengemis papa dan cacat, yayasan yatim piatu, dsb.
II. Menghadapi Pengkhianatan dengan Iman
Dalam Mazmur 41:10, raja Daud menyampaikan rasa sakit hatinya karena dikhianati oleh sahabatnya sendiri. "Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku."
Pengkhianatan adalah pengalaman yang sangat menyakitkan, terutama jika datang dari orang yang kita percayai. Namun, raja Daud mengajarkan kita untuk tetap percaya kepada Tuhan meskipun kita dikhianati. Melalui kesaksiannya, kita bisa belajar bahwa Tuhan adalah tempat perlindungan yang sejati, dan Dia Yang Setia tidak akan pernah meninggalkan kita sedetik pun.
Ulangan 31:8
Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati."
Ulangan 32:35
Hak-Kulah dendam dan pembalasan, pada waktu kaki mereka goyang, sebab hari bencana bagi mereka telah dekat, akan segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka.
Tuhan memberikan kita suatu pelajaran baru, yaitu menghadapi segala bentuk kejahatan, fitnah, kedengkian, perbuatan jahat orang lain, dengan tegar, tetap tegak, namun bukan menghadapi sendirian, melainkan menyerahkan segalanya kepada kedaulatan Tuhan, Allah semesta Alam.
Pembalasan adalah Hak dari Tuhan, bukan hak kita. Dalam menghadapi kenyataan pahit, langkah pertama adalah duduk diam berseru kepada Tuhan, nantikanlah pertolongan dari atas
III. Kisah Yusuf: Pengkhianatan dan Pengampunan
Kisah Yusuf, yang terdapat dalam Kejadian 37-50, adalah contoh luar biasa tentang pengkhianatan dan pengampunan. Yusuf, yang sangat dikasihi oleh ayahnya Yakub, dikhianati oleh saudara-saudaranya sendiri. Mereka merasa iri hati dan akhirnya menjual Yusuf sebagai budak ke Mesir. Yusuf mengalami penderitaan besar, namun ia tetap setia kepada Tuhan dan percaya bahwa Tuhan memiliki rencana dalam hidupnya.
Meskipun Yusuf mengalami pengkhianatan yang menyakitkan, Tuhan selalu bersamanya. Yusuf akhirnya diangkat menjadi pemimpin yang sangat dihormati di Mesir. Ketika saudara-saudaranya datang kepadanya untuk meminta bantuan selama masa kelaparan, Yusuf memilih untuk mengampuni mereka. Ia berkata, "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar" (Kejadian 50:20).
Kesimpulan Mazmur 41
Mazmur 41 dan kisah Yusuf mengajarkan kita tentang berkat bagi orang yang tetap setia dan mengasihi meskipun dikhianati. Dalam Mazmur 41, Daud menunjukkan bahwa Tuhan akan melindungi dan memberkati mereka yang memperhatikan orang lemah dan tetap setia dalam iman. Yusuf, meskipun dikhianati, menunjukkan kasih dan pengampunan yang luar biasa kepada saudara-saudaranya. Pengampunan Yusuf adalah cerminan dari ajaran Mazmur 41 tentang kasih dan perlindungan Tuhan.
Kita diajarkan untuk mengikuti teladan Yusuf, mengasihi dan mengampuni bahkan ketika dikhianati. Tuhan melihat setiap tindakan kasih kita dan akan memberkati kita dengan kelimpahan. Seperti Yusuf, kita dapat percaya bahwa Tuhan memiliki rencana yang baik dalam hidup kita, bahkan melalui penderitaan dan pengkhianatan.
"Tetapi kamu, Tuhan, kasihanilah aku dan tegakkanlah aku, maka aku hendak memberi pembalasan kepada mereka."
Mazmur 41:11
Amin.
Komentar
Posting Komentar