Mazmur 39 tentang "Belajar bijaksana dalam menjalani hidup" Seri Mazmur by Febrian
11 Januari 2024
Mazmur 39 tentang "Belajar bijaksana dalam menghadapi hidup" Seri Mazmur
Mazmur 39
Mazmur 39 mengingatkan kita akan kefanaan hidup dan pentingnya memanfaatkan waktu dengan bijaksana.
Dalam renungan ini, kita diajak merenungkan betapa singkatnya hidup dan betapa rapuhnya manusia di hadapan Tuhan. Pemazmur berusaha menjaga diri dari dosa dengan lidahnya, namun penderitaan yang dialaminya semakin berat. Kita diingatkan bahwa hidup ini fana, seperti bayangan yang berlalu. Betapa sering kita mempeributkan hal-hal yang sia-sia, tanpa menyadari bahwa semua itu hanya sementara.
Dalam penderitaan dan pergumulannya, pemazmur memohon kepada Tuhan untuk mengajarkan betapa fana hidup ini, agar ia dapat hidup dengan bijaksana dan berharap hanya kepada Tuhan. Dia meminta pembebasan dari dosa-dosanya dan agar tidak menjadi celaan bagi orang-orang bebal.
Doa dan harapan pemazmur menjadi pelajaran bagi kita semua. Kita diajak untuk mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan, yang adalah sumber pengharapan sejati. Dalam setiap pergumulan hidup, kita diingatkan untuk bergantung sepenuhnya kepada-Nya, menyerahkan segala keluh kesah kita, dan memohon belas kasihan-Nya .
Berikut beberapa aplikasi praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Menghargai Waktu dengan Bekerja Keras untuk Tuhan: Pdt. Dr. Stephen Tong menekankan konsep "squeeze-ism," yaitu hidup yang diperas dengan bekerja keras bagi Tuhan, bukan menikmati dunia secara berlebihan. Beliau mengajak kita untuk mengisi hari-hari dengan dedikasi penuh kepada Allah, menyadari bahwa hidup ini singkat dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
- Berfokus pada Hal-Hal yang Bernilai Kekal: Renungan dari GBIK mendorong kita untuk mengisi waktu dengan bersekutu dengan Tuhan, membaca firman-Nya, dan melayani sesama. Dengan demikian, kita mengutamakan hal-hal yang bersifat kekal dan tidak terjebak dalam kesia-siaan duniawi.
- Menerima Disiplin Tuhan dengan Rendah Hati: Mazmur 39 juga menggambarkan pergumulan Daud yang menerima disiplin Tuhan. Kita diajak untuk meneladani sikap Daud yang tetap berharap kepada Tuhan dalam penderitaan, menyadari bahwa hidup ini sementara, dan menaruh seluruh harapan kepada-Nya.
- Menyadari Singkatnya Hidup dan Menjalani dengan Bijaksana: Renungan dari WarungSaTeKaMu mengingatkan bahwa kesadaran akan singkatnya hidup seharusnya mendorong kita untuk hidup sesuai kehendak Tuhan, menjadikan setiap detik hidup berarti dengan hidup bagi Yesus.
"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana."
Mazmur 90:12
Amin.
Komentar
Posting Komentar