Mazmur 38 tentang "Pergumulan dan Harapan di Tengah Penderitaan" Seri Mazmur by Febrian
10 Januari 2024
Mazmur 38 tentang "Pergumulan dan Harapan di Tengah Penderitaan" Seri Mazmur
Mazmur 38 <-- Klik untuk membaca keseluruhan pasal.
Mazmur di atas, adalah mazmur pengakuan dosa dan permohonan pertolongan yang ditulis oleh Daud. Mazmur ini menggambarkan pergumulan yang mendalam akibat dosa, penyakit, dan tekanan dari musuh. Di tengah penderitaan yang berat, Daud menunjukkan iman yang teguh kepada Allah sebagai satu-satunya sumber pengharapan.
1. Pergumulan Akibat Dosa (Mazmur 38:1-11)
"Mazmur Daud pada waktu mempersembahkan korban peringatan. (38-2) TUHAN, janganlah menghukum aku dalam geram-Mu, dan janganlah menghajar aku dalam kepanasan murka-Mu; 38:2 (38-3) sebab anak panah-Mu menembus aku, tangan-Mu telah turun menimpa aku. 38:3 (38-4) Tidak ada yang sehat pada dagingku oleh karena amarah-Mu, tidak ada yang selamat pada tulang-tulangku oleh karena dosaku; 38:4 (38-5) sebab kesalahanku telah menimpa kepalaku; semuanya seperti beban berat yang menjadi terlalu berat bagiku. 38:5 (38-6) Luka-lukaku berbau busuk, bernanah oleh karena kebodohanku; 38:6 (38-7) aku terbungkuk-bungkuk, sangat tertunduk; sepanjang hari aku berjalan dengan dukacita. 38:7 (38-8) Sebab pinggangku penuh radang, tidak ada yang sehat pada dagingku; 38:8 (38-9) aku kehabisan tenaga dan remuk redam, aku merintih karena degap-degup jantungku. 38:9 (38-10) Tuhan, Engkau mengetahui segala keinginanku, dan keluhkupun tidak tersembunyi bagi-Mu; 38:10 (38-11) jantungku berdebar-debar, kekuatanku hilang, dan cahaya matakupun lenyap dari padaku.
Raja Daud merasakan beban hidupnya berat akibat dosa-dosanya. Begitu beratnya beban itu dan terasa terlalu berat mempengaruhi tubuh dan jiwanya. Dosanya membawa konsekuensi yang nyata, baik secara fisik maupun emosional baginy a.Daud menggambarkan penderitaan fisik yang mengerikan sebagai akibat dari dosa. Ini bukan hanya persoalan jasmani, tetapi juga emosional. Dia merasa terasing dari orang-orang di sekitarnya, termasuk teman dan keluarganya.
2. Respons dalam menghadapi kejahatan (Mazmur 38:12-15)
"38:11 (38-12) Sahabat-sahabatku dan teman-temanku menyisih karena penyakitku, dan sanak saudaraku menjauh. 38:12 (38-13) Orang-orang yang ingin mencabut nyawaku memasang jerat, orang-orang yang mengikhtiarkan celakaku, memikirkan kehancuran dan merancangkan tipu daya sepanjang hari. 38:13 (38-14) Tetapi aku ini seperti orang tuli, aku tidak mendengar, seperti orang bisu yang tidak membuka mulutnya; 38:14 (38-15) ya, aku ini seperti orang yang tidak mendengar, yang tak ada bantahan dalam mulutnya. "
Daud memilih untuk tidak membalas hinaan dan tuduhan dari musuh-musuhnya. Sebaliknya, dia menyerahkan semuanya kepada Tuhan, percaya bahwa Tuhan akan bertindak sesuai dengan keadilan-Nya. Ini seharusnya menjadi bahan renungan buat kita, dalam menghadapi segala tantangan kehidupan, bahwa kita tidak menyerang balik kepada orang yang menyerang kita.
4. Pengakuan dan Penyerahan Diri (Mazmur 38:18-23)
"38:16 (38-17) Pikirku: "Asal mereka jangan beria-ria
karena aku, jangan membesarkan diri terhadap aku apabila kakiku goyah! "" 38:17 (38-18) Sebab aku mulai jatuh karena tersandung, dan aku selalu dirundung kesakitan; 38:18 (38-19) ya, aku mengaku kesalahanku, aku cemas karena dosaku. 38:19 (38-20) Orang-orang yang memusuhi aku besar jumlahnya, banyaklah orang-orang yang membenci aku tanpa sebab; 38:20 (38-21) mereka membalas yang jahat kepadaku ganti yang baik, mereka memusuhi aku, karena aku mengejar yang baik. 38:21 (38-22) Jangan tinggalkan aku, ya TUHAN, Allahku, janganlah jauh dari padaku ! 38:22 (38-23) Segeralah menolong aku, ya Tuhan, keselamatanku!
Raja Daud menyadari bahwa ia mulai menjadi goyah dan kehilangan kestabilan mentalnya. Ia mulai jatuh tersandung dan kesakitan. Namun di tengah pergumulan nya tersebut, Raja Daud tidak hanya mengakui dosa-dosanya, tetapi juga menunjukkan penyerahan total kepada Tuhan. Dia memohon kepada Tuhan agar tidak meninggalkannya dan tetap bersamanya.
Kesimpulan dan Aplikasi
Mazmur 38 mengajarkan kita tentang pentingnya mengakui dosa, memohon pengampunan, dan berserah penuh kepada Tuhan. Penderitaan akibat dosa adalah nyata, tetapi pengharapan dalam Tuhan memberikan kekuatan untuk bertahan dan pulih.
Mari kita berdoa:
Tuhan, kami datang di hadapan-Mu dengan hati yang penuh penyesalan. Ampunilah dosa-dosa kami dan angkatlah beban yang menekan jiwa kami. Berilah kami kekuatan untuk bertahan dalam penderitaan dan keyakinan bahwa Engkau tidak akan pernah meninggalkan kami. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.
"Marilah kita mengaku dosa kita, sebab Dia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
1 Yohanes 1:9
Amin.
Komentar
Posting Komentar