Mazmur 19 "Tujuan hidupku adalah memberitakan Kemuliaan Allah dalam hidupku" Seri Mazmur

8 Desember 2024



Sumber gambar: di sini

Mazmur 19 "Tujuan hidupku adalah memberitakan Kemuliaan Allah dalam hidupku" Seri Mazmur 

Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai apa sesungguhnya yang menjadi tujuan hidup kita. Mari kita pelajari dari ungkapan perasaan raja Daud yang dituangkannya dalam Mazmur di bawah ini. Kita ketahui bahwa penulisan Mazmur ini lahir dari pengalaman pribadinya, setelah Tuhan Allah membebaskannya dari segala persoalan kehidupan yang sudah menghimpitnya selama ini. Ini adalah doa ucapan syukur dari seseorang yang sudah terbebas dari segala hal yang buruk dalam hidupnya.

Mazmur 19:1-14 (TB)

19:1 Untuk pemimpin biduan. 
Mazmur Daud. 

19:2 Langit menceritakan kemuliaan Allah, 
dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; 
hari meneruskan berita itu kepada hari, 
dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. 
Tidak ada berita dan tidak ada kata, 
suara mereka tidak terdengar; 
tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, 
dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. 
Ia memasang kemah di langit untuk matahari, 
yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, 
girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya. 
Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; 
tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya. 

19:8 Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; 
peraturan TUHAN itu teguh, 
memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. 
Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; 
perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya. 
Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; 
hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya, 
lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; 
dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah. 
Lagipula hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu, 
dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar. 
Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? 
Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari. 
Lindungilah hamba-Mu, juga terhadap orang yang kurang ajar; 
janganlah mereka menguasai aku! 
Maka aku menjadi tak bercela dan bebas dari pelanggaran besar. 

19:15 Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan 
renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku. 

Dalam Mazmur di atas, kita dapat turut merasakan perasaan yang diungkapkan raja Daud di dalamnya. Betapa ia bersukaria penuh ucapan syukur dan kekaguman akan kemuliaan Allah dalam hidupnya. 

Dalam bagian pertama dalam Mazmur 19:2-7 [TB], diceritakan bahwa Alam Semesta ini bersama-sama menceritakan kemuliaan Allah dan memberitakan pekerjaan tangan-Nya, dari hari ke hari, malam demi malam. Jika kita dalam kesulitan dan persoalan, pergumulan dan masalah berat, keluarlah dari segala permasalahan itu dan saksikan betapa dahsyatnya Tuhan menciptakan alam semesta ini. Dengan menyaksikannya kita akan sadar, betapa kecilnya persoalan dan masalah kita di hadapan Tuhan. Ia adalah Allah yang sanggup mengerjakan segala hal, termasuk memberikan solusi atas segala permasalahan kita. Jangan fokus pada masalah itu, tetapi Fokus lah kepada Tuhan dan Muliakanlah Dia yang Maha Dahsyat dan Agung. Itulah tujuan utama kehidupan kita.

Melangkah ke bagian kedua dalam Mazmur 19:8-14, raja Daud menyadari bahwa seluruh kekuatan yang menyebabkannya bisa bertahan hingga sanggup mengatasi segala permasalahan kehidupannya, semata-mata hanyalah firman Tuhan. Di dalam firman-Nya, raja Daud diberi kesegaran, diberi kesukaan besar, matanya bercahaya karena girang besar. 

Rasa takut akan Tuhan berasal dari mengagumi kemuliaan Allah yang dituliskan dalam firman-Nya dan diwujudkan dalam pertolongan-Nya menghadapi segala permasalahan hidupnya. Inilah yang dikatakan raja Daud keindahan yang lebih daripada banyak emas tua dan rasanya lebih manis daripada madu yang berasal dari tetesan sarang lebah. 

Raja Daud menyadari sepenuhnya, bahwa firman Tuhan sajalah yang mengingatkannya agar terhindar dari segala kesesatan, dibebaskan dari segala yang tidak disadarinya, serta melindunginya dari semua orang kurang ajar. 

Pada bagian penutup dalam Mazmur 19:15, raja Daud berharap semoga Tuhan Allah, gunung batu dan penebusnya, berkenan akan ucapan mulutnya dan renungan hatinya saat itu.

Demikianlah kita dapat mengambil pelajaran berharga yang luar biasa dari renungan dan doa raja Daud, sehingga kita menyadari tujuan hidup kita bukan mencari segala kebutuhan hidup kita, bukan mencari pemenuhan keinginan hati kita, namun semata-mata adalah memberitakan segala perbuatan ajaib dan kemuliaan Allah dalam kehidupan kita setiap hari, sampai Tuhan memanggil kita pulang kembali.

Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada

Mazmur 146:2  

Mazmur 19: Kemuliaan Tuhan dalam Ciptaan dan Firman-Nya

Amin

Komentar

Postingan Populer