Mazmur 15 "Siapa yang boleh datang kepada Tuhan" Seri Mazmur by Febrian
04 Desember 2024
Mazmur 15 "Siapa yang boleh datang kepada Tuhan" Seri Mazmur
Shaloom, Bapak/Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai syarat-syarat bagi setiap orang yang rindu datang kepada Tuhan, untuk bersekutu dengan-Nya.
Kiranya Tuhan Yesus memberkati.
Mazmur 15
Siapa yang boleh datang kepada TUHAN?
Mazmur Daud.
TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu?
Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?
Yaitu dia yang:
- berlaku tidak bercela, yang
- melakukan apa yang adil dan yang
- mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang
- tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang
- tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang
- tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang
- memandang hina orang yang tersingkir, tetapi
- memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang
- berpegang pada sumpah, walaupun rugi; yang
- tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan
- tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah.
Demikianlah halnya kita menghadap ke hadirat Allah, jauh melebihi kita pergi ke gedung opera dan ruang kuliah, bahkan jauh melebihi menghadap ke Presiden atau Raja. Kita wajib mempersiapkan diri dengan hal-hal yang dipesankan Tuhan dalam Mazmur 15 di atas tadi.
Mari kita bahas satu per satu bagian ayat di atas:
Renungan Mazmur 15: "Siapa yang Boleh Datang kepada Tuhan?"
Raja Daud menceritakan syarat-syarat untuk dapat tinggal di hadirat Tuhan, dalam bentuk pertanyaannya kepada TUHAN:
"TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?"
Dalam bahasa Ibrani, pertanyaan ini ditulis sebagai:
"יְהוָה מִי-יָגוּר בְּאָהֳלֶךָ מִי-יִשְׁכֹּן בְּהַר-קָדְשֶׁךָ"
(Transliterasi: YHVH mi yagur be’oholekha, mi yishkon behar qadshekha)
Berikut adalah jawaban yang diberikan dalam Mazmur ini:
1. Berlaku Tidak Bercela
"הוֹלֵךְ תָּמִים" (holekh tamim),
Orang yang berintegritas, hidupnya lurus dan tidak bercela di hadapan Tuhan dan manusia.
2. Melakukan Apa yang Adil
"וּפֹעֵל צֶדֶק" (ufo’el tsedeq),
Ia selalu bertindak dengan keadilan, tidak memihak atau berbuat curang.
3. Mengatakan Kebenaran dengan Segenap Hati
"וְדֹבֵר אֱמֶת בִּלְבָבוֹ" (vedover emet bilvavo),
Ia selalu berkata jujur dari hatinya, bukan hanya di bibirnya.
4. Tidak Menyebarkan Fitnah
"לֹא-רָגַל עַל-לְשׁוֹנוֹ" (lo ragal al leshono),
Ia tidak pernah menggunakan lidahnya untuk merusak reputasi orang lain.
5. Tidak Berbuat Jahat terhadap Temannya
"לֹא-עָשָׂה לְרֵעֵהוּ רָעָה" (lo asah lere’ehu ra’ah),
Ia tidak menyakiti teman atau sesamanya.
6. Tidak Menimpakan Cela kepada Tetangganya
"וְחֶרְפָּה לֹא-נָשָׂא עַל-קְרוֹבוֹ" (vecherpah lo nasa al qerovo),
Ia menghormati tetangganya dan tidak mencela mereka.
7. Memandang Hina Orang yang Tersingkir tetapi Memuliakan Orang yang Takut akan Tuhan
"נִבְזֶה בְעֵינָיו נִמְאָס" (nivzeh be’enav nim’as),
Ia memandang rendah perbuatan orang fasik tetapi menghormati dan menghargai orang yang hidup dalam takut akan Tuhan.
8. Berpegang pada Sumpah Walau Rugi
"נִשְׁבַּע לְהָרַע וְלֹא יָמִיר" (nishba lehera velo yamir),
Ia tetap setia pada janjinya meski harus merugi.
9. Tidak Makan Riba
"כַּסְפּוֹ לֹא-נָתַן בְּנֶשֶׁךְ" (kaspoh lo natan beneshek),
Ia tidak meminjamkan uang dengan bunga tinggi yang memberatkan orang lain.
10. Tidak Menerima Suap Melawan Orang Tak Bersalah
"וְשֹׁחַד עַל-נָקִי לֹא-לָקָח" (veshohad al naqi lo lakach).
Ia tidak menerima suap sehingga merugikan orang yang tidak bersalah.
Kesimpulan
"Orang yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya."
Komentar
Posting Komentar