Mazmur 14 Kebebalan Manusia Seri Mazmur by Febrian

03 Desember 2024




Mazmur 14 Kebebalan Manusia Seri Mazmur 

Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai "Kebebalan Manusia di hadapan Allah", dipersembahkan untuk kemuliaan Allah. Semoga kita semua bisa mendapat berkat dari firman TUHAN ini. 

Tuhan Yesus memberkati.

Mazmur 14:1-7

Kebebalan manusia

Untuk pemimpin biduan. 
Dari Daud. 

Orang bebal berkata dalam hatinya: 
"Tidak ada Allah." 
Busuk dan jijik perbuatan mereka, 
tidak ada yang berbuat baik. 
TUHAN memandang ke bawah dari sorga 
kepada anak-anak manusia untuk melihat, 
apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. 
Mereka semua telah menyeleweng, 
semuanya telah bejat; 
tidak ada yang berbuat baik, 
seorangpun tidak. 
Tidak sadarkah semua orang yang melakukan kejahatan, 
yang memakan habis umat-Ku seperti memakan roti, 
dan yang tidak berseru kepada TUHAN? 
Di sanalah mereka ditimpa kekejutan yang besar, 
sebab Allah menyertai angkatan yang benar. 
Kamu dapat mengolok-olok maksud orang yang tertindas, 
tetapi TUHAN adalah tempat perlindungannya. 
Ya, datanglah kiranya dari Sion keselamatan bagi Israel! 
Apabila TUHAN memulihkan keadaan umat-Nya, 
maka Yakub akan bersorak-sorak, 
Israel akan bersukacita.

Firman Tuhan ini diutarakan raja Daud sebagai bentuk kesedihan yang mendalam melihat perilaku sesamanya yang kebanyakan berbuat kejahatan. Umat manusia yang diamati raja Daud, tidak ada yang mencari Tuhan apalagi berseru kepada-Nya. Mereka semua berbuat kejahatan, tidak ada yang berbuat baik, bahkan seorang pun tidak.

Hal ini yang mendorong raja Daud memohon kepada Tuhan agar datang dari Sion, untuk menyelamatkan bangsa Israel, baik yang jasmani maupun Israel rohani, yaitu orang percaya yang menanti-nantikan Tuhan.

Mazmur 14 adalah sebuah introspeksi diri kita, yang mudah jatuh dalam kebebalan dan dosa. Pemazmur, dalam ayat pertama, mengungkapkan sebuah pernyataan yang kuat:

"Orang bebal berkata dalam hatinya: Tidak ada Allah." (Mazmur 14:1)

1. Kata “Bebal” dalam Bahasa Asli

Dalam bahasa Ibrani, kata "bebal" di sini adalah נָבָל (naval). Kata ini tidak hanya merujuk pada kebodohan secara intelektual, tetapi lebih kepada kebodohan moral dan spiritual. Maksudnya adalah, jika seseorang hidup tanpa memperhitungkan Allah dalam kehidupannya, bahkan menolak keberadaan-Nya, itulah kebodohan secara moral dan spiritual. Tidak memperhitungkan dampak yang akan terjadi dalam hidupnya, jika menolak Allah.

Kata naval tersebut, berasal dari akar kata yang berarti "layu" atau "rusak." Hal ini menunjukkan bahwa asal kata "kebebalan" adalah kondisi moral yang layu atau rusak, yaitu dampak dari seseorang, ketika menjauh dari Tuhan.  

 Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah. (Roma 3;11)

2. “Berkata dalam Hatinya”

Frasa ini dalam bahasa Ibrani adalah אָמַר בְּלִבּוֹ (amar be-libo), yang berarti "berkata dalam hatinya." Ini menunjukkan bahwa kebebalan dimulai dari dalam hati, pusat dari pikiran, kehendak, dan emosi manusia. Orang bebal tidak selalu mengungkapkan pikirannya secara terbuka, tetapi dalam hatinya ia menolak keberadaan Allah. Kebebalan bukanlah sekadar ketidaktahuan, tetapi sebuah sikap hati yang menolak kebenaran Allah.

Contohnya: seseorang yang munafik, mengatakan bahwa ia adalah Hamba Allah, tetapi dalam perbuatannya ia korupsi dalam pekerjaannya. Itu sama dengan menganggap tidak ada Tuhan yang melihat perbuatannya yang tersembunyi.

3. “Tidak Ada Allah”

Frasa ini dalam bahasa Ibrani adalah אֵין אֱלֹהִים (en elohim), yang secara harfiah berarti "tidak ada Allah." Ini adalah pernyataan penyangkalan yang tegas terhadap eksistensi Tuhan. Orang bebal hidup seolah-olah Tuhan tidak ada dan tidak berperan dalam hidup mereka.

Renungan:

Mazmur 14 ini, mengingatkan kita bahwa "kebebalan" adalah kondisi "hati yang jauh dari Allah"

Kebebalan ini membuat manusia:

  • Menolak kebenaran Allah.
  • Hidup dalam dosa tanpa rasa takut akan hukuman Allah.
  • Berpaling dari jalan kebenaran dan keadilan.

Namun, di tengah kebebalan manusia, ada harapan. Dalam ayat 7, pemazmur menyatakan:

"Ya, datanglah kiranya keselamatan bagi Israel dari Sion! Apabila TUHAN memulihkan keadaan umat-Nya, maka Yakub akan bersorak-sorak, Israel akan bersukacita." (Mazmur 14:7)

Allah adalah satu-satunya sumber keselamatan yang dapat memulihkan manusia dari kebebalan mereka. Keselamatan ini digenapi dalam Yesus Kristus, Sang Mesias yang membawa terang dan kebenaran kepada dunia yang gelap.

Aplikasi dalam Kehidupan

Mari kita merenungkan hati kita hari ini. Apakah kita hidup seolah-olah Allah tidak ada? Apakah kita mengandalkan diri sendiri atau bersandar penuh kepada Tuhan? Kebebalan bisa dihindari dengan:

  • Membuka hati kita kepada kebenaran Allah.
  • Hidup dalam ketaatan kepada firman-Nya.
  • Berjalan dalam iman dan pengharapan kepada Kristus.

Demikianlah Tuhan memanggil kita untuk meninggalkan kebebalan dan hidup dalam terang kasih-Nya.

Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! 

Yesaya 55:6

Amin.

Komentar

Postingan Populer