Mazmur 13 "Bersedih namun bangkit kembali" Seri Mazmur by Febrian
02 Desember 2024
Mazmur 13 "Bersedih namun bangkit kembali" Seri Mazmur
Bapak/Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai Mazmur 13 yang ditulis oleh Raja Daud.
Kiranya Tuhan Memberkati.
Mazmur 13:1-6
Doa kepercayaan
Untuk pemimpin biduan.
Mazmur Daud.
Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus?
Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku?
Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku,
dan bersedih hati sepanjang hari?
Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku?
Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya TUHAN, Allahku!
Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati,
supaya musuhku jangan berkata: "Aku telah mengalahkan dia,"
dan lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila aku goyah.
Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya,
hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu.
Aku mau menyanyi untuk TUHAN,
karena Ia telah berbuat baik kepadaku.
Dari ayat bacaan di atas, dapat kita pelajari hal berikut ini, bahwa Raja Daud:
- Merasa doanya belum didengar Allah: Ia menghadap Tuhan dan berdoa, serta terus menerus mengemis belas kasihan TUHAN dalam kekhawatiran dan kesedihan sepanjang hari. Ia memohon agar Allah Tidak melupakan dan menyembunyikan wajah-Nya.
- Memohon kekuatan dari Allah: Ia memohon agar Allah menguatkan dirinya agar matanya kembali bercahaya, ia bisa bangkit dan tidak tertidur lalu mati. Tergambar betapa lemah kondisinya saat itu.
- Khawatir musuh akan bersuka atas kelemahannya: Ia merasa bahwa musuhnya sudah berada di atas angin, sudah sebentar lagi menang dan membuat dirinya akan kalah.
- Menguatkan dirinya dengan beriman: Ia bangkit dan menguatkan dirinya dengan beriman, bahwa Tuhan Allah sudah datang dan menyelamatkannya. Sekalipun apa yang dilihatnya tidak sama dengan harapannya, tetapi ia beriman dengan teguh, bahwa Allahnya telah bertindak dan berbuat baik baginya. Oleh karena itu Ia bersorak-Sorak gembira dan bersyukur.
Kita patut meneladani sikap Raja Daud yang sudah lemah tidak berdaya, namun kembali bangkit karena imannya yang teguh, percaya bahwa Tuhan Allahnya sudah datang menyelamatkan dirinya. Inilah sikap mental pejuang yang pantang menyerah. Ia tidak terpuruk dan tergeletak, tetapi memandang Allah dan beriman.
Demikian kita di saat lemah dan tidak berdaya, jangan menyalahkan keadaan, menyalahkan diri sendiri, apalagi complain kepada Allah. Mari hadapi segala keadaan dengan tegar dan dewasa, pandang wajah Allah kita dan beriman percaya kepada-Nya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;
gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Mazmur 23:4
Amin.
Komentar
Posting Komentar